Setiap orang membutuhkan makanan. Gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Selain untuk pertumbuhan dan perkembangan, gizi juga bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit, termasuk asma (5).

Apa itu asma?

Asma merupakan penyakit pernapasan kronis, yang ditandai dengan hiper-reaktivitas dan peradangan saluran napas sehingga menyebabkan saluran napas menyempit dan menimbulkan gejala napas berbunyi atau biasa dikenal di masyarakat dengan istilah mengi. Selain gejala tersebut seseorang yang dengan asma mengalami batuk, sesak, dan rasa berat di dada (5).

Faktor risiko asma

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang menderita asma. Faktor lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan asma. Paparan infeksi memicu asma, terutama infeksi virus seperti rhinovirus. Padahal, alergen dan sensitisasi lingkungan dianggap sebagai penyebab utama asma (PDPI, 2011). Faktor genetik dikatakan berperan dalam perkembangan asma, karena melibatkan produksi imunoglobulin E, pelepasan obat-obatan seperti histamin, kontraksi otot polos, dan pembengkakan saluran napas di bronkus (2).

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-09-06T150426.815

Mekanisme terjadinya asma

Patofisiologi asma diawali dengan paparan alergen seperti HDM (House Dust Mites), yang merangsang pelepasan mediator inflamasi, yang kemudian mengaktifkan sel imun pada sel target saluran napas, yang selanjutnya menghasilkan berbagai efek seperti bronkokonstriksi, hipersekresi mukus, dan stimulasi refleks saraf. Asma memiliki mekanisme hiperaktivitas dan peradangan bronkus, kerusakan sel epitel, kebocoran mikrovaskular, dan kerusakan saraf. Hiperaktivitas bronkus merupakan respon bronkus yang berlebihan berupa bronkokonstriksi terhadap suatu rangsangan (Setyawati, 2014) (1).

Asma menyerang saluran napas sehingga paru-paru menyempit dan terisi oleh cairan lengket yang dihasilkan oleh dinding bagian dalam, sehingga menyempitkan saluran napas dan mengurangi aliran udara yang keluar masuk paru-paru (Depkes, 2008). Beberapa perubahan terjadi pada saluran napas penderita asma: dinding saluran udara membengkak, lendir dan akumulasi sel yang rusak menutupi sebagian saluran udara, hidung menjadi iritasi dan mungkin tersumbat, dan kejang otot saluran napas (Bull & Price, 2007) (1).

Apa yang harus saya makan untuk mencegah asma?

Makan sehat, teratur dan dalam jumlah sedang. Salah satu pesan dari sepuluh anjuran diet seimbang adalah banyak makan buah dan sayur. Meskipun tidak diketahui buah dan sayuran mana yang dapat memengaruhi asma, yang terbaik adalah meningkatkan konsumsi buah dan sayuran yang berbeda karena merupakan sumber yang sangat baik untuk:

Vitamin C

Vitamin C berfungsi menghidrasi permukaan saluran napas, menangkal radikal bebas, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi peradangan hingga membantu saluran napas tidak menyempit. Vitamin C tingkat tinggi bisa didapatkan dari jambu biji, kiwi, paprika, stroberi, jeruk, pepaya, brokoli, dan tomat (5).

Beta karoten

Beta-karoten juga bertindak sebagai antioksidan. Beta-karoten tingkat tinggi dapat ditemukan dalam makanan berwarna oranye tua atau kuning seperti jeruk, wortel, tomat, mangga, dan labu. Makanan kaya beta-karoten dapat mencegah, menghambat, dan memperbaiki kerusakan saluran napas pada asma (5).

Vitamin D

Penderita asma biasanya memiliki kadar vitamin D yang rendah dalam darahnya. Kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan tingkat keparahan asma. Sekitar 80 persen vitamin D dapat dibuat di dalam tubuh di bawah kulit yang terpapar radiasi ultraviolet dari sinar matahari langsung. Sekitar 20 persen vitamin D juga bisa didapat dari mengonsumsi makanan sumber vitamin D seperti tuna, salmon, mackerel, udang, hati sapi, telur, mentega, serta susu dan yogurt yang diperkaya vitamin D (5).

Omega-3

Omega-3 merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari sumber makanan sehari-hari. Berdasarkan tulisan Miyata J. dan Arita M. (2015), “Role of omega-3 fatty acids and their metabolites in asthma and allergic diseases”, omega-3 berperan sebagai anti-peradangan sehingga dapat memperbaiki fungsi paru pada penderita asma. Kandungan tinggi omega-3 dapat diperoleh dari jenis ikan yang berlemak (fatty fish), seperti salmon, tuna, mackerel, patin, dan belut (5).

Magnesium

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-05-15T163258.534

Makanan tinggi magnesium, seperti kacang tanah, kacang mete, almond, tahu, bayam, keju, ayam, dan daging sapi, juga bermanfaat bagi penderita asma. Menurut Zilaee M. dan Hosseini SA (2019) dalam artikel “Nutritional recommendations in asthmatic patients”, magnesium dapat menyebabkan relaksasi otot polos saluran napas. Selain itu, mengonsumsi magnesium juga dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan melebarkan saluran udara (bronkus) (5).

Makanan yang harus dihindari pengidap asma

Ada beberapa makanan yang diduga memperparah gejala asma. Namun, tidak semua orang merasakan reaksi yang sama saat mengonsumsi makanan tersebut. Beberapa makanan di bawah ini hanyalah gambaran umum, sering dilaporkan oleh penderita asma dan diduga memperburuk gejala (4).

  1. Buah Kering Buah kering dikatakan dapat memperpanjang umur buah. Namun, buah-buahan yang dikeringkan seringkali mengandung zat aditif atau sulfit, yang dapat menimbulkan masalah bagi banyak penderita asma. Zat-zat ini termasuk, misalnya, kalium bisulfit dan natrium sulfit. Untuk melakukan ini, periksa dulu apakah buah kering yang Anda beli mengandung zat tersebut (4).
  2. Udang Udang beku atau olahan memiliki risiko tinggi untuk memperburuk gejala asma. Udang dan makanan laut lainnya kebanyakan mengandung sulfit yang berfungsi sebagai aditif (4).
  3. Acar Makanan acar biasanya mengandung sulfit sebagai pengawet, seperti halnya makanan fermentasi seperti kimchi. Perhatian harus diberikan dengan hidangan yang disajikan dengan saus salad atau saus lobak. Ada baiknya untuk memantau reaksi terhadap makanan tertentu atau menghindarinya jika perlu (4).
  4. Makanan Olahan Sebagian besar makanan olahan mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan yang dapat memperparah pneumonia. Misalnya makanan cepat saji, gorengan, makanan kemasan dan makanan beku (4).
  5. Susu dan Produk Susu Susu dan turunannya, seperti keju atau es krim, dapat memperburuk gejala asma dengan meningkatkan produksi lendir di paru-paru. Itulah makanan yang harus dihindari penderita asma. Namun, perlu diingat bahwa setiap penderita asma dapat memiliki reaksi yang berbeda, meskipun mereka mengonsumsi makanan yang sama. Untuk melakukan ini, Anda perlu mengidentifikasi makanan mana yang mungkin menyebabkan masalah asma Anda (4).

Pola hidup bagi penderita asma

Selain mengonsumsi makanan bergizi, penderita asma harus menjalani pola hidup sehat. Gaya hidup sehat yang harus dijalani penderita asma tidak jauh berbeda dengan gaya hidup orang sehat lainnya. Aspek-aspek berikut harus diperhatikan untuk mengikuti gaya hidup sehat (6).

  1. Mengatur pola makan Pola makan merupakan hal yang paling penting untuk diatur jika ingin hidup sehat. Diketahui juga bahwa asma bisa lebih mudah kembali ketika ada masalah dengan asam lambung. Anda perlu mengatur pola makan untuk menghindari asam lambung. Selain itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan sehat dengan gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh (6).
  2. Rajin berolahraga Olahraga juga merupakan bagian penting dari gaya hidup penderita asma. Karena olahraga adalah salah satu kunci tubuh sehat dan tetap bugar. Tetapi pastikan Anda memilih latihan yang benar dan cocok untuk penderita asma. Hindari olahraga intens seperti sepak bola, bola basket, dan lari jarak jauh untuk mencegah asma kambuh kembali (6).
  3. Hindari rokok Rokok adalah salah satu hal yang dapat mengiritasi saluran pernapasan. Ini dapat menyebabkan peradangan saluran napas, yang dapat menyebabkan gejala asma. Bagi Anda yang pernah merokok, berhenti merokok pasti sulit. Namun, hal ini wajib dilakukan jika ingin hidup sehat dan mencegah asma kambuh kembali (6).

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. A, Widad (2020). (Poltekkesdepkes Surabaya). Diakses dari http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/3206/3/bab%202.pdf.
  2. Bachtiar, P. Y & Tjok Istri Anom Saturti (2016). “ASMA”. (FK UNUD/RSUP SANGLAH DENPASAR). Diakses dari http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/10751/1/6de1ec68f6366004a7ab380151445b0e.pdf
  3. Gobel, S, Rian Adi Pamungkas, dkk (2020). “BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA”. Jurnal Abdimas, 7(1): 33 - 36.
  4. Makarim, F. R. “5 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Asma”. halodoc. 2022 [cited 2023 July 18]. Available from: https://www.halodoc.com/artikel/5-makanan-yang-harus-dihindari-pengidap-asma
  5. Nurhayati. “Gizi untuk Asma”. yankes.kemkes. 2022 [cited 2023 July 18]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1875/gizi-untuk-asma
  6. Rivana, E. “Pola Hidup Bagi Penderita Asma agar Asma Tidak Mudah Kambuh”. siloamhospitals. 2023 [cited 2023 July 18]. Available from: https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/pola-hidup-bagi-penderita-as ma-agar-gejala-asma-tidak-kambuh

Sistem pernafasan (respirasi) manusia terdiri dari paru-paru, saluran udara pernapasan bagian atas seperti hidung, laring, faring dan trakea, saluran udara pernapasan bagian bawah seperti bronkus dan bronkiolus serta saluran udara pernapasan akhir seperti kantung alveolar dan alveoli. Salah satu gangguan pada sistem ini yaitu penyakit asma dengan gejala batuk, sesak, dan mengi yang disebabkan terjadinya reaksi inflamasi oleh zat alergen atau virus. Ketika daya tahan tubuh melemah, benda-benda asing masuk ke dalam tubuh dengan mudah sehingga kita seringkali dianjurkan untuk menjaga pola hidup dengan mencukupi istirahat, memperbanyak aktivitas fisik, menghindari rokok dan minuman beralkohol. Tak hanya itu, pola makan yang baik melalui asupan makanan yang beraneka ragam jenisnya, rutin mengonsumsi sayur dan buah dilengkapi minum vitamin penting untuk dilakukan.

Vitamin termasuk dalam kelompok zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikro) tetapi memiliki pengaruh bagi tubuh. Vitamin lebih banyak ditemukan pada kelompok buah-buahan dan sayuran. Berdasarkan anjuran dari Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) untuk hidup sehat konsumsi buah dan sayur sebanyak 400 gr/hari (250 gr sayur dan 150 gr buah). Mengonsumsi kelompok makanan tersebut tekanan darah, gula darah, dan kolestrol dapat terjaga dengan baik serta menurunkan risiko penyakit tidak menular. (1)

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-09-06T145310.815

Rekor Si Amin, singkatan dari Retinol (Vitamin A), Asam Askorbat (Vitamin C), Piridoksin (Vitamin B6), dan Kobalamin (Vitamin B12) menjadi beberapa pilihan zat gizi mikro untuk menunjang kesehatan tubuh. Vitamin A mampu menurunkan tingkat keparahan penyakit asma terlebih pada perokok aktif. Tingkat histamin dalam darah meningkat dan memperburuk kondisi penderita alergi, asma, sakit maag bila tubuh kekurangan vitamin C. Hampir sama dengan vitamin A, vitamin B6 pada kasus asma bronkial juga dapat mengurangi keparahan sekaligus frekuensi kekambuhan asma anak-anak hingga orang dewasa sedangkan vitamin B12 dijadikan pilihan untuk mengobati asma alergik. (2) Lalu, makanan apa saja yang mengandung vitamin tersebut? Yuk, Simak penjelasan berikut.

  1. Vitamin A (Retinol) Kekurangan vitamin A menjadi faktor penyebab daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena infeksi. Sumber makanan seperti kangkung, bayam, dan daun singkong (kelompok sayuran hijau) serta pepaya dan nangka kaya akan vitamin A. Buah nangka sendiri dapat mencegah penyakit jantung, kanker, anemia, dan penyakit asma lho!. (3)
  2. Vitamin C (Asam Askorbat) Meski termasuk ke dalam zat gizi mikro, vitamin C memegang peranan penting sebagai antioksidan yang memproduksi kolagen dan karnitin untuk kekebalan tubuh. Selain itu, sebagai agen anti mikroba yang mampu membasmi mikroba patogen sehingga dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C infeksi pernapasan sekalipun dapat diatasi. (4) Sumber makanan seperti brokoli, kembang kol, paprika hijau, kentang, jeruk dan strawberry kaya akan vitamin C. (2)
  3. Vitamin B6 (Piridoksin) Asma bronkial biasanya ditandai dengan kondisi tubuh yang lemas, kepala pusing, sering mual dan muntah, dan lain sebagainya termasuk sesak nafas. (5) Sumber makanan seperti kentang, hati sapi, dan pisang kaya akan vitamin B6. Vitamin ini bersifat tidak tahan panas dan cahaya. (2)
  4. Vitamin B12 (Kobalamin) Umumnya, vitamin B12 hanya ditemukan pada pangan hewani dan olahannya sedangkan pangan nabati hanya mengandung senyawa yang mirip vitamin B12. (2) Misalnya tempe, dikonsumsi oleh para vegetarian agar tidak kekurangan vitamin B12 untuk pembentukan sel-sel darah merah. Tempe dapat mencegah penyakit asma melalui serat pangan dan asam lemak tidak jenuh esensial seperti asam oleat, linoleat, linolenat yang dapat menurunkan tingkat peradangan di pernapasan dan meningkatkan kekebalan sel di paru-paru. (6)
FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-05-15T163258.534

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Emilia, E., Juliarti, J., & Akmal, N. 2021. Analisis konsumsi makanan jajanan terhadap pemenuhan gizi remaja. Jurnal Gizi dan Kuliner (Journal of Nutrition and Culinary), 1(1), 23-30.
  2. Fajar, S. A., Efendi, H, Y., & Saptanuddin, J. 2019. Handbook Mikronutrien (Zat Gizi Mikro dalam Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit).
  3. Yuniarti, E., & Ramadhani, S. 2023. Vitamin. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
  4. Widiyanto, A., Peristiowati, Y., Ellina, A. D., Duarsa, A. B. S., Fajria, A. S., & Atmojo, J. T. 2022. Peningkatan Imunitas Tubuh melalui Konsumsi Vitamin dalam Menghadapi Covid-19: Systematic Review. Jurnal Keperawatan, 14(S1), 95-104.
  5. Mukaddas, A., Faustine, I., & Ulti, P. H. 2019. Profil Penggunaan Obat Antidotum Di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2016-2018. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy)(e-Journal), 5(2), 132-139.
  6. Aryanta, I. W. R. 2020. Manfaat tempe untuk kesehatan. Widya Kesehatan, 2(1), 44-50.

Hepatitis adalah penyakit yang seringkali diabaikan oleh masyarakat. Namun, tahukah Anda bahwa apa yang Anda makan dan zat gizi yang Anda konsumsi dapat mempengaruhi risiko terkena hepatitis?

Berdasarkan Riskesdas, 2013 Prevalensi Virus Hepatitis B di Indonesia berkisar 7,1% (sekitar 18 juta) dan Virus Hepatitis C berkisar 1,01% (sekitar 2,5 juta). Virus ini sangat infeksius, terutama Hepatitis B dan C yang dapat menyebabkan sirosis Hati, dan kanker hati dan bahkan kematian. (1)

Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Dan bagaimana cara penanganannya? Pengertian HEPATITIS, Macam Dan Factor Penyebab.

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-09-05T161032.243

Hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat menyebabkan nekrosis liver. Hepatitis dapat disebabkan karena infeksius (yaitu: virus hepatitis, bakteri, jamur atau parasite) maupun karena non-infeksius (yaitu: alcohol, penyakit autoimun atau masalah metabolisme, obat/racun/bahan kimia). Hepatitis dapat diklasifikasikan menjadi akut dan kronik serta dapat berkembang menjadi masalah hati yag lebih serius seperti: gagal hati fulminan, sirosis, bahkan karsinoma hepatoseluler (kanker hati).

Berdasarkan factor penyebabnya, Hepatitis terbagi menjadi 5 yaitu:

  1. HEPATITIS A = disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A dan ditularkan melalui makanan, minuman dan jamban (kontaminasi air minum atau undercooked seafood);
  2. HEPATITIS B = disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B dan ditularkan melalui transfusi darah/cairan yang berasal dari darah, jarum tato atau terkena darah yang terkontaminasi;
  3. HEPATITIS C = disebabkan oleh infeksi virus hepatitis c dan ditularkan melalui paparan darah/cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, hemodialisis dan lahir dari ibu yang terinfeksi;
  4. HEPATITIS D = disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B kronis atau dengan komplikasi dan ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi;
  5. HEPATITIS E = biasanya berupa infeksi akut dan cara penularan sama dengan hepatitis A. (2) /li>

Gejala hampir Mirip pada semua jenis hepatitis, gejala umumnya diantara lain: penyakit kuning, urin berwarna gelap, anoreksia, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, dan demam. hepatomegali dan splenomegali. Bilirubin, alkaline phosphatase, AST dan ALT biasanya mengalami peningkatan.

Lalu, Bagaimana cara Kita dapat terhindar dari HEPATITIS?

Setelah mengetahui pengertian dan berbagai macam hepatitis serta factor penyebabnya, kita dapat menarik kesimpulan bahwa terjadinya hepatitis berkaitan dengan hygiene sanitasi serta kebiasaan makan, dimana infeksi virus hepatitis dapat terjadi karena adanya kontaminasi virus baik dari darah maupun dari makanan yang kita konsumsi. Berikut cara pencegahan yang dapat kita terapkan

  1. Pencegahan Hepatitis melalui Vaksinasi Vaksin ini adalah salah satu cara Pemerintah dalam mencegah adanya penularan penyakit hepatitis. Sebab, penyakit ini ditularkan melaui orang ke orang, melalui percikan darah, ludah, atau keringat. Sehingga, Vaksin ini diharapkan dapat menurunkan angka penderita hepatitis di Indonesia terutama pada balita sebagai kelompok umur paling rentan. Vaksin hepatitis A maupun B diberikan pada usia 0 hingga 18 bulan. Namun, apabila belum menerima vaksin hepatitis A maupun B saat bayi, anak wajib mendapatkan imunisasi tersebut di usia 2-18 tahun. (3)
  2. Pencegahan Hepatitis melalui Kebersihan (a) Cuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet dan sebelum makan. (b) Hindari menggunakan perlengkapan makan yang sama dengan penderita hepatitis. (c) Pastikan makanan yang dikonsumsi sudah matang sempurna dan hindari makanan mentah atau setengah matang.
  3. Pencegahan Hepatitis dengan Gizi Seimbang Gizi yang seimbang sangat penting dalam menjaga kesehatan hati kita. Zat Gizi yang tepat dapat membantu melindungi hati dari kerusakan dan mengoptimalkan fungsi hati. Beberapa zat gizi yang penting untuk hati adalah vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium, dan zinc. Vitamin A dapat ditemukan dalam wortel, bayam, dan hati sapi. Vitamin C terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk dan stroberi. Vitamin E banyak terdapat dalam kacang-kacangan dan minyak zaitun. Sementara itu, selenium dan zinc dapat ditemukan dalam makanan laut, daging, dan biji-bijian.

    Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian. Serat membantu mengurangi penyerapan lemak dan kolesterol dalam tubuh, yang dapat membantu menjaga kesehatan hati. Juga, mengonsumsi protein yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan hati. Pilihlah sumber protein sehat seperti daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan.

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-09-05T161010.570

Pentingnya Zat gizi bagi Penderita Hepatitis

Pencegahan hepatitis perlu dilakukan guna menghindari terkena infeksi hepatitis yang dapat mengakibatkan kerusakan hati lebih parah hingga kematian. Jika sudah terinfeksi hepatitis, penting untuk segera ditangani dan memperoleh Pengobatan. Terapi Pengobatan hepatitis tergantung pada jenis hepatitis yang Anda alami. Misalnya, hepatitis A biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, hepatitis B dan C memerlukan pengobatan yang lebih intensif dan mungkin memerlukan obat antiviral. Disamping terapi obat, penerapan terapi gizi (Nutrition care) perlu dilakukan untuk menunjang penyembuhan penyakit hepatitis. Asupan gizi yang seimbang sangat diperlukan dalam proses pengobatan guna menghindari adanya komplikasi penyakit lain. Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi penderita hepatitis adalah :

  1. Diet rendah lemak dan rendah kolesterol dapat diterapkan pada infeksi kronik  hepatitis C; (4)(5)(6) 
  2. Hygiene sanitasi perlu diperhatikan, memastikan makanan dan minuman matang  dapat membantu treatmen Hepatitis A; (4) 
  3. Menghindari shellfish (kerang-kerangan) serta daging hasil buruan yang rawan terkontaminasi; (4)(7)(8) 
  4. Konsumsi Suplemntasi gizi serta Vitamin D jika diperlukan, karena penderita hepatitis  rawan mengalami malnutrisi dan defisiensi vitamin D; (9)(10) 
  5. Menghindari pemberian suplementasi Vitamin B12 berlebihan. karena meskipun  vitamin B12 dapat membantu treatment pada pasien Hepatitis C. Namun, jika  berlebihan dapat mendorong replikasi virusnya; (11) 
  6. Menghindari makanan tinggi Fe serta suplemen Fe pada penderita Hepatitis C, yang  mana dapat Fe berlebih dapat menngakibatkan stress oksidatif dan menurunkan  resiko kanker hati (dari hepatitis C); (12) 
  7. Menghindari konsumsi alcohol yang berlebihan yang dapat memperparah kondisi  hepatitis pasien.(13)

Terapi penyembuhan hepatitis tak ayal memerlukan dukungan gizi yang cukup yang mana dapat mensuport penyembuhan lebih cepat dan menghindari adanya infeksi lebih serius maupun komplikasi penyakit lainya. Penerapan Gizi yang baik dan seimbang dalam kehidupan sehari-hari dapat juga sebagai ajang pencegahan terjadinya penyakit hepatitis. Jaid teman-teman mari kita “Jaga Hati dengan Zat Gizi”.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. P2p.kemkes.go.id. Hepatitis Can’t Wait [Internet]. http://p2p.kemkes.go.id/. 2022. p. Available from: http://p2p.kemkes.go.id/hepatitis-cant-wait/
  2. nutritionguide.pcrm.org. Viral Hepatitis [Internet]. https://nutritionguide.pcrm.org/. 2021. Available from: https://nutritionguide.pcrm.org/nutritionguide/view/Nutrition_Guide_for_Clinicians /1342052/all/Viral_Hepatitis#ref26109044
  3. Kemala F. Vaksin Hepatitis A pada Anak, Ini Manfaat dan Jadwalnya [Internet]. https://hellosehat.com/. 2022. p. Available from: https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/imunisasi/vaksin-hepatitis-a/
  4. D W, CY. G. Epidemiology and prevention of hepatitis A in travelers. J Travel Med. 2013;20((6)):394–9.
  5. R M, C V, P A, Al. E. Normocaloric low cholesterol diet modulates Th17/Treg balance in patients with chronic hepatitis C virus infection. PLoS One. 2014;9(12):e112346.
  6. LP O, RP de J, RS B, Al E. Effect of soy protein supplementation in patients with chronic hepatitis C: a randomized clinical trial. World J Gastroenterol. 2018;18:2203- 2211.
  7. DM Y, XJ. M. Hepatitis E virus: foodborne, waterborne and zoonotic transmission. Int J Env Res Public Heal. 2013;10(10):4507–33.
  8. D L, E P, MJ G. Hepatitis E virus load in swine organs and tissues at slaughterhouse determined by real-time RT-PCR. Int J Food Microbiol. 2010;139(3):206–9.
  9. LM V, JA DC, I R, Al. E. No Title. World J Gastroenterol. 2013;19(35):5917–24.
  10. Refaat B, AG E-S, A A. Vitamin D and chronic hepatitis C: effects on success rate and prevention of side effects associated with pegylated interferon-α and ribavirin. Int J Clin Exp Med. 2015;8(7):10284-303.
  11. NC M, AD G, L R, Al. E. Association of serum vitamin B12 levels with stage of liver fibrosis and treatment outcome in patients with chronic hepatitis C virus genotype 1 infection: a retrospective study. BMC Res Notes. 2015;8:260.
  12. K Y, M K, M N, Al. E. Nutrition therapy for liver diseases based on the status of nutritional intake. Gastroenterol Res Pr. 2012;20(12).
  13. Neuman MG, Seitz HK, French SW, Malnick S, Tsukamoto H, Cohen LB, et al. Mechanisms , Clinical and Experimental Research. Biomedicines. 2020;8(3):63.

Anak merupakan salah satu populasi yang paling rentan dalam hal gizi. (1) Pola makan dan pemilihan bahan makanan pada anak berdasarkan kebutuhan usianya sangat berpengaruh terhadap status gizi. (2) Status gizi baik dapat dicapai bila tubuh mendapatkan asupan gizi dari segi kualitas dan kuantitas yang memadai. Jika hal tersebut dilakukan secara berkesinambungan maka dapat menunjang pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan yang baik pada anak di masa mendatang. (3)

Apakah kamu tahu?

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-09-05T154641.535

Kekurangan dan kelebihan gizi pada anak dapat berdampak negatif terhadap perkembangan fisik, mental dan intelektualnya. (1) Asupan makanan yang melebihi kebutuhan tubuh akan menyebabkan kelebihan berat badan dan penyakit lain yang disebabkan oleh kelebihan zat gizi. Sebaliknya, asupan makanan kurang dari kebutuhan akan menyebabkan tubuh menjadi kurus dan rentan terserang berbagai penyakit. (2)

Apa itu gizi seimbang?

Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung berbagai zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal secara teratur. (4)

Kebutuhan gizi sehari pada anak

Idealnya, kebutuhan gizi anak yang harus terpenuhi dalam sehari terbagi menjadi dua kelompok, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro adalah semua jenis zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti energi, protein, karbohidrat dan lemak. Sementara, zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit seperti vitamin dan mineral. (5)

Anak itu usia berapa?

Anak adalah seseorang yang berusia 0 sampai 18 tahun, termasuk anak yang masih di dalam kandungan dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Bayi baru lahir yaitu bayi umur 0 sampai 28 hari.
  2. Bayi yaitu anak mulai umur 0 sampai 11 bulan.
  3. Anak balita yaitu anak umur 12 bulan sampai 59 bulan.
  4. Anak prasekolah yaitu anak umur 60 bulan sampai 72 bulan.
  5. Anak usia sekolah yaitu anak umur lebih dari 6 tahun sampai sebelum berusia 18 tahun.
  6. Remaja yaitu kelompok usia 10 tahun sampai berusia 18 tahun. (4)
FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-03-06T082611.754

Yuk, ketahui pemberian gizi seimbang anak berdasarkan usianya

  1. Usia 0-6 bulan = ASI 100%
  2. Usia 6-8 bulan = Kebutuhan ASI 70%, kebutuhan MP-ASI 30% = MP-ASI dalam bentuk saring. = Tekstur lumat dan kental. = Kebutuhan MP-ASI per hari + 200 kalori (dapat diberikan 2-3 kali makanan utama dan 1-2 kali makanan selingan). Prinsip MP-ASI: • Tepat waktu, dimulai saat usia 6 bulan. • Memperhatikan kebersihan. • Diberikan terjadwal dan menyenangkan. • Cukup kandungan gizi. • Kebutuhan disesuaikan dengan usia anak. = MP-ASI terdiri dari makanan pokok, lauk hewani (diutamakan), lemak (minyak/santan), sayur dan buah (ditambahkan).
  3. Usia 9-11 bulan = Kebutuhan ASI 50%, Kebutuhan MP-ASI 50% = MP-ASI dalam bentuk dicincang, dicacah, dipotong kecil/ diiris. = Kebutuhan MP-ASI per hari + 300 kal (dapat diberikan 3-4 kali makan utama dan 1-2 kali selingan).
  4. Usia 12-23 bulan = Kebutuhan ASI 30%, Kebutuhan MP-ASI 70%. = Makanan diiris-iris jika diperlukan. = Kebutuhan MP-ASI per hari + 550 kal (dapat diberikan 3-4 kali makan utama dan 1-2 kali makan selingan). (6)
  5. Usia > 2 tahun dapat menggunakan konsep gizi “Isi Piringku”. Menurut prinsip “Isi Piringku”, anjuran makan sehat yaitu setengah (50%) dari total jumlah makanan setiap kali makan yaitu sayur dan buah dan setengah (50%) lagi adalah makanan pokok dan lauk pauk. “Isi Piringku” juga menganjurkan bahwa porsi sayuran harus lebih banyak dari porsi buah dan porsi makanan pokok lebih banyak dari porsi lauk pauk. Selain itu, “Isi Piringku” juga menganjurkan perlu minum setiap kali makan, bisa sebelum, ketika atau setelah makan. (4)

Selain mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam sesuai kebutuhan usia, anak juga perlu diperhatikan aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan berat badannya supaya normal untuk mencegah terjadinya gizi kurang dan gizi lebih. (1)

Jadi penting ga sih asupan gizi seimbang pada anak?

Asupan makan pada anak yang diperhatikan kualitas maupun kuantitasnya sejak lahir dapat  menghasilkan status gizi yang baik. Status gizi akan mempengaruhi tingkat kecerdasan dan  kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas di masa mendatang. Anak dengan  status gizi yang baik nantinya mampu menangkap ilmu yang lebih baik dan cepat sehingga  prestasi belajarnya baik. (7) 

Demikian penjelasan konsep perihal gizi seimbang pada anak. Demi mencapai hasil yang  optimal dan berdampak baik secara jangka panjang untuk anak, diperlukan penerapan yang  konsisten agar kemampuan anak dalam berbagai hal dapat tercapai dengan baik di masa  mendatang. 

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Rahmy, H. A., Prativa, N., Andrianus, R., & Shalma, M. P. (2020). Edukasi Gizi Pedoman Gizi Seimbang dan Isi Piringku Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 06 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Buletin Ilmiah Nagari Membangun, 3(2)
  2. Sambo M, Ciuantasari F, Maria G. (2020). Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Prasekolah. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 11(1):423–9
  3. Khotimah, H., & Kuswandi, K. (2014). Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Desa Sumur Bandung Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak Tahun 2013. Jurnal Obstretika Scienta, 2(1), 55-73
  4. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 41 Tahun 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
  5. Malinda, W., Hayati, Z., Ramadhanty, N., & Putri, Y. F. (2022). Kesehatan Diri Dan Lingkungan: Pentingnya Gizi Bagi Perkembangan Anak. Jurnal Multidisipliner Bharasumba, 1(02 July), 269-278
  6. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. (2023). Poster A2 Isi Piringku Berbagai Usia. Jakarta. Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
  7. Sumiaty, S., & Hardi, I. (2018). Pengaruh Status Gizi Dengan Tingkat Kecerdasan Pada Siswa/I Sekolah Dasar di Kota Makassar. In Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Vol. 1, Pp. 71-77)

Masa anak-anak merupakan periode emas sekaligus kritis apabila tidak dipantau terkait asupan makanan, telah banyak studi yang membuktikan bahwa gizi seimbang ini mampengaruhi perkembangan otak dan fisik anak secara optimal. Permasalahan gizi yang masih dihadapi oleh Indonesia yaitu “Triple Burden” dimana individu mengalami ketidakseimbangan pemberian gizi yang mengakibatkan gizi buruk, gizi lebih atau obesitas dan gizi kurang atau malnutrisi. Stunting salah satu permasalahan gizi yang masih banyak terjadi di Indonesia, dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab salah satunya pola makan dan menu makanan yang dikonsumsi oleh anak selama masa perkembangan dan pertumbuhan. Yuk simak! artikel ini akan membahas pentingnya sarapan bagi anak yang berdampak pada tumbuh kembang, jadi jangan sampai terlewat!

1. Pengertian

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-09-05T153416.209

Sarapan ialah kegiatan makan pagi atau asupan makanan pertama yang masuk sebagai bahan energi setelah tubuh mengalami puasa selama tidur di malam hari (1). Anak usia sekolah perlu banyak gizi karena memasuki fase “Golden Age” dimana membutuhkan konsumsi pangan yang cukup dan seimbang sebagai pemenuhan gizi anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan terutama otak. Pada studi yang dilakukan butuh sekitar 71,6– 89,1% dan antara 85,1–137,4% tingkat kecukupan energi dan protein anak usia 7-12 tahun yang dibutuhkan, terutama yang tidak atau kurang sarapan serta tidak membawa bekal (2). Kejadian malnutrisi ialah kekurangan energi dan protein berat akibat ketidakseimbangan asupan gizi dengan kebutuhan tubuh. Hal tersebut membuktikan bahwa hubungan sarapan pagi dan pemilihan makanan ini berpengaruh terhadap perubahan gizi anak. Perlu menjadi perhatian bahwa anak yang terlihat sehat dan beraktivitas seperti biasa dengan tetap mengkonsumsi jajanan luar dapat berefek panjang jika tubuh tidak mampu mempertahankan sistem imun.

2. Pentingnya Sarapan dan Bekal Bagi Perkembangan Anak

Pada perkembangan zaman ini dan beragamnya jajanan disekitar, membuat anak-anak tidak jarang salah dalam memilih makanan. Dalam usia anak-anak, mereka lebih menyukai makanan unik dan menarik yang berada diluar rumah akan tetapi kurang nilai gizinya (3). Bagaimana menu makanan yang baik bagi gizi anak? Berikut merupakan sumber pangan yang seimbang dan perlu ada dalam menu makanan anak (4).

  1. Karbohidrat yang cukup sebagai bahan sumber energi
  2. Protein, terutama protein nabati dan hewani yang berfungsi untuk pertumbuhan
  3. Lemak yang cukup mampu bekerja sebagai bahan energi
  4. Vitamin dan mineral yang cukup juga dapat menyeimbangkan kerja tubuh dan kesehatan secara keseluruhan
FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-09-05T153400.350

Pemenuhan gizi tersebut dapat menjadi awal pencegahan terjadinya stunting dengan memilih makanan gizi seimbang. Dengan sarapan yang memperhatikan menu seimbang didalamnya ini mampu memenuhi kebutuhan gizi anak serta mengurangi terjadinya gangguan gizi setelah memenuhi tiga kali makan dalam sehari (4). Pemberian pola makan anak usia sekolah dengan sarapan sebelum memulai aktivitas ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan status gizi anak sehingga terhindar dari gizi kurang dan gizi buruk karena malnutrisi pada anak meningkatkan risiko penurunan IQ 10-13 poin dan kecerdasan anak dalam berfikir serta dapat meningkatkan risiko kesakitan bahkan kematian (5) Akan tetapi, tidak semua orang tua bisa dan mampu menyiapkan sarapan untuk anak yang diakibatkan faktor pekerjaan, pendidikan, atau kemauan anak dalam menyantap sarapan pagi. Alternatif lain agar anak tetap sarapan dan memenuhi pola makan 3 kali sehari serta mengurangi makan jajanan dari luar yaitu dengan membawa bekal dan air putih dari rumah untuk dibawa ke sekolah (6). Apa saja sih manfaat dari membawa bekal? Bukankan akan lebih repot? Berikut merupakan manfaat dari membawa bekal untuk anak disekolah (5).

  1. Dapat mengurangi risiko terjadinya peningkatan angka kesakitan atau kematian disebabkan pemenuhan gizi yang salah akibat jajanan sembarangan dan kkurang mencukupi gizi setiap harinya.
  2. Mampu makan siang tanpa harus pulang kerumah atau jajan sembarangan apabila tidak memiliki kantin sekolah
  3. Anak-anak akan mudah memperhatikan dan menerima pelajaran apabila telah memiliki bekal makan siang/pagi tanpa harus khawatir lapar saat pelajaran
  4. Anak dapat makan dengan menu seimbang sesuai dengan porsi sehingga terpenuhi gizi dan memperbaiki gizi

Pemenuhan kebutuhan zat gizi pada usia anak sekolah ini merupakan hal yang sangat penting untuk dipenuhi, karena kekurangan energi dan zat gizi lainnya akan berdampak negatif bagi masa yang akan datang, hal tersebut untuk mengurangi risiko terjadinya kelahiran stunting atau malnutrisi di generasi selanjutnya (6). Pemilihan menu makanan sehari dapat diterapkan sesuai prinsip gizi seimbang dimana memperhatikan susunan yang variasi, penampilan unik dan menarik agar dapat mudah disukai oleh anak usia.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Suraya, S., Apriyani, S. S., Larasaty, D., Indraswari, D., Lusiana, E., & Anna, G. T. (2019). “Sarapan Yuks” Pentingnya Sarapan Pagi Bagi Anak-Anak. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2(1).
  2. Paramartha, D. N. A., Zainuri, Z., Nofrida, R., Sulastri, Y., Zaini, M. A., & Widyasari, R. (2019). Peningkatan Pemahaman Tentang Mutu Dan Jajanan Bergizi Bagi Siswa Sd Di Kota Mataram. Prosiding Pepadu, 1, 312-318
  3. Zogara, A. U., Loaloka, M. S., & Niron, M. F. V. D. K. (2023). Edukasi Gizi Meningkatkan Pengetahuan Gizi Orang Tua Dan Siswa Sekolah Dasar Di Kota Kupang. Bernas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 15-18.
  4. Zamiyati, M. (2019). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Makanan Sehat Pada Anak Sekolah Usia 10-12 Tahun Di Sd Negeri Pengkol Kulon Progo (Doctoral Dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).
  5. Saragih, B. 2016. Sarapan Sehat Sebelum Jam 9 Untuk Perbaikan Gizi Dan Kemandirian Pangan. Pangan Dan Gizi Universitas Mulawarman
  6. Suryani, N., Fathullah, D. M., & Norhasanah, N. (2023). Edukasi Gizi Seimbang Dan Pemilihan Menu Makanan Melalui Kuliah Whatsapp Dalam Upaya Pencegahan Stunting Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Wilayah Kalimantan Selatan. Jurnal Inovasi Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(1), 317-324

Buah merupakan kelompok pangan sumber berbagai zat gizi mikro yang penting bagi metabolisme tubuh. (1) Buah adalah unsur yang penting bagi tubuh yang sehat sehingga buah menempati lapisan kedua di tumpeng gizi seimbang setara dengan sayuran. Mengkonsumsi buah adalah salah satu pesan penting pada pedoman gizi seimbang supaya setiap orang dapat mencapai kehidupan yang sehat. (2)

Bagaimana jika kita kurang mengkonsumsi buah?

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-09-05T151142.907

Kurangnya konsumsi buah merupakan penyebab risiko ke-10 tertinggi dari angka kematian di dunia. (3) Kurangnya konsumsi buah menjadi salah satu dari tiga faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, stroke dan penyakit paru obstruktif akut. (4)

Ayo kita ketahui dahulu, manfaat konsumsi buah untuk tubuh

Mengkonsumsi buah setiap hari merupakan pola makan yang baik dan mampu menunjang gaya hidup sehat. Manfaat buah-buahan untuk tubuh kita adalah sebagai berikut:

  1. Sumber vitamin Buah adalah sumber vitamin dan berbagai jenis vitamin yang ada di buah.
  2. Sumber air dan gizi Buah adalah salah satu sumber air untuk tubuh dan kebutuhan gizi yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
  3. Sumber antioksidan Buah adalah salah satu sumber antioksidan alami terbesar yang ada di dunia.
  4. Mencegah penyakit tertentu Buah-buahan adalah salah satu cara untuk menghindarkan kita agar tidak terserang penyakit berbahaya dan berbagai penyakit lainnya.
  5. Obat luar tubuh Buah-buahan juga dapat digunakan untuk menggunakan obat luar seperti jerawat, bisul dan sebagainya. (5)

Yuk, ketahui manfaat buah berdasarkan warnanya

Buah-buahan yang beranekaragam, berdasarkan warna dikelompokkan menjadi 5 yaitu:

  1. Warna merah, Buah yang berwarna merah mengandung likopen, Zat tersebut termasuk jenis antioksidan yang mampu mencegah kanker, mencegah stroke, khususnya yang diakibatkan oleh pembekuan darah (stroke iskemik). Buah: pepaya (merah), tomat, stroberi, semangka, ceri (kersen), buah naga, jambu biji, jambu air dan sebagainya.
  2. Warna oranye dan kuning, Buah yang berwarna oranye dan kuning mengandung senyawa beta-karoten yang akan diubah menjadi vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan kulit. Buah: pepaya (kuning), mangga, nanas, nangka, melon, labu, belimbing, sawo, dan sebagainya.
  3. Warna hijau Buah yang berwarna hijau mengandung senyawa fitokimia isothiocyanate dan indole yang memiliki sifat antikanker Buah: alpukat, melon hijau, timun, apel manalagi, anggur hijau, dan sebagainya.
  4. Warna ungu Buah yang berwarna ungu mengandung antosianin yang merupakan antioksidan kuat untuk mencegah kanker, menurunkan tekanan darah pada orang-orang dengan hipertensi dan mencegah penyakit kardiovaskuler. Buah: Buah naga
  5. Warna putih Buah yang berwarna putih dapat menurunkan kolesterol jahat, menurunkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan imunitas tubuh. Buah: manggis, rambutan, melon, salak, sirsak, srikaya, dan sebagainya (6)

Buah berwarna apapun mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, oleh karena itu akan lebih baik apabila dalam setiap konsumsi buah berisi berbagai variasi warna sehingga zat gizinya dapat saling melengkapi. Konsumsi beranekaragam buah dengan porsi cukup akan menjaga imunitas tubuh. (3)

Perlu Diingat!

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-02-18T140658.309

Manfaat buah-buahan memang melebihi yang kita ketahui bersama, namun ada beberapa  buah yang harus kita waspadai dalam mengkonsumsinya. Hal tersebut karena ada beberapa  buah-buahan yang mengandung lemak dan gula yang berlebihan. Selain itu, tidak semua  buah dapat dikonsumsi sesuka hati kita, karena ada kalanya anda harus menghindari  beberapa jenis buah, terutama jika anda sedang mengalami masa rehabilitasi dari penyakit  atau sedang memasuki masa pengobatan. Misalnya jika anda sedang terkena tekanan tinggi,  sebaiknya hindari makan buah durian. (7)

Anjuran Kebutuhan Buah dalam Sehari

Konsumsi buah sesuai anjuran, akan menurunkan risiko defisiensi gizi mikro dan serangan  penyakit tidak menular. Dalam Pedoman Gizi Seimbang secara umum dianjurkan untuk  mengkonsumsi buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 150 gram buah setara 2-3 porsi  buah setiap hari. (2)  Mengkonsumsi buah-buahan dapat menjadi salah satu usaha untuk menerapkan pola hidup  sehat. Dengan mengganti konsumsi camilan-camilan yang tidak sehat dengan buah-buahan  yang lezat, kita sudah berusaha untuk mengurangi risiko terkena gangguan kesehatan di  masa mendatang. Mari budayakan makan buah-buahan mulai sekarang.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Hidayati, D., Suyatno, S., Aruben, R., & Pradigdo, S. F. (2017). Faktor Risiko Kurang Konsumsi Buah dan Sayur Pada Anak Usia Sekolah Dasar (Studi Kasus-Kontrol Pada Siswasdn Sendangmulyo 03 Semarang Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(4), 638-647
  2. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 41 Tahun 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
  3. Kusmiyati, Rasmi DAC, Sedijani P, Khairrudin. (2022). Penyuluhan Tentang Pentingnya Konsumsi Buah untuk Menjaga Imunitas Tubuh. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(4), 6-11
  4. World Health Organization (WHO). (2014). Increasing Fruit and Vegetable Consumption to Reduce the Risk of Noncommunicable Diseases. E-Library of Evidence for Nutrition Actions (eLENA)
  5. P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Manfaat Buah-buahan untuk Tubuh Kita 1. Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia diambil dari https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-saja-manfaat-buah-buahan-bagi-tubuh kita
  6. Kusumawati, A. (2020). Lima Nutrisi Buah dan Sayur Berdasarkan Warnanya Yuk Cari Tau. Diambil dari https://www.identines.com
  7. Suryana, D. (Ed.). (2018). Manfaat Buah: Manfaat Buah-buahan. Bandung: Dayat Suryana Independent