25 Jan Kolaborasi Antar Sektor: Strategi Terbaik Mewujudkan Gizi Seimbang untuk Indonesia Sehat
Gizi seimbang adalah faktor penting dalam memastikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, pencapaian gizi yang optimal seringkali menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan akses terhadap makanan bergizi, pola makan yang buruk, serta ketidaktahuan tentang pentingnya gizi. Oleh karena itu, kolaborasi antar sektor seperti kesehatan, pendidikan, pertanian, sosial, dan ekonomi menjadi krusial untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam upaya pencapaian gizi seimbang bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pentingnya Kolaborasi Multi Sektor
Kolaborasi multi-sektor merupakan suatu pendekatan yang melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran terkait dalam upaya peningkatan gizi masyarakat. Setiap sektor memiliki tanggung jawab yang dapat saling melengkapi, seperti berikut.

- Sektor Kesehatan, bertanggung jawab untuk menyediakan informasi dan layanan terkait pemenuhan gizi yang baik, termasuk pemberian suplementasi gizi, imunisasi, serta pemantauan status gizi melalui kegiatan posyandu atau program kesehatan lainnya.(1)
- Sektor Perikanan, dapat menjadi garda terdepan dalam pemenuhan gizi yang berkualitas, khususnya dalam pencegahan stunting. Pasalnya ikan menjadi sumber protein yang kaya akan zat gizi dan sangat berperan dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.(2) Dengan kandungan protein yang tinggi dan menyediakan zat gizi mikro (vitamin A, B, D, kalsium, zat besi dan zinc) yang diperlukan untuk memerangi tingginya angka stunting dan malnutrisi di negara ini.(4)
- Sektor Pertanian, sektor yang paling tepat untuk memengaruhi produksi pangan dan konsumsi makanan bergizi yang dibutuhkan untuk kehidupan yang sehat dan aktif. Akses fisik dan ekonomi terhadap makanan bergizi yang cukup dan terjangkau terutama merupakan fungsi dari sektor pertanian, melalui dukungan untuk peningkatan produksi, peningkatan penyimpanan dan pemrosesan pasca panen dan pengurangan biaya transportasi yang dapat menurunkan harga pangan bagi konsumen miskin.(3)
- Sektor Industri, sektor yang memiliki peran strategis dalam penanganan kemiskinan dan malnutrisi. Dunia usaha dapat mendukung kebijakan pemerintah untuk mengatasi stunting dengan cara memberikan dukungan teknis, seperti pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi produsen makanan, memastikan ketersediaan pangan yang bergizi, serta membangun fasilitas kesehatan dan gizi di sekitar perusahaan atau di wilayah terpencil.(5)
- Sektor Sosial dan Ekonomi, berperan dalam meningkatkan daya beli masyarakat melalui program kesejahteraan sosial. Program bantuan pangan atau subsidi untuk keluarga miskin dapat mendukung akses masyarakat terhadap pangan bergizi.
- Sektor Pendidikan, berperan penting dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang gizi seimbang. Pendidikan gizi penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah penyakit yang disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat.(6) Kesehatan di sekolah menjadi panggung bagi anak- anak untuk berkembang dan menjadi agen transformatif di komunitas mereka.(7)
Strategi Kolaborasi Multi-Sektor
Untuk mewujudkan gizi seimbang, beberapa strategi kolaborasi antar sektor dapat diimplementasikan, di antaranya:

- Pengembangan Program Pemberdayaan Masyarakat: Program yang mengedepankan pelatihan kepada masyarakat dalam hal pertanian berbasis keluarga, serta pelatihan memasak dengan menggunakan bahan pangan lokal yang bergizi.
- Kampanye Edukasi Gizi: Menggunakan berbagai platform media (televisi, radio, media sosial) untuk menyebarkaninformasi tentang pola makan sehat dan bergizi seimbang. Kolaborasi antara kementerian kesehatan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan media dapat memperluas jangkauan kampanye ini.
- Inovasi Pangan dan Teknologi Pertanian: Sektor pertanian dapat bekerja sama dengan sektor riset dan teknologi untuk mengembangkan produk pangan yang lebih bergizi dan tahan lama, yang bisa membantu mengatasi masalah kekurangan gizi di wilayah tertentu.
- Program Intervensi Gizi pada Ibu dan Balita: Kolaborasi antara sektor kesehatan, pendidikan, dan sosial sangat penting untuk menurunkan angka kekurangan gizi pada ibu hamil dan balita. Program pemberian makanan tambahan (PMT) dan suplemen mikronutrien bisa menjadi bagian dari upaya ini.
Editor : Aldera, S.Tr.Gz., M.K.M
Referensi
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
- Pemerintah Kabupaten Tabalong. Hasil Perikanan Melimpah, Jadi Peluang Besar Pemkab Tabalong Perkuat Gizi Masyarakat [Internet]. portal.tabalongkab.go.id. 2024 [cited 2025 Jan 16]. Available from: https://portal.tabalongkab.go.id/
- Meera Shekar. Nutrition and Agriculture: Bridging the Gap [Internet]. Investing in Health. 2015 [cited 2025 Jan 16]. Available from: https://blogs.worldbank.org/en/health/nutrition-and-agriculture- bridging-gap
- Lucentezza Napitupulu dan Smita Tanaya. 3 Peran Penting Perikanan dalam Penciptaan Ketahanan Sistem Pangan Selama dan Setelah Pandemi [Internet]. BaKTINews Online. 2022 [cited 2025 Jan 16]. Available from: https://baktinews.bakti.or.id/artikel/3-peran-penting-perikanan-dalam-penciptaan- ketahanan-sistem-pangan-selama-dan-setelah
- Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sektor Industri dan Perdagangan Berperan Strategis Tangani Kemiskinan & Stunting [Internet]. humas.jatengprov.go.id. 2023 [cited 2025 Jan 16]. Available from: https://humas.jatengprov.go.id/
- Universitas Alma Ata. Mengapa Pendidikan Gizi di Sekolah Itu Penting? [Internet]. almaata.ac.id. 2024 [cited 2025 Jan 16]. Available from: https://almaata.ac.id/mengapa-pendidikan-gizi-di-sekolah-itu- penting/
- The Child Health Task Force. School Health and Nutrition [Internet]. Child Health Task Force. 2024 [cited 2025 Jan 16]. Available from: https://www.childhealthtaskforce.org/hubs/school-health-and- nutrition
No Comments