Deteksi Status Gizi Sejak Dini: Langkah Proaktif Cegah Masalah Kesehatan

Deteksi Status Gizi Sejak Dini: Langkah Proaktif Cegah Masalah Kesehatan

Bagikan

Gizi yang baik bukan hanya tentang makan yang cukup, tapi juga makan yang tepat. Pernahkah kamu bertanya-tanya apakah tubuhmu sudah mendapatkan asupan zat gizi yang sesuai atau belum? Banyak orang merasa sehat karena tidak sakit, padahal status gizinya belum tentu ideal. Kekurangan ataupun kelebihan gizi bisa menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk pada risiko penyakit berbahaya.

Kenapa Penting Memeriksa Status Gizi?

FOTO ARTIKEL WEBSITE-91

Pemeriksaan dan pemantauan status gizi bukan hanya dilakukan untuk mereka yang sudah sakit, melainkan untuk semua orang yang ingin hidup sehat. Deteksi dini bisa menjadi langkah awal untuk mencegah berbagai penyakit kronis di masa depan. Status gizi menggambarkan keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan tubuh. Ketidakseimbangan ini bisa menyebabkan masalah seperti stunting pada anak, anemia pada remaja putri, atau obesitas yang kini makin banyak terjadi. Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, persentase kejadian stunting pada balita di Indonesia mencapai 21,5%. Adapun anemia pada remaja usia 15-24 tahun sebesar 15,5%, dan pada ibu hamil 27,7%. Sementara obesitas pada orang dewasa >18 tahun mencapai persentase 23,4%. Angka ini tentu menjadi sinyal penting bahwa deteksi dan pencegahan masalah kesehatan perlu dilakukan sejak dini. (1) Bukan hanya itu, berbagai masalah lain seperti penyakit tidak menular (hipertensi, diabetes mellitus, gagal ginjal kronik) juga masih mengalami peningkatan angka kejadian. (2) Pendekatan proaktif dengan adanya pemeriksaan status gizi sejak dini memungkinkan dilakukannya intervensi tepat waktu. Dengan demikian, dampak yang secara signifikan bisa terjadi pada perkembangan fisik dan mental bisa dicegah lebih awal. Salah satu contoh implementasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan dan pemantauan status gizi pada anak, utamanya di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Hal ini sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang tepat di masa golden age. (3)

Bagaimana Cara Mengetahui Status Gizi?

Status gizi dapat diketahui secara mudah dan akurat melalui beberapa metode pengukuran atau pemeriksaan, seperti:

  1. Pengukuran tinggi badan menurut umur (TB/U) atau panjang badan menurut umur (PB/U), yang merupakan salah satu cara mendeteksi stunting pada balita. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan infantometer untuk usia <2 tahun, dan stadiometer untuk usia >2 tahun.
  2. Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT). Ini bisa diterapkan pada anak-anak, remaja, dan dewasa. Tujuannya untuk mengetahui status gizi, khususnya pada kejadian obesitas dan underweight. Pengukuran lingkar perut juga dapat dlakukan untuk mendeteksi adanya obesitas sentral.
  3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) dengan pita LiLA. Ini dilakukan pada ibu hamil atau anak-anak sebagai indikator risiko Kekurangan Energi Kronik (KEK).
  4. Pemeriksaan darah sederhana, misalnya kadar hemoglobin (Hb) untuk mendeteksi kejadian anemia. Alat ukur yang digunakan bisa dengan hemoglobinometer digital (hemocue). (4) (5)

Pemeriksaan di atas bisa dilakukan di fasilitas kesehatan, posyandu, atau bahkan secara mandiri dengan alat yang sederhana dan panduan yang tepat.

Cegah Sejak Dini, Mulai dari Hal Kecil

Pencegahan status gizi yang buruk bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti:

FOTO ARTIKEL WEBSITE-92
  1. Menyediakan makanan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
  2. Membiasakan membaca label gizi pada kemasan makanan.
  3. Meningkatkan aktivitas fisik secara rutin.
  4. Membatasi konsumsi makanan ultra-olahan, termasuk pembatasan asupan gula, garam, dan lemak berlebih. (3)
Editor :  Aldera, S.Tr.Gz., M.K.M

Referensi

  1. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. 2023 [cited 2025 April 21]. Available from: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/hasil-ski-2023/
  2. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI. Laporan Kinerja Semester 1 Tahun 2023. 2023 [cited 2025 April 21]. Available from: https://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2023/08/Final- LAKIP-Ditjen-P2P-Semester-I-Tahun-2023.pdf
  3. EClinicalMedicine. Safeguarding early nutrition. 2023. [cited 2025 April 21]. Available from: https://doi.org/10.1016/j.eclinm.2023.102186
  4. Kementerian Kesehatan RI. Standar Antropometri Anak. 2020 [cited 2025 April 21]. Available from: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_S tandar_Antropometri_Anak.pdf
  5. Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. 2017 [cited 2025 April 21]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/wp- content/uploads/2018/01/Buku-Saku-Nasional-PSG-2017-Cetak-1.pdf
No Comments

Post A Comment