Rasi : Solusi Ketahanan Pangan Lokal

Rasi : Solusi Ketahanan Pangan Lokal

Bagikan

Hai, sobat ilmugiziku, tahukah kalian sumber makanan pokok selain nasi? Masyarakat Indonesia memiliki beragam sumber makanan pokok seperti sagu di Maluku dan Papua, jagung di Nusa Tenggara Timur, serta olahan singkong dalam bentuk nasi pada sebagian masyarakat di Pulau Jawa dengan konsumsi singkongnya dalam berbagai bentuk nasi (1)

Rasi Sebagai Makanan Pokok

Masyarakat di Kampung Cireundeu yang terletak di Jawa Barat Salah memiliki sumber makanan pokok yang disebut rasi. Rasi adalah produk olahan singkong sebagai makanan pokok yang disebut juga beras singkong. Penggunaan singkong merupakan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia, serta menggambarkan ketahanan dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi tantangan. Penanaman singkong dilakukan secara mandiri dan tradisional, serta pengaturan ketat pembagian lahan dan hutan juga menunjukkan kemampuan masyarakat dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan (2).

Pada awalnya, sawah di Kampung Cireundeu sempat mengalami kekeringan pada tahun 1918. Sehingga masyarakat mulai beralih menanam singkong untuk dijadikan makanan pokok. Tanaman ini dipilih karena mampu tumbuh dan berkembang pada berbagai kondisi iklim sehingga menjadi solusi dalam menghadapi perubahan iklim dan krisis pangan (2). Pengolahan singkong menjadi nasi melalui beberapa tahapan yaitu dikupas, dicuci, diparut, diperas, dijemur, ditumbuk, dan diayak. Proses pengolahan ini menurunkan kadar air pada singkong sehingga lebih tahan lama. Selain itu, singkong juga ditumbuk sampai halus sehingga teksturnya menjadi lebih lembut (2).

FOTO ARTIKEL WEBSITE-53

Pentingnya Ketahanan Pangan Lokal

Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman sumber makanan pokok yang tumbuh dan tersedia sepanjang tahun di berbagai keadaan lahan dan musim. Masyarakat desa yang telah terbiasa memanfaatkan keragaman pangan ini dalam memenuhi kebutuhan makanan sehari – hari. Metode penanaman yang dilakukan secara tradisional ini ramah lingkungan, berkelanjutan, serta mampu beradaptasi dengan lingkungan lokal (2). Sistem pangan lokal yang terbentuk ini menjadi andalan yang menjamin pemenuhan kebutuhan pangan dan menghindari risiko krisis pangan. Potensi ini dapat menjadi solusi mengatasi masalah pangan komunitas (3).

Ketahanan pangan terdiri atas 4 prinsip yaitu ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas (4). Keempat prinsip ini terdapat dalam sistem pangan lokal ini yang disebut community based food systems. Sistem ini berperan penting menjamin pemenuhan kebutuhan pangan dengan memberikan peluang masyarakat meningkatkan kapasitas produksi, pendapatan, dan penghidupan yang menjamin ketahanan pangan (3).

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz., M.K.M

Referensi

  1. Widowati, S., Nurfitriani, R.A. 2023. Diversifikasi Pangan Lokal untuk Ketahanan Pangan: Perspektif Ekonomi, Sosial dan Budaya. Penerbit BRIN, 2023 : Jakarta
  2. Komarudin, D., et al. Peranan Singkong sebagai Makanan Pokok di Kampung Adat Cirendeu. Jurnal Pendidikan Tambusai, 2024; 8(3):45799-45806
  3. Fadhilah, A. Budaya Pangan Anak Singkong dalam Himpitan Modernisasi Pangan : Eksistensi Tradisi Kuliner Rasi (Beras Singkong) Komunitas Kampung Adat Cireundeu Leuwi Gajah Cimahi Selatan Jawa Barat. Al-Turāṡ. 2014; 22(1): 13-30
  4. Committee on World Food Security (CFS). Global Strategic Framework for Food Security & Nutrition (GSF) 3rd Version. Rome; 2014
No Comments

Post A Comment