20 Des Meningkatkan Kesehatan melalui Pemberdayaan Gizi di Masyarakat
Dasar utama untuk menciptakan masyarakat yang sehat adalah gizi yang baik. Program gizi di masyarakat memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup dengan memastikan bahwa setiap individu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki status gizi, tetapi juga untuk mengurangi angka malnutrisi, mencegah penyakit terkait gizi, dan meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat. Artikel ini akan membahas berbagai jenis program gizi yang dapat diimplementasikan di tingkat masyarakat dan perannya dalam memperbaiki status gizi masyarakat.
Program Gizi Masyarakat di Indonesia
1. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Program ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak-anak usia sekolah. Program PMT sering kali dilaksanakan melalui posyandu atau kegiatan bantuan sosial yang dikelola oleh pemerintah daerah. Pemberian makanan tambahan ini membantu mencegah masalah gizi buruk, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses pangan bergizi. (1)
2. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Posyandu adalah pusat layanan kesehatan yang memberikan layanan kesehatan dasar, termasuk pemantauan status gizi balita, imunisasi, dan edukasi mengenai pola makan sehat kepada ibu dan anak. Melalui posyandu, masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang terjangkau, termasuk pemeriksaan gizi secara berkala. Posyandu memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak, yakni mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi, menyediakan pelayanan kesehatan, memberikan imunisasi, memantau tumbuh kembang anak, menyediakan informasi kesehatan, serta menyediakan layanan konsultasi (1)
3. Program Keluarga Harapan (PKH)
Program Keluarga Harapan memberikan bantuan sosial berupa uang tunai dengan syarat tertentu kepada keluarga miskin, terutama yang memiliki anak balita atau ibu hamil. Dalam program ini, penerima manfaat diwajibkan untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan dan memenuhi standar gizi tertentu. PKH juga menjadi salah satu instrumen penting untuk memastikan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat di lapisan ekonomi bawah. (3)

4. Program Penurunan Stunting
Stunting menjadi masalah serius yang dihadapi Indonesia, dengan prevalensi yang masih tinggi. Pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan dan program seperti “Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting” berupaya untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Program ini fokus pada peningkatan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, serta makanan pendamping ASI yang bergizi. Stunting dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk: Penurunan kemampuan intelektual, Hambatan kemampuan motorik, Peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang, Kerusakan sel otak. Maka dari itu penurunan angka prevalensi stunting sangat diproritaskan untuk saat ini guna meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan keluarga. (2,4)
5. Diversifikasi Pangan dan Konsumsi Pangan Lokal
Program diversifikasi pangan bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada konsumsi beras sebagai sumber utama karbohidrat dan meningkatkan konsumsi pangan lokal yang bergizi. Diversifikasi konsumsi pangan tidak dimaksudkan untuk mengganti beras, tetapi mengubah pola konsumsi masyarakat sehingga masyarakat akan lebih banyak mengonsumsi jenis pangan dan lebih baik gizinya. Program ini mendorong masyarakat untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan yang berasal dari hasil pertanian lokal seperti jagung, ubi, sagu, dan sayur-sayuran yang lebih terjangkau dan bergizi. (6)
6. Kampanye Edukasi Gizi melalui Media dan Sekolah

Pemerintah Indonesia juga melaksanakan kampanye edukasi gizi melalui media massa, internet, dan program-program yang ditujukan ke sekolah-sekolah. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pola makan sehat, pentingnya konsumsi makanan bergizi, dan dampak dari konsumsi makanan tidak sehat (seperti makanan cepat saji dan minuman manis). Di sekolah, program ini sering melibatkan siswa dalam kegiatan penyuluhan tentang pentingnya gizi yang seimbang. (5)
Editor : Aldera, S.Tr.Gz
Referensi
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). (2021). Program Nasional Penurunan Stunting 2021. Jakarta: Bappenas.
- Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2021). Program Keluarga Harapan (PKH) 2021. Jakarta: Kementerian Sosial RI.
- World Bank. (2020). Indonesia’s Stunting Reduction Program: Challenges and Opportunities. Washington, DC: World Bank Group.
- Sucita Lestari Natalina. Kampanye Sarapan Bergizi Seimbang Melalui Media Instagram dalam Rangka Pekan Sarapan Nasional 2023 di TK Tri Insani Permata Kota Pekanbaru. {Internet]. Madaniya Pustaka. 2024. {cited 2024 Des.] Available from: https://www.madaniya.pustaka.my.id/journals/contents/article/download/874/600/
- Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2024. Mencapai Ketahanan Pangan Melalui Diversifikasi Pangan. Jakarta: Kementerian Pertanian RI.
No Comments