Dilema Tambahan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis: Solusi Gizi atau Pemborosan Anggaran?

Dilema Tambahan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis: Solusi Gizi atau Pemborosan Anggaran?

Bagikan

Hallo, Sobat Ilmugiziku!!
Tahukah sobat, bahwa 20 Maret 2024 pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ditetapkan KPU sebagai presidan dan wakil presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. Salah satu visi misi pasangan nomor urut 02 yaitu membuat program makan bergizi dan susu gratis. (1) Program ini ditujukan untuk anak pra-sekolah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan pesantren. Namun program ini sampai sekarang masih terus mendapatkan saran dan kritik masyarakat. Hal ini karena program makan bergizi dan susu gratis baru pertama kali diterapkan di Indonesia.

FOTO ARTIKEL WEBSITE-33

Pemerintah merencanakan program makan bergizi gratis terealisasi pada 2 Januari 2025. Dimana sasaran makan bergizi gratis ini akan dilakukan secara bertahap selama 5 tahun. Pada tahun 2025 akan menyasar 40% dari 82,9 juta jiwa, tahun 2026 sebesar 80%, dan pada tahun 2029 sebesar 100%. (2) Tapi tahukah sobat, bahwa anggaran yang akan dipakai dalam menerapkan program ini sangat fantastis. Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan anggaran yang akan dipakai dalam merealisasikan program makan bergizi gratis ini sebesar Rp 71 triliun pada tahun 2025. (3) Sangat fantastis bukan?

Dana sebesar 71 triliun itu, akan dipakai untuk memberikan makan utama berupa (makanan pokok, lauk pauk, buah, dan sayur) serta susu. Namun penambahan susu dalam program makan bergizi gratis ini masih menjadi dilema. Ada beberapa alasan mengapa penambahan susu pada program makan bergizi gratis ini perlu dipertimbangkan. Berikut beberapa alasannya yang sobat ilmugiziku perlu tahu:

1. Susu Bukan Satu-Satunya Sumber Protein

Slogan yang dipopulerkan oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo pada tahun 1952 yaitu 4 sehat 5 sempurna. Slogan ini masih sering dipakai masyarakat sampai sekarang. Slogan ini terdiri dari 4 sehat seperti makanan pokok, lauk-pauk, sayur-sayuran, dan buah-buahan sedangkan 5 sempurna berupa susu sebagai gizi tambahan. Pada slogan ini, susu digadang-gadang sebagai penyempurna gizi yang sangat esensial. Namun, sobat ilmugiziku perlu tahu bahwa sejak tahun 2014 pemerintah sudah mulai memperkenalkan Pedoman Gizi Seimbang (PGS), dimana PGS ini jauh lebih kompleks mencakup berbagai aspek yang diperhatikan. (4) Untuk mempermudah masyarakat memahami PGS, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengganti slogan 4 sehat 5 sempurna menjadi isi piringku pada tahun 2017. Pada visi misi pasangan Prabowo dan Gibran, program makan bergizi gratis ini diperuntukkan untuk mencegah stunting. Oleh karena itu, salah satu menu tambahannya adalah susu (sebagai pangan sumber protein). (5) Tapi tahukah sobat, bahwa sebenarnya susu bukan satu-satunya sumber protein. Bahkan sumber protein seperti daging-dagingan (daging sapi, daging ayam, bebek), telur (telur ayam, bebek), hati, berbagai jenis ikan (ikan bader, gabus, lele, pindang, emas, belut) mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan susu. Susu sapi misalnya dengan berat 100 ml hanya menghasilkan energi 61 kalori, 3 gram protein, 4 gram lemak, 4 gram karbohidrat, 143 mg kalsium, 60 mg fosfor, 2 mg besi, 45 RE vitamin A, dan 1 mg vitamin C. Sedangkan ikan bader per 100 gram mengandung 198 kalori, 19 gram protein, 13 gram lemak, 48 gram kalsium, 150 mg fosfor, 47 RE vitamin A yang jauh lebih tinggi dibandingkan susu, (6).

2. Ketersediaan Susu Nasional yang Masih Rendah

FOTO ARTIKEL WEBSITE-34

Susu adalah cairan berwarna putih dan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Sapi merupakan hewan yang paling banyak menghasilkan susu di dunia. Indonesia ternyata masih mengimpor susu dari 5 negara seperti Selandia Baru yang menghabiskan dana sebesar 286 juta, Amerika Serikat (80,09 juta), Australia (72,24 juta), dan Belgia (30,34 juta). Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, produksi susu segar di Indonesia baru mencapai 837.223 ton. Produksi tersebut hanya setara 19% dari kebutuhan nasional yang sebesar 4,4 juta ton. (7) Sehingga jika terus dipaksakan menggunakan susu dalam program makan bergizi gratis kemungkinan besar 81% susu harus dipenuhi dengan impor.

Ada banyak dampak buruk dari ketergantungan impor yang terus-terusan. Ketika terjadi krisis pangan global atau ketika terjadi pembatasan ekspor dari negara produsen. Maka Indonesia akan mengalami kelangkaan pangan yang sangat kritis. Apalagi jika masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsi bahan pangan tertentu. Hal ini bisa menjadikan ketergantungan terhadap bahan pangan dan menjadi masalah baru. Selain ketergantungan dengan negara produsen, kebijakan impor seperti susu akan melemahkan sektor peternakan lokal. Peternak akan kesulitan bersaing dengan susu hasil impor yang memiliki harga relatif lebih murah. Akibatnya peternak lokal akan merugi dan penurunan pendapatan yang pada akhirnya berdampak pada penurunan kapasitas produksi susu dalam negeri. Kebijakan impor pangan di Indonesia memiliki berbagai dampak yang kompleks terhadap ketahanan pangan nasional dan keberlanjutan sektor peternakan. Sehingga penambahan susu dalam program makan bergizi gratis perlu dikaji ulang.

3. Menambah Anggaran

Selain ketersediaan susu yang masih minim, penambahan susu dalam program makan bergizi gratis juga akan menambah anggaran. Yang sebenarnya anggaran ini dapat dipakai untuk mengoptimalkan program

lain. Harga susu seperti UHT, full cream, skim per 14 November 2024 rata- rata sebesar Rp. 7.000,00 (250 ml). Apalagi berdasarkan visi misi pasangan Prabowo Gibran, program makan bergizi gratis ini akan menyasar siswa pra sekolah, SD, SMP, SMA, dan pesantren. Meskipun ditargetkan akan dilaksanakan secara bertahap namun melihat harga rata-rata susu per 1 pcs yang cukup tinggi akan menelan dana yang sangat fantastis. Berdasarkan data program makan bergizi gratis ini akan menyasar sebanyak 82,9 juta jiwa selama 5 tahun. Dimana pada tahun 2025 akan menyasar 40% dari total 82,9 juta. Itu artinya di tahun 2025 program ini akan menyasar sebanyak 33.160.000 jiwa. Jika setiap individu mendapatkan susu, maka badget yang akan dihabiskan untuk menyediakan susu kira- kira sebesar 23T. Menteri Keuangan mengungkapkan badget yang akan dipakai dalam merealisasikan program ini sebesar 71T pada tahun 2025. Itu artinya, hampir sepertiga dari badget makan bergizi gratis akan dihabiskan hanya untuk menambahkan susu. Yang mana susu ini sebenarnya bukan satu-satunya sumber protein, dan ketersediaan nasional yang masih minim. Lantas, apakah masih akan merealisasikan penambahan susu untuk program makan bergizi gratis?

Sobat Ilmugiziku, yuk cegah stunting dengan konsumsi berbagai macam protein hewani bukan hanya susu!

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Prabowo & Gibran. Visi, Misi, dan Program Calon Presiden 2024-2029 H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Jakarta: 2024. Available from: https://va.medcom.id/2023/pemilu/others/PRABOWOGIBRAN_VISI_MISI.pdf.
  2. Ramdhani, Gilar. Program Makan Bergizi Gratis Disambut Penuh Sukacita, Mulai Januari 2025 Menyasar hingga 20 Juta Pelajar. 2024 [cited 2024 November 16]. Available from: https://www.liputan6.com/news/read/5782615/program-makan- bergizi-gratis-disambut-penuh-sukacita-mulai-januari-2025-menyasar-hingga-20- juta-pelajar.
  3. Wisnubroto, Kristantyo. Tiga Skema Penyaluran Makan Bergizi Gratis. Portal Informasi Indonesia. 2024 [cited 2024 November 15]. Available from: https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8750/ini-tiga-skema-penyaluran- makan-bergizi-gratis?lang=1.
  4. Kementerian Kesehatan. Pedoman Gizi Seimbang. 2014. Available from: https://peraturan.bpk.go.id/Details/119080/permenkes-no-41-tahun-2014.
  5. Verawati, et al. Hubungan Asupan Protein dan Ketahanan Pangan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2021, 5(1), 415-423.
  6. Kementerian Kesehatan. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. 2020. Available from: https://www.scribd.com/document/524164641/TKPI-2020.
  7. Badan Pusat Statistik. Produksi Susu Segar menurut Provinsi (Ton), 2021-2023. 2024. Available from: https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDkzIzI=/produksi- susu-segar-menurut-provinsi.html.
No Comments

Post A Comment