Hai, sobat ilmugiziku, program makan bergizi gratis akan segera dilaksanakan di
berbagai wilayah di Indonesia. Menu yang disajikan tentu harus bervariasi yang
didukung dengan keanekaragaman pangan lokal yang tersedia di Indonesia
tentu menjadi potensi besar untuk mendukung program makan bergizi ini.
Variasi Menu bagi Anak Sekolah
Anak usia sekolah berada pada periode tumbuh kembang yang pesat sehingga
terjadi peningkatan kebutuhan zat gizi yang harus terpenuhi. Anak usia sekolah
juga memiliki aktivitas yang tinggi, kebiasaan jajan, hingga pengaruh teman yang
berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi sehingga menu makanan yang
disediakan harus mempertimbangkan kesukaan dan kebutuhan gizi anak (1).
Variasi pada menu makanan anak akan membentuk pola makan yang lebih
bergizi dan mendukung kebiasaan makan yang lebih sehat bahkan berdampak
hingga usia dewasa. Selain itu, variasi menu sangat penting dalam meningkatkan
nafsu makan anak dan mengatasi rasa bosan yang menurunkan selera makan.
Variasi menu yang disusun dari kombinasi berbagai bahan makanan dari setiap
kelompok makanan yang tepat akan menjadi makanan yang sehat secara
kualitas dan kuantitas. Konsumsi variasi menu makanan ini akan membantu
pemenuhan berbagai zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan kesehatan anak usia sekolah. Contohnya buah stroberi yang
tinggi vitamin C dan pisang yang tinggi vitamin B (2). Sumber karbohidrat seperti
singkong yang tinggi serat, ubi jalar tinggi antioksidan dan vitamin, sagu dan talas
yang tinggi kalsium (3)
Pentingnya Pangan Lokal
Variasi menu makan bergizi gratis ini juga didukung oleh kekayaan pangan lokal
di Indonesia yang menjadi potensi yang sangat besar untuk meningkatkan status
gizi anak dan keberlanjutan program makan bergizi gratis itu sendiri.
Pangan lokal adalah makanan yang dikonsumsi masyarakat setempat sesuai
dengan potensi dan kearifan lokal yang mencakup berbagai golongan pangan
meliputi sumber energi, protein, vitamin dan mineral. Penganekaragaman dan
pengembangan pangan secara lokal juga merupakan pendekatan yang penting
untuk mencapai ketahanan pangan jangka panjang (4).
Sebagai contoh, berbagai sumber karbohidrat selain beras banyak tersedia di
daerah tertentu seperti sagu di Maluku dan Papua, jagung di Nusa Tenggara
Timur, serta olahan singkong dalam bentuk nasi pada sebagian masyarakat di
Pulau Jawa dengan konsumsi singkongnya dalam berbagai bentuk nasi. Namun,
makanan pokok selain beras ini makin berkurang karena budaya instan dan
praktis serta informasi produk olahan pangan lokal yang belum tersebar luas (4).
Maka, program makan bergizi gratis ini dapat menjadi sarana memperkenalkan
berbagai pangan lokal yang ada di Indonesia yang memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Keanekaragaman pangan lokal yang ada di Indonesia menjadi potensi yang
sangat besar dalam memberikan variasi menu makanan dan bahkan memiliki
dampak pada keberlanjutan dan ketahanan pangan lokal suatu daerah.
Editor : Aldera, S.Tr.Gz
Referensi
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014
Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Kemenkes RI: 2014..
Mustika, N., Lestari, R. Hubungan Variasi Menu Makanan Dengan Minat Sarapan Pagi Pada
Siswa Kelas IV Di SDN 11 Rujukan Lubuk Buaya Tahun 2019. Prosiding Seminar Kesehatan
Perintis. 2023; 2(1):47-51
Yunita, U.R. Manfaat Diversifikasi Pangan Lokal Terhadap Kesehatan [Internet]. PKGK UG
2024 [cited 2024 Nov 11]. Available from:
https://pkgm.fk.ugm.ac.id/2024/10/17/manfaat-diversifikasi-pangan-lokal-terhadap-ke
hatan/
Sri Widowati dan Rizki Amalia Nurfitriani. 2023. Diversifikasi Pangan Lokal untuk Ketah
Pangan: Perspektif Ekonomi, Sosial dan Budaya. Penerbit BRIN, 2023 : Jakarta
No Comments