Strategi Peningkatan Gizi Anak Usia Sekolah dengan Penganekaragaman Pangan Lokal dalam Jajanan Anak Sekolah

Strategi Peningkatan Gizi Anak Usia Sekolah dengan Penganekaragaman Pangan Lokal dalam Jajanan Anak Sekolah

Bagikan

Upaya peningkatan kualitas gizi anak sekolah salah satunya dengan cara penganekaragaman pangan lokal dalam jajanan anak sekolah. Jika jajanan anak sekolah rendah gizi maka akan berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, sehingga diperlukan jajanan yang sehat dan kaya akan gizi.

1. Pentingnya Penganekaragaman pangan lokal dalam jajanan anak sekolah

FOTO ARTIKEL WEBSITE-24

Anak usia sekolah adalah kelompok yang sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Sehingga diperlukan zat gizi yang seimbang untuk menunjang tumbuh kembangnya. Namun kebanyakan jajanan anak sekolah yang dijual di kantin di dominasi makanan olahan yang tinggi akan gula, menggunakan bahan pewarna, pengawet, serta bahan tambahan lainnya yang berbahaya bagi anak-anak dan rendah akan zat gizi, salah satu contohnya adalah penemuan BPOM di Serang, Banten yaitu pewarna makanan Rhodamin-B pada jajanan anak sekolah. (1) Penganekaragaman pangan lokal dalam jajajnan anak sekolah dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Pangan lokal adalah pangan yang diproduksi, dipasarkan, dan dikonsumsi oleh masyarakat setempat. (2) Keanegaraman pangan yang ada di Negara kita ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah. Makanan yang berbasis akan pangan lokal seperti jagung, ubi, singkong, pisang, kacang kacangan, kaya akan zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat, serta mineral yang mampu memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah. Selain itu produk lokal terbebas dari zat tambahan pangan yang berbahaya.

2. Edukasi kepada pengelola kantin dan siswa pentingnya pangan lokal

Untuk mengimlemetasikan kebijakan penganekaragaman pangan lokal dikantin sekolah hal yang perlu diperhatikan adalah pengetahuan siswa dan pengelola kantin mengenai pangan lokal Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. (3). Untuk itu perlu adanya edukasi atau dari pihak sekolah yang berkerja sama dengan pihak puskesmas. Edukasi akan pentingnya makanan berbasis pangan lokal dalam jajanan anak sekolah. sehingga pengelola kantin dapat menyajikan menu yang sehat berbasis pada pangan lokal, dan siswa mampu memilih jajanan yang kaya akan zat gizi. Pengelola kantin dan siswa juga perlu di edukasi tentang makanan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman). Beragam artinya makanan yang kita konsumsi harus bergaram komoditasnya, bergizi maknanya makanan yang dikonsumsi harus bermanfaat untuk kesehatan kita serta mampu menunjang tumbuh kembang anak sekolah, Makanan yang seimbang adalah makanan yang mampu memenuhi kebutuhan tubuh sehari hari, aman makanan yang kita konsumsi harus aman dari cemaran yang dapat menganggu kesehatan contohnya adalah cemaran fisik, kimia, maupun mikrobiologis. (4) Dan sebelum dilakukannya edukasi sebaiknya penyuluh melakukan pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan sasaran sebelum dan sesudah edukasi. Pre-testnya bisa berupa pangan lokal, ciri-ciri pangan yang berbahaya dan tidak seperti apa, dan cara memilih pangan yang sehat serta bergizi itu seperti apa, pre-testnya bisa disesuaikan oleh penyuluh. Untuk ketentuan jajanan anak sekolah di kantin sudah ada pedomannya dari KEMENDIKBUDRISTEK tahun 2021 namun itu perlu di sosialisaikan lagi kesekolah-sekolah agar bisa diterapkan secara menyeluruh. (5)

3. Pelatihan Pengelolaan Pangan Lokal

Pengelola kantin perlu diberikan pelatihan cara mengelola pangan lokal yang sehat, bergizi, dan aman bebas dari bahan-bahan tambahan pangan berbahaya. Pelatihan membuat pangan lokal menjadi makanan sehat kaya akan zat gizi ini contohnya seperti Donat berbasis ubi jalar ungu karena tinggi akan antioksidan, vitamin C, dan vitamin E, selain itu juga ubi jalar ungu dapat dijadikan pewarna alami dalam makanan (6). Dan masih banyak lagi pangan lokal yang bisa di manfaatkan sebagai bahan dasar jajanan anak sekolah.

4. Kerja sama dengan pihak penyedia pangan lokal

Pihak sekolah atau pemerintah harus berkerja sama dengan petani setempat untuk penyediaan bahan makanan segar dan berkualitas. Hal yang harus diperhatikan dalam pangan lokal adalah keamanannya, aman disini bermakna adalah pangan lokal yang di produksi bebas dari cemaran zat-zat kimia yang berasal dari pupuk. Petani juga perlu diedukasi tentang pentingnya penggunaan pupuk organik pada tanaman.

5. Kebijakan sekolah untuk membawa bekal dari rumah dan sarapan bersama di sekolah

FOTO ARTIKEL WEBSITE-25

Kebijakan sekolah untuk mewajibkan kepada para siswanya membawa bekal dari rumah adalah salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mencegah anak-anak agar terhindar dari jajanan yang mengandung bahan tambahan pangan berbahaya. Selain itu sekolah juga bisa membuat kebijakan untuk sarapan bersama setiap pekan, karena sarapan pagi sangat penting untuk menunjang aktivitas selama disekolah, harapannya dengan adanya sarapan bersama ini nanti para siswa terbiasa untuk sarapan di rumah sebelum berangkat sekolah, dan terbiasa untuk membawa bekal dari rumah.

6. Tantangan dan solusi

Kebijakan penganekaragaman pangan pada jajanan anak sekolah ini mempunyai banyak manfaat namun juga mempunyai beberapa tantang dalam pengimpelemnasiannya yaitu Keterbatasan akses terhadap ketersedian pangan lokal yang memadai dibeberapa daerah, untuk tantangan ini perlu penguatan kerja sama antara pemerintah dan petani agar pasokan pangan lokal tetap tersedia, serta perlu adanya perluasan lahan pertanian. Karena diperkirakan lahan pertanian akan semakin berkurag hingga mencapai 5,1% pada tahun 2045 diakibatkan dari laju pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun yang terus bertambah. (7) Selain itu tantangan yang dihadapi adalah para pedagang kecil yang berada di dekat lingkungan sekolah seperti pedagang telur gulung yang berdagang di depan sekolah, ini perlu tindakan tegas dari pihak sekolah untuk memantau apakah jajanan yang dijual sesuai dengan pedoman makanan B2SA atau tidak, jika tidak sesuai maka sudah seharusnya pihak sekolah melarang para pedagang untuk berjualan di sekitar lingkungan sekolah, selian itu perlu untuk mengedukasi para orang tua siswa untuk melarang anaknya membeli jajan sembarangan.

Kesimpulan :

Kebijakan Penganekaragaman Pangan Lokal dalam Jajanan Anak sekolah akan mendukung tumbuh kembang anak sekolah, selain itu dapat mencegah anak dalam memilih jajanan yang mengandung zat tambahan pangan yang berbahaya bagi kesehatan, namun pada pengimplementasiannya terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi yaitu kurangnya pasokan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan bahan dasar jajanan anak sekolah, serta masih banyaknya para pedagang yang berjualan disekitar lingkungan anak sekolah.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Fahmi. Jajanan Sekolah Berbahaya Beredar, BPOM diSerang Kumpulkan Puluhan Perwakilan Sekolah. Available from https://www.radarbanten.co.id/2024/08/20/jajanan-sekolah berbahaya-beredar-bbpom-di-serang-kumpulkan-puluhan perwakilan-sekolah/
  2. Ikhmal Ainal dan Chotimah Indira. Pemberdayaan Masyarakat Diversivikasi Pangan Masyarakat Melalui Inovasi Pangan Lokal dari Singkong. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn Khaldun. 2022
  3. Sakinah Apriliani Shela, dkk. Pemberian Edukasi Gizi Melalui Film Pendek Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam Pemilihan Pangan Lokal Pada Remaja Di Mts Negeri 2 Pontianak. Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Pontianak; 2024
  4. Dian Riska Kurnimawati. Fungsi Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan. 2022. Available from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1867/fungsi-pangan dan-gizi-untuk-kesehatan
  5. Supriyanto, M.A. dkk. Gizi Seimbang dan Kantin Jajanan Sehat di Sekolah. Azinar Ismail. Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidkan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 2021
  6. Anugrah Mustika Riva dan Suryani Ela. Kandungan Gizi Donat dengan Penambahan Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Makanan Jajanan Berbasis Pangan Lokal Bagi Anak Sekolah. Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo. 2020
  7. Dewi Omayani Dewa dan Ariani Mewa. Pengembangan Pangan Lokal Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan. 2023
No Comments

Post A Comment