Ancaman Tersembunyi dibalik Kemasan Menarik: Bijak Membaca Label Gizi sebelum Membeli Produk

Ancaman Tersembunyi dibalik Kemasan Menarik: Bijak Membaca Label Gizi sebelum Membeli Produk

Bagikan

Kemasan produk yang menarik seringkali membuat konsumen tergiur untuk membeli. Namun, di balik kemasan yang menarik, terdapat informasi penting mengenai kandungan zat gizi yang perlu diperhatikan. Dengan memahami informasi zat gizi yang tertera pada label, konsumen dapat membuat pilihan yang lebih sehat dan bijaksana.

Kepedulian terhadap Label Gizi Masih Tergolong Rendah

FOTO ARTIKEL WEBSITE-5

Label informasi nilai gizi adalah label kemasan yang memuat daftar kandungan gizi makanan dan komponen lainnya seperti takaran saji, jumlah takaran saji, dan persen angka kecukupan gizi. Data Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) tahun 2013 menunjukkan bahwa hanya 7,9% konsumen yang memperhatikan dan membaca label informasi nilai gizi. Kurangnya pengetahuan tentang label informasi nilai gizi dapat mempengaruhi pola konsumsi, menyebabkan kegemukan, dan obesitas (1). Rendahnya perhatian konsumen terhadap label gizi disebabkan oleh adanya hambatan seperti konsumen tidak mengetahui cara membaca label gizi, kesulitan memahami terminologi yang digunakan, dan kemasan produk yang terdengar asing bagi konsumen sehingga tidak adanya kewajiban untuk mengetahui informasi gizi (8).

Mengapa Membaca Label Gizi itu Penting?

Di zaman dimana pilihan makanan sangat beragam, membaca label gizi telah menjadi keterampilan yang sangat berguna. Konsumsi makanan olahan dan kemasan yang mengandung gula, garam, dan berlemak berlebih dapat menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit degeneratif. Informasi label gizi merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menentukan pilihan yang lebih sehat saat membeli produk makanan dan minuman terutama produk yang mengandung gula, garam serta natrium. Kurangnya perhatian dalam membaca label informasi nilai gizi secara tidak langsung akan berpengaruh, dengan membaca label dapat membantu seseorang dalam memilih pangan yang aman dan sesuai dengan kebutuhannya (3). Label gizi memberikan informasi penting tentang kandungan gizi dalam suatu produk, seperti:

  1. Kalori: Jumlah energi yang diperoleh dari mengonsumsi produk tersebut.
  2. Lemak: Jenis lemak (jenuh, tak jenuh, trans) dan kuantitas.
  3. Kolesterol: Kandungan Kolesterol dalam produk.
  4. Natrium: Jumlah garam dalam produk.
  5. Karbohidrat: Jumlah karbohidrat total, serat, dan gula tambahan.
  6. Protein: Jumlah protein dalam produk.
  7. Vitamin dan Mineral: Kandungan vitamin dan mineral penting.

Yuk, Cermati lagi Sepuluh Pedoman Gizi Seimbang

Ingat 10 pedoman gizi seimbang?. Salah satunya adalah membiasakan membaca label kemasan makanan. Berikut adalah 10 pedoman gizi seimbang yang perlu diingat (4):

  1. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok
  2. Batasi konsumsi pangan yang manis, asin, dan berlemak
  3. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
  4. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
  5. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
  6. Biasakan sarapan pagi
  7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
  8. Banyak makan buah dan sayur
  9. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
  10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan

Maraknya Kasus Diabetes dan Hipertensi

FOTO ARTIKEL WEBSITE-4

Penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi, sedang menjadi masalah di Indonesia. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit tidak menular. Informasi tentang nilai gizi suatu makanan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kebiasaan makan yang sehat (7). Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyakit tidak menular adalah dengan membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan sesuai takaran yang telah dianjurkan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan sebagai salah satu langkah mencegah penyakit tidak menular (7). Di dalam Permenkes No. 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula adalah 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan 4 sendok makan gula (50 gram per orang per hari), anjuran konsumsi garam adalah 1 sendok teh atau sebanyak 2000 mg/orang/hari, dan anjuran konsumsi lemak adalah 20-25% dari total energi (702 kkal) atau setara 5 sendok makan per orang per hari atau setara 67 gram per orang per hari (6). Data Kemenkes menunjukkan bahwa 28,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi Gula Garam Lemak (GGL) melebih batas yang dianjurkan. Sementara sebanyak 61,27% penduduk usia 3 tahun ke atas di Indonesia mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari, dan 30,22% orang mengonsumsi minuman manis sebanyak 1-6 kali per minggu. Sementara hanya 8,51% orang mengonsumsi minuman manis kurang dari 3 kali per bulan (Riskesdas, 2018) (2). Konsumsi minuman manis juga bersifat linier, dengan data yang menunjukkan bahwa prevalensi minuman manis di kalangan remaja yang kelebihan berat badan dan obesitas telah meningkat dua kali lipat selama dekade terakhir (Kemenkes, 2022) (7).

Memilih Makanan Kemasan yang Sehat untuk Anak

Memilih makanan kemasan yang sehat untuk anak-anak memang perlu ketelitian. Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

  1. Perhatikan Ukuran Sajian: Pastikan Anda memahami berapa banyak makanan yang dianggap sebagai satu porsi.
  2. Cek Kandungan Gula: Batasi makanan dengan kandungan gula tambahan yang tinggi. Carilah makanan dengan label “tanpa gula tambahan” atau “gula alami”.
  3. Cari Serat: Pilih makanan yang kaya serat untuk membantu pencernaan anak.
  4. Batasi Natrium: Natrium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Pilih makanan dengan kandungan natrium yang rendah.
  5. Periksa Lemak: Batasi makanan dengan lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi.
  6. Cari Sumber Protein: Protein penting untuk pertumbuhan anak. Pilih makanan dengan sumber protein yang baik seperti daging tanpa lemak, telur, atau kacang-kacangan.
  7. Perhatikan Bahan Tambahan: Hindari makanan yang mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna buatan, dan perasa buatan.

Bagaimana Cara Membaca Informasi Nilai Gizi?

Membaca informasi nilai gizi mungkin terlihat rumit, namun dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa menjadi konsumen yang cerdas. Label gizi memberikan informasi penting tentang kandungan gizi dalam suatu produk, sehingga Anda dapat membuat pilihan yang lebih sehat (5).

  1. Umumnya informasi nilai gizi suatu produk berdasarkan pada satu kali penyajian. Jika mengonsumsi produk tersebut lebih dari 1 kali penyajian, maka kontribusi jumlah asupan kalori dan semua kandungan gizi yang ada dalam produk tersebut akan lebih tinggi.
  2. Kandungan lemak dalam satu kali penyajian
  3. %AKG (Angka Kecukupan Gizi) memberikan informasi kontribusi produk tersebut terhadap kebutuhan sehari. Misalkan %AKG menunjukkan nilai 20%, maka kebutuhan Gizi tersebut sudah terpenuhi 20% bila dikonsumsi sesuai takaran saji.
  4. Isi gula dalam satu kali penyajian
  5. Kandungan natrium dalam satu kali penyajian

Yuk, jadi konsumen yang lebih cerdas dan membuat pilihan makanan yang lebih sehat untuk diri sendiri dan keluarga dengan memahami label gizi.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Dewi, N. T., et al. (2023). Edukasi Label Informasi Nilai Gizi sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Kemampuan Membaca Label Gizi Siswa di SMAN 5 Mataram. Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat, 4(1), 246-252. 10.35311/jmpm.v4i1.225
  2. Kemenkes RI. Konsumsi Gula Berlebih, Waspadai RIsikonya. Sehat Negeriku. 2022 [cited 2024 Agustus 15]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220927/2841159/konsumsi-gula-ber lebih-waspadai-risikonya/
  3. Lestari. W. A., & Iswahyudi. (2024). Upaya Pencegahan Obesitas Remaja Melalui Pendampingan dan Edukasi Label Gizi Serta Penerapan Kunci Jajan Sehat Bergizi. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 8(1), 177-184. http://dx.doi.org/10.30595/jppm.v8i1.14483
  4. P2PTM Kemenkes RI. Apa Saja Sepuluh Pedoman Gizi Seimbang?. 2019 [cited 2024 Agustus 15]. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-saja-sepuluh-pedoman-gizi-se imbang
  5. P2PTM Kemenkes RI. Bagaimana Cara Membaca Informasi Nilai Gizi?. 2021 [cited 2024 Agustus 15]. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh darah/bagaimana-cara-membaca-informasi-nilai-gizi
  6. P2PTM Kemenkes RI. Berapa Anjuran Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak per Harinya?. 2018 [cited 2024 Agustus 15]. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh darah/page/31/berapa-anjuran-konsumsi-gula-garam-dan-lemak-per-harinya
  7. Ratu, C. A., et al. (2022). Kemampuan Membaca Label Gizi dengan Konsumsi Makanan dan Minuman Kemasan Tinggi Gula. Research Gate. Universitas Indonesia.
  8. Sukmawati, I. A., & Sartika, A. N. (2022). Hubungan Paparan Media Informasi dengan Kebiasaan Membaca Label Gizi Produk di SMA Widya Nusantara Kota Bekasi. Jurnal Ilmu Gizi Indonesia, 3(2), 16-19.
No Comments

Post A Comment