Bumil: Mengapa Harus Zat Besi?

Bumil: Mengapa Harus Zat Besi?

Bagikan

Ibu hamil atau sering disingkat bumil rentan terhadap bahaya kesehatan yang berdampak pada nyawa ibu dan janin. Komplikasi selama kehamilan dapat muncul sejak proses fertilisasi hingga menjelang lahiran. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2019, diperkirakan setiap tahun di seluruh dunia terdapat 303.000 wanita meninggal selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Kemudian terdapat 2,7 juta bayi meninggal selama 28 hari pertama kehidupan serta 2,6 juta bayi terlahir tanpa nyawa. (4,7) Angka kematian tersebut dapat mencerminkan bagaimana pengetahuan bumil dan keluarga, status gizi, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, serta keadaan sosial ekonomi dan budaya masyarakat. (4)

Ada Apa dengan Zat Besi?

Defisiensi atau kekurangan zat besi (Fe) saat kehamilan dapat menyebabkan anemia defisiensi besi pada bumil. Bumil dikatakan anemia apabila kadar Hb < 11 gr/dl. (3) Hal tersebut berhubungan erat dengan risiko perinatal, seperti retardasi pertumbuhan intrauterin (plasentasi dan konsepsi, pertumbuhan dan perkembangan organ, dan penyimpangan kromosom), persalinan prematur, bayi berat badan lahir rendah (BBLR), anemia neonatal, peningkatan risiko pre-eklampsia, dan depresi passcapersalinan. (1,5) Meskipun tidak ada periode menstruasi, kebutuhan gizi termasuk mikronutrien mineral Fe pada masa kehamilan akan mengalami peningkatan. Kebutuhan tersebut meningkat sebagai kompensasi kehilangan Fe saat proses melahirkan, nifas, dan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan unit fetoplasenta. (5) Oleh karena itu, asupan zat besi yang cukup dapat menentukan status gizi jangka panjang ibu dan bayi.

Berapa Kebutuhan Zat Besi Saat Hamil?

Sekarang, bumil perlu tahu nih, kebutuhan Fe selama masa kehamilan. Berdasarkan AKG (2019), pada wanita usia subur (19-49 tahun) kebutuhan Fe adalah 18 mg/hari. Dalam kondisi hamil, kebutuhan Fe akan meningkat sesuai dengan kelompok trimester. Pada trimester pertama, bumil belum mendapatkan tambahan asupan Fe, tetapi saat memasuki trimester kedua dan ketiga kebutuhan Fe ditambah 9 mg/hari. (2) Untuk mengantisipasi defisiensi Fe dari asupan makan, bumil juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen tambah darah yang mengandung Fe minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Cara yang paling tepat setelah mengonsumsi sumber Fe adalah mengonsumsi bahan makanan tinggi vitamin C untuk membantu proses penyerapan, seperti jambu, jeruk, markisa, dan lainnya. Sedangkan bahan berkafein dan mengandung tanin seperti kopi, teh, dan cokelat harus dihindari maksimal 2 jam sebelum dan sesudah makan. (3)

Bahan Makanan Apa yang Tinggi Kandungan Zat Besi?

FOTO ARTIKEL WEBSITE-10

Nah, sekarang dapat dari bahan apa sih, zat besinya? Berikut bahan makanan yang sering dijumpai dan mengandung Fe. (6)

  1. Hati ayam
    Hati ayam segar mengandung Fe sebesar 15,8 mg/100 gram Berat Dapat Dimakan (BDD)
  2. Daging itik
    Daging iik alabio segar mengandung Fe sebesar 12,5 mg/100 gram BDD
  3. Rendang daging sapi
    Olahan daging sapi menjadi rendang memiliki kandungan Fe sebesar 14,9 mg/100 gram BDD
  4. Abon daging sapi
    Kembali dengan olahan daging sapi, abon memiliki kandungan Fe sebesar 12,3 mg/100 gram BDD
  5. Hati sapi
    Hati sapi segar mengandung Fe sebesar 6,6 mg/100 gram BDD
  6. Paru sapi
    Paru sapi goreng mengandung Fe sebesar 8,8 mg/100 gram BDD
  7. Ikan teri
    Ikan teri kering tawar mengandung Fe sebesar 23,4 mg/100 gram BDD
  8. Kerang
    Kerang segar mengandung Fe sebesar 15,6 mg/100 gram BDD
  9. Udang
    Udang segar mengandung Fe sebesar 8 mg/100 gram BDD
  10. Kacang hijau
    Kacang hijau kering mengandung Fe sebesar 7,5 mg/100 gram BDD
  11. Kacang dan daun kecipir
    Kacang dan daun kecipir kering mengandung Fe sebesar 6,5 mg/100 gram BDD
  12. Kacang kedelai
    Kacang kedelai kering mengandung Fe sebesar 10 mg/100 gram BDD
  13. Kacang merah
    Kacang merah kering mengandung Fe sebesar 10,3 mg/100 gram BDD
  14. Bayam merah
    Bayam merah segar mengandung Fe sebesar 7 mg/100 gram BDD
  15. Daun kelor
    Daun kelor segar mengandung Fe sebesar 6 mg/100 gram BDD

Jadi, tolong perhatikan dengan baik asupan gizinya, ya bund. Jangan lupa untuk tetap konsultasi selama masa kehamilan bersama tenaga kesehatan yang berwewenang. Ibu dan bayi selamat, keluarga bahagia.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Abu-Ouf, N.M., & Jan, M.M. The impact of maternal iron deficiency and iron deficiency anemia on child’s health. Saudi Med. J. 2015;36:146.
  2. Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019. Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.28 Tahun 2019. Jakarta; 2019.
  3. Direktorat Gizi Masyarakat. Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi Ibu Hamil pada Masa Pandemi Covid-19 bagi Tenaga Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2020. Jakarta; 2020.
  4. Nabila, H., Kesumadewi, T., & Immawati. Penerapan Pendidikan Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Purwosari Kec. Metro Utara Tahun 2021. Jurnal Cendikia Muda. 2022;2(2):202-209.
  5. Skolmowska, D., Kolata, A., & Guzek, D. Effectiveness of Dietary Interventions in Prevention and Treatment of Iron Deficiency Anemia in Pregnant Women: A Systematic Review of Randomized Controlled Trials. Journal Nutrients. 2022;14(15):3023.
  6. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2019. Data Kemenkes 2019. Jakarta; 2019.
  7. World Health Organization (WHO). WHO launches new tools to help countries address stillbirths, maternal and neonatal deaths. 2019.
No Comments

Post A Comment