02 Apr Catin Peduli Gizi “Calon Ayah Bisa Belajar Apa Ajasih?”
Catin atau calon pengantin ternyata memiliki hubungan dengan terjadinya masalah stunting di Indonesia lho! Tetapi, kamu tahu gak sih? ternyata angka tersebut dapat turun jika kamu para catin yang akan menikah mempersiapkan gizinya lho! Lalu apakah hanya calon ibu saja yang harus lebih aware dan banyak belajar tentang gizi? Tentu saja tidak, peran calon ayah sangat diperlukan untuk membangun keluarga yang sehat dan bergizi. Yuk simak artikel ini agar kamu lebih paham calon ayah sebelum menikah bisa belajar apa ajasih?
1. Calon Pengantin
Catin atau Calon pengantin merupakan salah satu sasaran kelompok yang sangat berpengaruh, agar dapat terlaksana program pencegahan stunting dan mencegah penyakit degeneratif dimasa mendatang. Salah satu program stunting yaitu 1000 HPK sangat membutuhkan dukungan oleh para calon ibu dan ayah (1). Nah, stunting ini sangat penting untuk dapat diedukasikan secara dini sebelum membentuk keluarga baru, dan sikap positif para catin juga dibutuhkan agar informasi akan lebih mudah diterima dan diterapkan di masa mendatang (2). Lalu bagaimana peran calon ayah dan ibu untuk mencegah terjadinya stunting dan membangun keluarga yang sehat dan bergizi? Yaitu dengan saling mendukung dan menyeimbangkan proses pola asuh anak.
2. Gizi Seimbang Calon Pengantin
Makanan menjadi salah satu faktor yang dapat memperbaiki dan memengaruhi kesuburan seseorang (2). Tidak hanya itu pola makan serta kebiasaan makan catin dapat berpengaruh pada status gizi dan status kesehatan yang dapat berisiko di masa mendatang. Pada program 1000 HPK untuk mengurangi angka stunting pada anak serta mencegah terjadinya penyakit degeneratif lainnya, pasangan catin harus bisa paham dan mulai aware nih dengan apa yang dikonsumsi. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan mengikuti sosialisasi catin terkait pedoman gizi seimbang (3). Makanan yang bervariasi dan tinggi zat gizi akan mempengaruhi status gizi seseorang dan akan menjadi investasi bagi kesehatan individu di masa depan, dan pasangan catin bisa menerapkan hal ini. mengkonsumsi jenis makanan beragam dengan jumlah yang sesuai kebutuhan, apabila salah satunya tidak sesuai hal tersebut akan meningkatkan risiko terjadinya malnutrisi (4). Beberapa faktor lainnya seperti usia catin, pendidikan, pengetahuan, dan sosial budaya akan mempengaruhi terlaksananya pola makan sehat. Terdapat juga pelatihan makanan sehat bagi calon pengatin, sebagai upaya cegah stunting.
3. Calon Pengantin Laki-Laki Bisa Belajar Apa Nih?
Calon pengantin laki-laki sebagai calon ayah juga memiliki peran besar lho! Dimana, jika ayah mendukung dan memenuhi kebutuhan ibu saat hamil, menyusui dan ikut mengasuh anak akan mempengaruhi produktifitas berpikir anak, serta tumbuh kembangnya lho. Pendidikan dan pengetahuan calon ayah sangat penting sebagai upaya mencegah kesalahpahaman praktik keperawatan saat ibu hamil dan menyusui nanti (5) Pengetahuan calon ayah dapat memengaruhi sikap terhadap IMD (Inisiasi Menyusui Dini) pemberian ASI setelah 1 jam melahirkan, durasi menyusui, dan pemberian ASI eksklusif ibu kepada bayi selama 0-6 bulan. Bagaimana caranya? Yaitu dengan memberikan pertimbangan, dukungan, dan membantu pengasuhan anak, serta keikut sertaan dan keterlibatan aktif ayah dalam pengambilan keputusan pemberian makanan bayi berpengaruh terhadap durasi menyusui (1). Pada saat ibu hamil sampai persalinan pun peran ayah dalam mengambil sikap positif, memberikan dukungan dengan mengikut kelas prenatal tentu akan mengurangi risiko terjadinya kematian ibu anak. Yuk sebagai calon pengantin peran ayah dan ibu sangat penting bagi pertumbuhan dan kesehatan anak dimasa mendatang, dimulai dari kamu, akan tercapai keluarga yang sehat dan berkualitas.
Editor : Aldera, S.Tr.Gz
Referensi
- Simanjuntak, B. Y., & Wahyudi, A. (2021). Edukasi tentang 1000 hari pertama kehidupan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap calon pengantin laki-laki. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 6(1), 100-110.
- Nawiza, R. A., Yunita, L., & Irawan, A. (2023). Pelaksanaan Pendampingan Catin Untuk Mencegah Stunting Dengan Skrinning Status Gizi Dan Indeks Masa Tubuh (Tagindas). Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 3(3), 81-95.
- Melani, V., & Kuswari, M. (2019). Pengetahuan gizi seimbang calon pengantin di beberapa kantor urusan agama (KUA) Jakarta Barat. Darussalam Nutrition Journal, 3(1), 1-6.
- Krisdayani, D. D., Agustina, A., & Hanifah, L. (2023). Hubungan Pola Makan, Pengetahuan Gizi Seimbang Dan Sosial Budaya Dengan Status Gizi Calon Pengantin. Gizi Indonesia, 46(1), 11-22.
- Arsyad, J. F., Setiawaty, Y., & Yusnidar, Y. (2022). Pengaruh Pengetahuan Calon Pengantin Sebelum dan Setelah diberikan Pendidikan Gizi 1000 HPK Melalui Media Presentasi dan Booklet. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 282-287.
No Comments