5 Tips Meningkatkan Kualitas Hidup bagi Penyandang HIV-AIDS

5 Tips Meningkatkan Kualitas Hidup bagi Penyandang HIV-AIDS

Bagikan

Seperti yang kita tau bahwa HIV/ AIDS merupakan suatu penyakit yang menyerang imunitas tubuh sehingga penyandangnya kerap kali mengalami berbagai masalah kesehatan terutama infeksi dari luar. Jika sobat ilmugiziku merupakan penyandang HIV/ AIDS atau memiliki orang dekat sebagai penyandangnya, yuk pelajari lebih lanjut!

Apa itu AIDS?

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. Penderita HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS, sedangkan penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya. (1). Infeksi ini menyebabkan menurunnya kemampuan tubuh untuk melawan penyakit, terutama penyakit infeksi. Akibatnya, tubuh mereka sangat mudah sakit hingga dapat menyebabkan kematian. (2). Seseorang yang menyandang HIV/ AIDS ini sering disebut dengan ODHA (Orang Dengan HIV/ AIDS).

Kenapa sih menjaga pola makan itu penting untuk ODHA?

Nah, ODHA ini sering kali mengalami penurunan nafsu makan karena berbagai infeksi yang menyerangnya sehingga menyebabkan penurunan berat badan yang cukup drastis. Selain itu, kejadian diare yang tinggi dapat menurunkan asupan dan penyerapan zat gizi yang masuk. Keseluruhan gejala ini dapat berujung pada malnutrisi sehingga semakin memperburuk imunitas dan menurunkan usia harapan hidup ODHA. (2,3) Lalu, apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA? Yuk simak tips berikut ini!

1. Terapkan Prinsip Diet ETPT (Energi Tinggi Protein Tinggi)

Akibat adanya serangan pada imunitas tubuh, maka ODHA mengalami perubahan metabolisme berupa peningkatan kebutuhan energi dan protein. Peningkatan asupan energi sebesar 10% dianjurkan selama infeksi HIV asimtomatik untuk mengimbangi peningkatan pengeluaran energi basal. Selain itu, penambahan protein lebih tinggi sampai dengan 10% dari kebutuhan normal diberikan apabila terdapat infeksi oportunistik. (3) Oleh karena peningkatan kebutuhan energi dan protein untuk mempertahankan efektivitas metabolisme tubuh ini, maka ODHA perlu meningkatkan asupan energi dan protein pula. Asupan energi didapatkan dari sumber utama yaitu karbohidrat seperti nasi, mi, dan sebagainya. Sementara asupan protein disarankan dengan jenis asam amino esensial seperti kedelai atau makanan sumber hewani, termasuk susu. (3)

2. Makan dengan PKTS (Porsi Kecil Tapi Sering)
FOTO ARTIKEL WEBSITE-18

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwasannya ODHA seringkali mengalami penurunan nafsu makan. Salah satu tipsnya untuk tetap membantu peningkatan asupan adalah makan dengan porsi kecil namun dilakukan sesering mungkin sehingga ODHA lebih mudah mengonsumsi makanan saat nafsu makannya menurun. Selain itu, PKTS ini juga dapat membantu meringankan kerja saluran cerna. (4)

3. Sesuaikan Tekstur dengan Kemampuan Makan ODHA

Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa 97,6% pasien memiliki penyakit penyerta. (5). Pada stadium ke 2-3 serta seringkali muncul sariawan pada ODHA (4). Sementara jika telah masuk fase AIDS komplikasi yang sering terjadi adalah candidiasis oral yakni tumbuhnya jamur candida di mulut mirip sariawan sehingga ODHA akan mengalami kesulitan makan akibat nyeri kunyah atau nyeri telan (5). Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian tekstur makanan yang lebih lunak atau lebih cair (mushed potato, telur orak arik, daging cincang) untuk mempermudah makanan masuk. Selain itu, hal-hal penting seperti selalu menjaga kebersihan mulut, hindari bahan makanan yang panas, jika minum gunakan sedotan, hindari bahan makanan yang menyebabkan ketidak-nyamanan (terlau pedas, terlalu manis, terlalu keras dll) juga penting untuk diterapkan sesuai kemampuan ODHA.(4)

4. Jaga Kebersihan Makanan

Menjaga kebersihan makanan sangat penting mengingat ODHA sangat rentan terhadap infeksi. Beberapa cara memelihara keamanan pangan yaitu bahan makanan termasuk air bebas dari cemaran bakteri atau mikroba, higiene penanganan makanan, penyimpanan, persiapan, dan penyajian perlu diobservasi dengan baik. Sebisa mungkin hindari konsumsi sayur dan buah dalam bentuk mentah atau tanpa dimasak, telur mentah atau setengah matang, bahan makanan dalam kaleng maupun yang diawetkan, serta jangan mengkonsumsi makanan yang diletakkan dalam suhu 6 derajat celsius sampai 60 derajat celsius lebih dari 2 jam. (4)

5. Rajin Berkonsultasi pada Ahlinya

Asupan gizi yang dianjurkan tergantung pada stadium penyakit, usia, status fisiologis (kehamilan atau laktasi) dan aktivitas fisik. Menerjemahkan kebutuhan zat gizi ke dalam panduan berbasis makanan, preferensi makanan, dan juga akses terhadap gizi makanan, harus diperhitungkan. (3)

Oleh karena itu, berkonsultasi pada dokter dan ahli gizi sangat diperlukan untuk mengetahui rencana perawatan gizi individual untuk mendukung pengelolaan klinis ODHA serta mengidentifikasi apakah dibutuhkan intervensi gizi yang spesifik di luar pemberian gizi umum. (3). Jadi jangan ragu untuk selalu berkonsultasi ya!

Nah, itulah 5 tips makan sehat dan bergizi untuk ODHA. Jika tertarik, jangan lupa baca artikel lain dari ilmugiziku ya!

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Pusdatin Kemenkes RI. InfoDATIN HIV AIDS. Soc Issues Am An Encycl. 2020;92–107.
  2. Supariasa IDN, Handayani D. Asuhan Gizi Klinik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2022.
  3. Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. 2019.
  4. Nuraini, Ngadiarti I, Moviana Y. Dietetika Penyakit Infeksi [Internet]. PPSDM Kesehatan Kemenkes RI; 2017. Available from: https://repository.stikeshb.ac.id/24/1/DIETETIK-PENYAKIT-INFEKSI-FINAL SC_.pdf
  5. Mawarda, Virani D, Citrakesumasari. GAMBARAN ASUPAN DAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP HIV AIDS DI INFECTION CENTER RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2018. Univ Hasannuddin, Makassar. 2018;
No Comments

Post A Comment