PPOK: Awas, Makanan Tinggi Sulfat Memicu Sesak Nafas

PPOK: Awas, Makanan Tinggi Sulfat Memicu Sesak Nafas

Bagikan

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah salah satu penyakit yang menyebabkan seseorang kesulitan dalam mengeluarkan udara atau yang disebut sesak ekskresi akibat dari perubahan dekstruksi alveolar. (1) Menurut WHO tahun 2019, PPOK menyebabkan kematian paling umum ketiga di dunia, yaitu sebesar 3,23 juta orang dengan faktor risiko utama adalah paparan asap rokok. Faktor lain yang memicu ialah karena infeksi saluran pernafasan, pekembangan paru abnormal, dan faktor genetik. (2) Beberapa gejala yang umum muncul pada penderita PPOK yaitu sesak nafas, batuk-batuk kronis lebih dari dua minggu, batuk berdahak, mengi, lesu, lemas, gangguan tidur, mudah lelah, dan depresi. (3)

Studi menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kandungan sulfat pada makanan dengan kondisi sesak nafas pada pasien PPOK dengan dua kondisi utama, yaitu bronkitis dengan hipersekresi mukus dan emfisema. (4) Mekanisme pengaruh sulfat dengan sesak nafas diantaranya;

  1. Iritasi dan Inflamasi Partikel terkecil sulfat dapat mencapai bagian saluran pernafasan terdalam. Kontak tersebut akan merangsang pelepasan mediator inflamasi seperti sitokin dan leukotrien, yang dapat memicu respons inflamasi pada dinding saluran udara. (1)
  2. Bronkokonstriksi
    Paparan sulfat dapat memicu kontraksi otot polos di saluran udara sehingga akan terjadi penyempitan bronkus. Kondisi ini akan meningkatkan obstruksi saluran udara. (1,4)
  3. Peningkatan Produksi Dahak
    Sulfat dapat merangsang sel goblet untuk meningkatkan produksi lendir. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyumbatan saluran udara. (1,4)
  4. Destruksi Dinding Alveoli
    Paparam sulfat mengaktifkan makrofag di traktus respiratorius untuk mengeluarkan sel IL-8 dan LTB4. Sel tersebut mengeluarkan enzim protease yang dapat merusak jaringan parenkim paru. Destruksi parenkim mengakibatkan berkurangnya elastisitas recoil sehingga terjadi terjebaknya udara saat ekspirasi. (4)

Sekarang kalian perlu tahu nih, kandungan sulfat tinggi (>1 mg/g) terdapat di beberapa makanan seperti udang, kentang, beberapa roti, tepung kedelai, buah kering, dan sosis. Sedangkan minuman dengan kandungan sulfat tinggi (>0,25 mg/ml) termasuk bir, minuman anggur, dan sari buah apel. (5) Lalu, berapa kebutuhan sulfur orang dewasa normal dalam sehari? Menurut AKG 2019, anjuran asupan sulfur sekitar 800-900 mg/hari.

FOTO ARTIKEL WEBSITE-14

Tips yang dapat kalian lakukan untuk asupan rendah sulfat adalah mengurangi atau menghindari produk olahan pangan campuran karena biasanya mereka juga mengandung tinggi natrium. Jangan lupa juga konsumsi serat 20-30 gram per hari dan penuhi kebutuhan cairan 1,5-2 liter per hari. Bagaimana? Jadi, kalian sudah paham kan terkait diet pada pasien PPOK. Untuk rekomendasi dan penjelasan diet lanjutan terkait penyakit paru dapat kalian konsultasikan kepada ahli gizi.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Agustí, A., Melén, E., DeMeo, D.L., et al. 2022. The Lancet Respiratory Medicine. https://doi.org/10.1016/S2213- 2600(21)00555-5.
  2. Hasanah, D.A., Choirunnisa, H., & Mayasari, D. Penatalaksanaan Holistik pada wanita Dewasa dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronismdengan Riwayat Merokok dan Paparan Asap Rokok melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga. Jurnal Penelitian Perawat Profesional. 2023; 5(2): 431-448.
  3. Government, M., Bhardwaz, R., Madabhavi I., & Modi, M. Physical Sign in Patients with Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Lung India. 2019 Jan-Feb; 36(1): 38-47. Doi: 10.4103/lungindia.lungindia_145_18. PMID: 30604704.
  4. Global Initiative For Chronic Obstructive Lung Disease. Global Strategy for The Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. 2013.
  5. Timothy F., Graeme N., Goretsky S., & John C. The Sulfate Content of Food and Beverages. Journal of Food Composition and Analysis. 1993 June; 6(2): 140-151. Doi: https://doi.org/10.1006/jfca.1993.1016.
No Comments

Post A Comment