6 Bahan Makanan Yang Perlu di Hindari Bagi Penderita PPOK (Paru-Paru Obstruktif Kronik)

6 Bahan Makanan Yang Perlu di Hindari Bagi Penderita PPOK (Paru-Paru Obstruktif Kronik)

Bagikan

Jika kalian memperhatikan tidak semua penyakit paru-paru berhubungan dengan penyakit TBC, salah satunya penyakit paru-paru obstruktif kronik atau disebut PPOK merupakan penyakit yang menyerang organ paru-paru. Lalu apakah makanan yang dikonsumsi berperan penting terhadap percepatan kesembuhan? Dalam artikel ini kamu akan mendapatkan informasi terkait makanan yang perlu dihindari atau kamu kurangi untuk mencegah kambuh atau memperparah kondisi penderita PPOK dalam bernafas.

1. Pengertian, Prevalensi dan Faktor Penyebab

a. Pengertian

PPOK atau Paru-paru obstruktif kronis merupakan salah satu penyakit pada organ paru-paru yang disebabkan terbatasnya aliran udara saat bernafas, dengan gejala batuk dan disertai berdahak, kesulitan bernafas, sesak, dan kelelahan (2). Perubahan struktural paru-paru dapat diakibatkakn peradangan kronis dan penyempitan saluran nafas setelah terpapar partikel atau gas berbahaya dalam waktu lama dan sering seperti asap rokok (3). Lalu bagaimana agar seseorang mengatasi gejala PPOK? Salah satunya yaitu dengan merubah gaya hidup seperti berhenti merokok, menjauhi penyebab utama timbulnya gejala PPOK seperti menghirup asap atau gas berbahaya lainnya, serta lakukan perubahan pola makan sehat dan olahraga.

b. Prevalensi

Dalam jumlah kematian diseluruh dunia akibat dari PPOK ini berbeda-beda. Pada sejumlah hasil penelitian menyatakan bahwa prevalensi PPOK tertinggi ada pada usia >40 tahun dengan riwayat merokok atau perokok aktif. Peningkatan kasus PPOK dapat terjadi apabila seseorang bertambah usia. Menururt BOLD prevalensi pria sebesar 11,8% dan wanita 8,5% sisanya 3-11% yaitu seseorang yang tidak pernah merokok (1). Apakah hanya perokok saja yang akan menderita PPOK? Tentu saja ada beberapa faktor penyebab terjadinya PPOK pada seseorang lho.

c. Faktor Penyebab

Dalam beberapa kasus terjadinya PPOK ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

  1. Paparan asap rokok (perokok atau perokok pasif)
  2. Penderita asma
  3. Paparan debu dan bahan kimia
  4. Paparan asap pembakaran bahan bakar
  5. Genetika

2. Makanan Yang Perlu Dihindari dan Dibatasi

FOTO ARTIKEL WEBSITE-15

Dalam pemberian gizi pada penderita PPOK tentunya sangat diperhatikan, mengingat obat untuk menyembuhkan penyakit PPOK masih belum ada secara pasti tetapi hanya mengurangi gejalanya. Lalu makanan apa saja yang perlu dihindari dan dibatasi? Berikut merupakan makanan yang perlu kamu usahakan untuk menguranginya atau hindari ya!

  1. Minum berkarbonasi, Kopi, Coklat, dan Alkohol Jika kamu menderita COPD atau PPOK, kamu harus mengurangi konsumsi minuman bersoda atau karbonasi dan alkohol karena minuman tersebut akan membuat gas diperut meningkat dan menyebabkan kembung sehingga akan menekan diafragma otot utama pernafasan serta menimbulkan rasa sesak (4). Dianjurkan untuk lebih baik mengkonsumsi minuman teh herbal, air atau jus non karbonasi agar penderita PPOK tetap terhidrasi dengan cukup (5). Minuman seperti kopi, coklat, soda, alkohol, mint atau minuman yang menimbulkan asam lambung naik tidak dianjurkan karena akan memicu GERD dan aspirasi sehingga akan menyebabkan batuk dan mengi bahkan infeksi paru-paru (pneumonia) (4).
  2. Makanan Asin atau Tinggi Natrium
    Makanan tinggi natrium atau asin akan menimbulkan komplikasi pada penderita PPOK seperti meningkatkan risiko terjadi hipertensi di arteri paru paru. Maka, direkomendasikan untuk membeli makanan dengan label rendah sodium atau konsumsi kurang dari 140 mg sodium per porsi. Berlaku pula untuk makanan beku seperti pizza, makanan kaleng, camilan keripik, kerupuk, atau kacang asin (4).
  3. Daging Olahan dan Tinggi Sulfat
    Daging olahan atau diawetkan biasanya tinggi natrium seperti sosis, bacon, ham, atau hot dog yang yang biasa dijual di supermarket. Menurut beberapa penelitian kandungan nitrit/nitrat sebagai pengawet pada daging olahan juga dapat merusak jaringan paru-paru lho (5). Kandungan garam nya juga dapat menyebabkan hipertensi pulmonal serta kandungan lemak jenuh yang tinggi, kadar kolesterol LDL dapat meningkatkan penyakit jantung (4). Makanan laut yang tinggi kandungan sulfit (seperti udang) juga tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi lebih sering karena kandungan tersebut mampu mempersempit bagian bronkus pada penderita PPOK dna menyebabkan sulit bernafas (6). Maka dalam konsumsinya kamu oerlu mempertimbangkan reaksi serta apabila tidak bisa lepas sepenuhnya kamu dapat mengurangi porsinya.
  4. Gorengan
    Makanan apa pun yang digoreng menjadi sangat berminyak dan akan memerlukan upaya ekstra selama proses pencernaan dan menimbulkan sensasi kembung. Hal ini membuat sulit untuk mengambil napas penuh karena diafragma sakit akibat gas ekstra yang dihasilkan oleh cairan pencernaan (5). Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari antara lain kentang goreng, bawang bombay, ayam goreng, dan ikan goreng,
  5. Brokoli dan Sayuran Cruciferous
    Berikut beberapa jenis sayur yang dapat menimbulkan gas dan rasa kembung di lambung, hal tersebut akan menyebabkan paru-paru tertekan dan penderita PPOK akan mengalami kesulitan bernafas. Jenis sayuran tersebut seperti brokoli, kembang kol, kubis, sawi, kangkung, lobak, bok choy (5). Kamu bisa memulai mengurangi atau mengganti konsumsi sayuran tersebut dengan sayuran lain. Rasa kembung dapat dikurangi dengan mengunyah makanan lebih lama dan halus, hal tersebut mampu mengeluarkan udara tambahan pada lambung (4).
  6. Produk Susu dan turunannya
    Casomorphine adalah senyawa yang meningkatkan produksi lendir di usus, Cara utama tubuh membuang dahak dan lendir adalah dengan batuk. Hindari segelas susu hangat di malam hari sebelum tidur. Makanan lain yang mungkin menimbulkan masalah dan harus dihindari, antara lain es krim, yogurt, keju, mentega, dan buttermilk. Gunakan alternatif seperti susu kedelai atau susu almond (5).

Dalam memulai pola makan sehat tidak perlu menghilangkan sepenuhnya makanan yang sudah biasa dikonsumsi karena kondisi setiap orang berbeda-beda maka perlu konsultasi dengan dokter atau ahli gizi terpercaya kamu ya!

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Liang, Z., Wang, F., Chen, Z., & Chen, R. (2023). Updated Key Points Interpretation of Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease (2023 Report). Chinese General Practice, 26(11), 1287.
  2. WHO. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). [Web Internet: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/chronic-obstructive-pulmonary disease- (copd)#:~:text=It%20is%20sometimes%20called%20emphysema,most%20common%20cau ses%20of%20COPD]. WHO.Int. 2023 [Cited 2023 Des 20]
  3. Agarwal, A. K., Raja, A., & Maroon, B. D. (2023). Ongoing Education Activity. Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559281/.
  4. Shantal Riley. 7 Foods that can trigger COPD flares. [Web Internet: https://www.everydayhealth.com/copd-pictures/foods-that-worsen-copd.aspx] Everyday Health. 2023 [Cited 2023 Des 20]
  5. Cashmere Lashkari. Foods thant can irritate COPD. [Web Internet: https://www.news medical.net/health/Foods-that-can-irritate-COPD.aspx] News Medical Life Sciences. 2019. [Cited 2023 Des 20]
  6. Lika Aprilia Samiadi. Daftar Pantangan dan Anjuran Makanan Untuk Penderita PPOK. [Web Internet: https://hellosehat.com/pernapasan/emfisema/makanan-penderita-ppok/] Hello Sehat. 2021. [Cited 2023 Des 20]
No Comments

Post A Comment