Ketika hendak makan, kalian lebih memilih untuk mencuci tangan dengan air dan sabun atau menggunakan hand sanitizer?
Semenjak wabah COVID-19, hand sanitizer menjadi populer di kalangan masyarakat. Kebiasaan membawanya di dalam tas menjadikan seseorang lebih memilih untuk membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer daripada harus repot-repot beranjak mencari air dan sabun ketika hendak makan di luar rumah. Lantas, apakah hand sanitizer memang mampu menggantikan cuci tangan?
Bagaimana Sabun Cuci Tangan Dapat Menghilangkan Kotoran?
Sabun tersusun atas molekul berbentuk pin yang bersifat hidrofilik di bagian kepala dan hidrofobik dibagian ekor. Ketika minyak dan air tersuspensi dalam air maka molekul tersebut secara bergantian akan mengapung menjadi unit soliter dan terhubung dengan lainnya membentuk gelembung kecil (misel). Intinya, molekul sabun akan bersaing dengan lipid di dalam membran virus atau bakteri sehingga akan menghilangkan kotoran normal dari kulit. (1)
Apa itu Hand Sanitizer?
Hand sanitizer adalah suatu produk yang penggunaannya tidak perlu dibilas dengan air, berbentuk gel, dan mengandung antiseptik sehingga dapat membersihkan tangan dari kuman bakteri. Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA), hand-sanitizer dapat membunuh kuman dalam waktu kurang dari 30 detik. (1)
Center for Disease Control (CDC) membagi dua jenis hand sanitizer, yaitu mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol. Hand-sanitizer dengan kandungan alkohol antara 60-90% memiliki efek anti mikroba dibandingkan tanpa kandungan alkohol. Pada umumnya, komposisi lain dari produk tersebut antara lain triklosan, benzalikonium chloride, benzethonium chloride, chlorhexidine, gluconatee, chloroxylenolf, clofucarbang, hexachlorophene, hexylresocarcinol, iodine dan iodophors. (1) Meskipun demikian, CDC lebih merekomendasikan seseorang untuk mencuci tangan dengan air dan sabun. (2)
Mengapa Cuci Tangan dengan Air dan Sabun Lebih Direkomendasikan?
Cuci tangan menggunakan air dan sabun terbukti lebih efektif menghilangkan kuman bakteri dan bahan kimia di tangan. Beberapa hal yang memperkuat pernyataan tersebut diantaranya:
Hand sanitizer tidak dapat menghilangkan kotoran atau zat organik, seperti lemak, darah, atau cairan tubuh sehingga harus dibersihkan dengan air dan sabun. (1,2)
Cuci tangan menggunakan air dan sabun dapat menghilangkan semua jenis kuman, termasuk Cryptosporidium, Norovirus, dan Colostridium difficile. (2)
Alkohol yang terkandung dalam hand sanitizer dapat melunakan dan membunuh bakteri dan virus, kenyataannya tujuan mencuci tangan adalah menghilangkan seluruh kuman.
Jadi, Apakah Perlu Mencuci Tangan Setelah Menggunakan Hand Sanitizer?
Setelah menggunakan hand sanitizer tidak perlu mencuci tangan dengan air dan sabun. Namun, cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun lebih disarankan, khususnya ketika kondisi tangan berkeringat, berdarah, dan lengket. Penggunaan sabun cair ketika mencuci tangan lebih baik daripada sabun batang karena kemasan sabun cair lebih tertutup dan penggunaan bersama sabun batangan dapat memudahkan penyebaran kuman. (3)
Editor : Aldera, S.Tr.Gz
Referensi
Nakoe, M.R., Ayini, N., & Mohamad, Y.A. Perbedaan Efektivitas Hand Sanitizer dengan Cuci Tangan Menggunakan Sabun Sebagai Bentuk Pencegahan COVID-19. Jambura Journal of Health Science and Research. 2020; 2(2):65-70.
Show Me the Science-When and How to Use Hand sanitizer in Community Setting. 2023. Centers for Disease and Prevention.
Octavia, N. Sabun Batangan vs Sabun Cair, Mana Lebih Baik? [Internet]. KlikDokter. 2019 [cited 2023 Oct 23]. Available from: https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/sabun-batangan-vs-sabun-cair-mana-lebih baik
No Comments