Mulut Sehat Senyum Bahagia

Mulut Sehat Senyum Bahagia

Bagikan

Perawatan mulut merupakan suatu proses menjaga rongga mulut tetap bersih sehingga terhindar dari kuman-kuman penyakit. Menjaga kebersihan mulut adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan Anda. Mulut bukan hanya pintu gerbang untuk makan dan minum, namun fungsinya lebih dari itu dan hanya sedikit orang yang menyadari pentingnya peran mulut dalam kesehatan dan kebahagiaan manusia. Oleh karena itu, kesehatan mulut memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan seseorang (4).

FOTO ARTIKEL WEBSITE-5

Tahukah kamu?

Ada lebih dari 250 jenis bakteri yang ada di rongga mulut. Beberapa bakteri bersifat membantu proses awal pencernaan di rongga mulut, dan beberapa bakteri Streptococcus mutans bahkan mempengaruhi perkembangan karies gigi. Bakteri tersebut dapat menyebabkan sukrosa lebih mudah menempel pada permukaan gigi sehingga menyebabkan mineral tersingkir dari email gigi (Djamil, 2011) (2).

Permasalahan gigi dan mulut

Data Kesehatan Dasar Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa sebagian besar masalah gigi dan mulut yaitu karies/sakit gigi dimana sekitar 45,3%, dan sebagian besar masalah mulut yaitu gingiva peradangan atau abses sekitar 14% (Kemenkes RI, 2020) (1). Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi karies di Indonesia mencapai 57,6% (Kemenkes RI, 2018). Menurut data WHO, karies gigi di negara-negara Eropa, Amerika, Asia, termasuk Indonesia, prevalensinya mencapai 80-90% dari anak-anak di bawah umur 18 tahun yaitu 6-12 tahun terserang karies gigi (1).

Kenapa kita harus menjaga kesehatan mulut?

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa anak pada kelompok umur 10-14 tahun sebesar 96,5% menyikat gigi setiap hari, tetapi yang menyikat gigi pada waktu yang benar hanya 2,1 %, dan memiliki permasalahan kesehatan gigi dan mulut yaitu karies gigi sebesar 73,4%. Salah satu faktor penyebab dari masalah ini adalah faktor perilaku. Perilaku yang cenderung mengabaikan kebersihan mulut seringkali didasari oleh kurangnya pemahaman tentang kesehatan mulut dan cara merawatnya (7). Sebagaimana kita ketahui, rongga mulut merupakan “pintu gerbang pertama” proses pencernaan, yaitu tempat masuknya makanan dan minuman serta tempat makanan dikunyah dengan gigi sebelum masuk ke lambung melalui kerongkongan. Jika gigi dirusak oleh bakteri, proses awal pencernaan juga akan terganggu. Bahkan, tidak menutup kemungkinan langkah selanjutnya pada sistem pencernaan kita akan terganggu. Inilah sebabnya mengapa menjaga kebersihan mulut sangat penting. Rongga mulut dan gigi mutlak harus dibersihkan setiap hari agar bakteri tidak mempunyai kesempatan berkembang biak dan melakukan tindakan merugikan pada gigi (Djamil, 2011) (2).

Penting untuk diketahui!

Faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut adalah pengetahuan salah satunya pengetahuan menyikat gigi yang meliputi frekuensi menyikat giginya, cara atau teknik menyikatnya, dan bentuk dari sikat gigi yang digunakan, sehingga plak yang merupakan salah satu penyebab utama penyakit gigi dapat dicegah sedini mungkin. Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan faktor cukup penting sebagai upaya pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut (Pudentiana dkk, 2020) (6). Menyikat gigi secara teratur saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut. Secara umum, dokter menyarankan untuk segera menyikat gigi setelah makan untuk menghindari penumpukan residu makanan dan minuman yang dikonsumsi. Selain itu, frekuensi menyikat gigi setiap orang berbeda-beda. Hanya satu menit, setiap kali menyikat gigi juga 2,5 menit. Hal ini sesuai dengan keadaan dan kondisi gigi dan rongga mulut seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan gigi ke dokter minimal 6 bulan sekali untuk mengetahui permasalahan gigi yang perlu ditangani sesegera mungkin (Miftakhun, 2016) (5).

Makananmu menunjukkan kesehatan mulutmu

Kesehatan mulut perlu dijaga dengan baik karena mempengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan. Misalnya saja ketika gigi atau gusi terinfeksi, kuman penyebab penyakit dapat menyebar ke organ tubuh melalui aliran darah (4). Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat. Makanan yang bisa Anda makan antara lain:

  1. Apel
    Kamu bisa terhindar dari sariawan, gusi berdarah, dan infeksi gusi (periodontitis) berkat kandungan vitamin C pada apel. Vitamin C berperan dalam produksi kolagen untuk membentuk jaringan gusi yang kuat (4).
  2. Jeruk
    Jeruk kaya akan vitamin C dan serat yang mampu memperkuat pembuluh darah dan jaringan gusi. Hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya sariawan, gusi berdarah, dan kerusakan jaringan lunak mulut (4).
  3. Seledri
    Seledri merupakan sayuran segar beraroma harum dengan rasa sedikit pedas. Mengandung antioksidan alami berupa vitamin C dan E. Seledri mentah memiliki tekstur yang renyah. Mengunyah seledri mentah dapat merangsang kelenjar untuk mengeluarkan lebih banyak air liur. Hal ini berguna untuk menetralkan asam yang dihasilkan bakteri mulut (4).
  4. Wortel
    Vitamin A dan antioksidan dalam wortel meningkatkan produksi air liur. Hal ini dapat mengurangi risiko kerusakan gigi karena air liur membantu menghilangkan asam dari gigi. Wortel juga mengandung vitamin C yang membantu menjaga kesehatan gusi. Anda bisa mendapatkan lebih banyak kandungan jika memakannya mentah (4).
  5. Sayuran Hijau
    Bayam, brokoli, dan pakcoy mengandung kalsium tingkat tinggi yang dapat membantu membangun enamel gigi. Enamel gigi merupakan lapisan terluar gigi yang membantu menjaga kesehatan gigi. Sayuran hijau juga mengandung asam folat dan vitamin B yang tinggi. Kedua kandungan ini membantu mengatasi peradangan dan penyakit gusi seperti maag, radang gusi, dan abses gusi (4).

Saatnya praktik!

FOTO ARTIKEL WEBSITE-6

Perawatan mulut rutin yaitu dengan cara menyikat gigi dan berkumur (3).
Sikat gigi:

  1. Membersihkan gigi dan gusi dengan sikat gigi yang lembut 2-3 kali setiap hari selama 2-3 menit.
  2. Jika sikat terlalu keras rendam dengan air panas setiap 15-30 menit untuk melembutkan bulu sikat.
  3. Keringkan sikat gigi jika tidak digunakan (jangan lembab). 4. Pemilihan pasta gigi (rasa tidak terlalu kuat, jika pasta gigi mengiritasi mulut kumur dengan air 240 ml yang diberikan 1 sendok teh garam, gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride (3).

Kumur:

  1. Kumur mulut 3-4 kali setiap kali menyikat gigi.
  2. Hindari berkumur dengan bahan-bahan yang mengandung alkohol.
  3. Obat kumur anti bakteri dapat digunakan 2-4 kali setiap hari untuk mengatasi masalah pada gusi (3).

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Adam dkk. (2022). “Tingkat Pengetahuan Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa Sekolah Dasar”. Journal of Public Health and Community Medicine, 3(1): 1-7.
  2. Anonymous. [cited 2023 September 23]. Available from: https://eprints.umm.ac.id/23950/1/jiptummpp-gdl-septianawa-41494-2-babi.pdf
  3. Agustina, N. “Bagaimanakah Cara Perawatan Mulut yang Benar?”. yankes..kemkes. 2022 [cited 2023 September 23]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/44/bagaimanakah-cara-perawatan-mulut-yang-be nar
  4. Fadli, R. “Intip 5 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Gigi dan Mulut”. halodoc.com. 2022 [cited 2023 September 23]. Available from: https://www.halodoc.com/artikel/intip-5-makanan-yang-baik-untuk-kesehatan-gigi-dan-mul ut
  5. Pagayang dkk. (2023). “Penyuluhan Cara Menggosok Gigi Yang Baik dan Benar di SDN 105 Manado”. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat MAPALUS Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Maria Tomohon, 1(2): 8-14.
  6. Sholiha dkk. (2021). “PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET PADA SISWA SEKOLAH DASAR”. Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG), 3(2): 593-602.
  7. Yuniarly dkk. (2023). “Booklet To Brush Tooth In The Promotion Of Dental Health Towards School Children's Knowledge”. Jurnal Kesehatan Gigi 10(1): 1-4.
Tags:
,
No Comments

Post A Comment