Penuhi Kebutuhan MP ASI Baduta, Ikan Lokal Ini Memiliki Gizi Setara Salmon!

Penuhi Kebutuhan MP ASI Baduta, Ikan Lokal Ini Memiliki Gizi Setara Salmon!

Bagikan

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan energi kronis, biasanya ditandai dengan tubuh pendek menurut usianya. (1,2) Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022. Namun, angka tersebut masih cukup jauh dari target pemerintah yang menekan angka stunting hingga 14% di tahun 2024. (5) Salah satu faktor penyebabnya yaitu pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang tidak tepat, baik dari segi waktu, frekuensi, dan jenis makanan. (7) Pemberian MP ASI menggunakan protein hewani menjadi langkah strategis mencegah stunting karena asam amino yang mudah dicerna membantu pembentukan matriks tulang secara cepat. (6)
Yuk, simak satu persatu penjelasan berikut!

FOTO ARTIKEL WEBSITE-6

Kapan Waktu yang Tepat Memberikan MP ASI?

MP ASI harus diberikan pada bayi tepat pada usia 6 bulan, kemudian dilanjutkan hingga usia 2 tahun. (7) Pada rentang usia tersebut, pemberian ASI saja sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan energi bayi untuk proses tumbuh kembangnya.

Berapa Frekuensi dan Porsi Penyajian MP ASI?

Slogan “Ingat MP ASI, Ingat 6-9-12” tentu tidak asing bukan? Jadi, perhatikan tabel di bawah ini, ya! (2)

Ikan Lokal Apa yang Memiliki Kandungan Gizi Seperti Salmon?

FOTO ARTIKEL WEBSITE-7

Mengacu pada penjelasan sebelumnya, protein hewani lebih diutamakan dalam pembuatan menu MP ASI, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi. (6) Namun, masih banyak pemikiran bahwa tahta tertinggi ikan bergizi adalah salmon yang harganya cukup mahal. Pemikiran tersebut memang benar, dalam 100 gram ikan salmon terdapat 208 kkal energi, 20 gram protein, 13 gram lemak, 363 mg kalium, dan kaya akan vitamin B12. (4) Namun, ada loh, ikan lokal yang murah, mudah didapat, dan memiliki kandungan gizi setara salmon, seperti: (3,4)

  1. Ikan kembung Ikan ini memiliki kandungan protein lebih tinggi, yaitu 22 gram/100 gram dan omega-3 sebesar 10% dari protein.
  2. Ikan tuna Tuna memiliki kandungan vitamin B kompleks, sumber kalium dan selenium.
  3. Ikan tenggiri Tenggiri mengandung vitamin B12 dan selenium sebesar 3,5% dalam 100 gram.
  4. Ikan tongkol Ikan ini dijadikan sebagai sumber protein, vitamin C, A, B3, kalsium, zat besi, omega-3.
  5. Ikan bandeng Omega-3 yang terkandung dalam ikan ini lebih besar, yaitu 14,6% dibandingkan dengan salmon yang hanya 2,6%.
  6. Ikan Mujair Mujair mengandung selenium yang berperan sebagai antioksidan.
  7. Ikan lele Terdapat 220 mg omega-3 yang terkandung untuk perkembangan otak anak.
  8. Ikan patin Ikan dengan daging putih bertekstur lembut ini mengandung omega-3 yang cukup tinggi dibagian perutnya.
  9. Ikan sarden Protein yang terdapat dalam ikan sarden segar hanya selisih 0,1 gram lebih sedikit dari salmon.
  10. Ikan teri Teri adalah ikan lokal yang kaya akan kalsium, magnesium, fosfor, omega-3, dan protein.

Jadi, bagaimana? Semoga penjelasan dan referensi di atas dapat membantu kamu, ya!

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta; 2018.
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buletin Stunting. Jakarta; 2018.
  3. Kusmiyati., Rasmi, D.A.C., Sedijani, P., & Sativa D.Y. Ayo Penuhi Zat Gizi Protein dengan Konsumsi Ikan. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA. 2023;6(4):1348-1352.
  4. Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2019. Jakarta: 2019.
  5. Tarmizi, S.N. Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4% [Internet]. sehatNegeriku. 2023 [cited 2024 Feb 3]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/
  6. Usrotussachiyah, U. Konsumsi Protein Hewani Sebagai Bentuk Pencegahan dan Penanganan Stunting pada Anak. Nusantara Hasana Journal. 2022;2(3):107-112.
  7. Wandini, R., Rilyani., & Resti, E. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Kebidanan Malahayati. 2021;7(2):274–279.
No Comments

Post A Comment