Rayakan Pekan ASI Sedunia : Cek 5 Manfaat dan Peran ASI untuk Sistem Imun Bayi !

Rayakan Pekan ASI Sedunia : Cek 5 Manfaat dan Peran ASI untuk Sistem Imun Bayi !

Bagikan

Perayaan Pekan Air Susu Ibu (ASI) Sedunia diadakan pada minggu pertama di bulan Agustus 2023, mulai dari tanggal 1 sampai 7 Agustus. Tahun ini Pekan ASI sedunia mengangkat tema nasional “Dukung Ibu Bekerja Terus Menyusui”, maksud dari tema tersebut adalah mendukung ibu untuk tetap menyususi walaupun sedang sibuk bekerja. Kegiatan Pekan ASI merupakan bentuk kampanye global untuk meningkatkan kesadaran ibu mengenai pentingnya pemberian ASI untuk bayi. Hal ini selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) mengenai kehidupan yang sehat dan sejahtera, dimana kegiatan menyusui dapat meningkatkan kesehatan untuk kehidupan pertama bayi.

.

Jadi apa itu ASI ? Sejak umur berapakah bayi dapat diberikan ASI ?

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber dengan komposisi seimbang untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi. (1) ASI eksklusif dapat diberikan pada bayi mulai usia 0-6 bulan dan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun pertama. (2) Jika hal tersebut diterapkan dengan baik, maka ASI dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat. Tidak hanya itu saja, pemberian ASI eksklusif dapat memberikan gizi terbaik bagi bayi serta dapat memperkuat ikatan ibu dan bayi. (3)

.
FOTO ARTIKEL WEBSITE-3

Lalu apa hubungannya peran ASI untuk sistem imun bayi ?

ASI memiliki zat gizi yang lengkap untuk pertumbuhan bayi, karena ada sitokin, immunoglobulin, dan enzim-enzim pencernaan. (4) ASI tidak hanya membawa gizi yang lengkap untuk si bayi tetapi juga gizi khusus untuk bakteri baik seperti, Bifidobacterium serta Lactobacillus. Nah, makanan untuk bakteri baik tersebut, yang merupakan salah satu komponen dalam ASI dapat disebut dengan Human Milk Oligosaccharides (HMO). HMO mewakili sekitar 20% dari total kandungan karbohidrat ASI yang merupakan komponen prebiotic penting, bagi terbentuknya saluran cerna yang sehat sehingga membantu meningkatkan sistem imun pada tubuh bayi. (5)

Lalu bagaimana mekanisme dari Human Milk Oligosaccharides (HMO) itu sendiri ?

Mekanisme Human Milk Oligosaccharides (HMO) ini adalah ketika bayi mulai diberi ASI, usus bayi mulai didominasi oleh bakteri baik, karena HMO merupakan makanan yang cocok untuk bakteri baik Bifidobacterium, dan diikuti oleh kelompok yang lain yaitu Bacteroides dan Enterobacteriaceae. (4) Penelitian berikutnya dilakukan oleh Triantis, menunjukkan bahwa HMO dapat mengikat reseptor permukaan sel yang dieksresikan pada sel epitel dan sel sistem kekebalan. (5) Hal ini kemudian akan membantu memperkuat fungsi sawar usus (gut barrier) anak, terutama dalam melawan patogen penyebab infeksi saluran cerna. (5) Akhirnya, komposisi mikrobiota saluran cerna yang baik dan seimbang akan membantu perkembangan sistem imun yang memadai. (5)

Selanjutnya, yuk kita bahas ! 7 manfaat ASI bagi kesehatan bayi apa aja ya kira – kira ?
FOTO ARTIKEL WEBSITE-4

ASI memiliki banyak manfaat yang berperan penting dalam kesehatan bayi. Berdasarkan data dari WHO, hampir 90% kematian balita terjadi di negara berkembang karena faktor ekonomi yang sulit, kondisi sanitasi yang buruk, dan akses ke air bersih yang kurang. (6) Hal ini menyebabkan lebih dari 40% kematian balita disebabkan karena diare dan infeksi saluran pernafasan akut yang sebenarnya dapat dicegah dengan ASI eksklusif. (6) WHO melaporkan pemberian ASI secara eksklusif hingga usia enam bulan bisa mencegah kematian lebih dari 200 ribu bayi setiap tahun. (6) Nah, berikut ini merupakan beberapa manfaat ASI bagi kesehatan bayi:

  1. Kebutuhan gizi bayi lebih optimal
    Hal ini dibuktikan dari penelitian Adyani pada tahun 2019, hasilnya bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan status gizi baik sebanyak 88,2%, sedangkan bayi yang tidak diberikan ASI Eksklusif dengan status gizi baik hanya sebanyak 14,3%. (8) Berdasarkan hasil penelitian dari Sampe dkk, pada tahun 2020 terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita. Balita yang tidak diberikan ASI eksklusif berpeluang 61 kali lipat mengalami stunting dibandingkan balita yang diberi ASI eksklusif. (9). Selaras dengan penelitian lainnya yang menyatakan bahwa, stunting lebih banyak ditemukan pada anak yang tidak diberi ASI eksklusif dibandingkan anak yang diberi ASI eksklusif. (10) Sehingga ASI eksklusif dapat mengurai risiko terjadinya stunting.
  2. Bayi beresiko rendah terkena pneumonia
    Bayi yang diberikan ASI 16,7 kali lebih jarang menderita pneumonia (radang paru). (6) Hal tersebut sejalan dengan penelitian Susi Hartati dkk pada tahun 2011, mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian pneumonia. Pada balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif mempunyai peluang mengalami pneumonia 4,47 kali dibandingkan dengan balita yang mendapatkan ASI eksklusif. (11)
  3. Mengurangi resiko bayi terkena diare
    Berdasarkan hasil penelitian dari Sirmawati dkk, disimpulkan bahwa ibu yang tidak memberikan susu formula lebih cenderung bayinya tidak mengalami diare, sedangkan ibu yang memberikan susu formula lebih cenderung bayinya mengalami diare. Bayi yang diberikan ASI 47% lebih jarang diare/ mencret dan 23,5% lebih jarang menderita diare yang fatal (menyebabkan kematian). (6)
  4. Meningkatkan kecerdasan bayi
    Bayi yang mendapatkan ASI memiliki kemampuan kognitif lebih tinggi, dibandingkan anak yang tidak mendapatkan ASI. (6) Meta analisa terhadap 40 penelitian (Jain et al 2002-US) 68% menyimpulkan bahwa menyusui meningkatkan kepandaian. Sejalan dengan penelitian Richards et al (2002) di Inggris terhadap 1736 anak, hasilnya anak yang diberikan ASI menunjukkan pencapaian pendidikan yang lebih tinggi (hasil tidak tergantung pada latar belakang social ekonomi). (6)
  5. Melindungi bayi dari penyakit kuning
    ASI awal atau kolostrum yang berwarna kuning keemasan mengandung gizi dengan konsentrasi tinggi, memberikan perlindungan akan berbagai penyakit infeksi dan juga memiliki efek laksatif yang akan membantu bayi mengeluarkan tinja pertama (meconium) dari system percernaannya. (6) Sehingga efeknya juga akan membantu mengeluarkan bilirubin dari darah dan melindungi bayi dari kuning (jaundice). (6)

Dari penjelasan mengenai manfaat dan peran ASI diatas, dapat disimpulkan bahwa ASI adalah makanan bayi yang tidak tertandingi dengan apapun. (4) ASI sangat penting bagi kesehatan bayi, menjadikan ASI sangat berperan besar untuk kehidupan anak kedepannya baik dalam segi perkembangan otak maupun fisik bayi. ASI eksklusif 6 bulan harus dianggap sebagai makanan utama untuk bayi dalam 6 bulan pertama kehidupan, sehingga pemberian ASI harus dilakukan dan digalakkan agar bayi mendapatkan gizi yang optimal.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Nisa, Zakia Hary., Merben, Okky. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketidakberhasilan Dalam Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Yang Memiliki Bayi Usia 0-6 Bulan Di Klinik Pratama Spn Polda Metro Jaya. 2023. Vol. 7, No. 1, pp. 50–59,
  2. WHO. Infant and Young Child Feeding. Geneva. 2010.
  3. WHO : ASI adalah sumber gizi terbaik bagi bayi. Voa Indonesia.com 2 feb 2013. Diakses tanggal 17 Mei 2014.
  4. Rahayu, Prof. Dr. Ir. Endang S, MS. Pentingnya ASI Terhadap Perkembangan Gut Microbiota. 2020.
  5. Wahyuni, Andri Sri. Peran Human Milk Oligosaccharides (HMO) Terhadap Sistem Imun Pada Bayi.. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin. Makassar. 2022.
  6. Falikhah, Nur. ASI dan Menyusui (Tinjauan Demografi Kependudukan). Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Antasari. Jurnal Ilmu Dakwah. 2014. Vol. 13. No. 26. pp. 31-46.
  7. Guaraldi F. and Salvatori G. 2012. Effect of breast and formula feeding on gut microbiota shaping in newborns. Opinion Article. Cellular and Infection Microbiology. 16 October 2012 doi: 10.3389/fcimb.2012.00094
  8. Adyani, Elviza Lismi. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Status Gizi Bayi Pada Bayi Usia 4-6 Bulan. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan. 2019.
  9. Sr. Anita Sampe, SJMJ, etal, Relationship between Exclusive Breastfeeding and Stunting in Toddlers, jiksh. 2020 Juni. Vol.11 No. 1.
  10. Rohmatun, N. Hubungan tingkat pendidikan ibu dan pemberian asi eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di Desa Sidowarno Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. 2014.
  11. Hartati, Susi. Analisis Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada Anak Balita Di Rsud Pasar Rebojakarta. Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Ilmu Keperawatan. 2011.
No Comments

Post A Comment

16617 16621