Khawatir Masa Tuamu Demensia atau Pikunan? Yuk Perhatikan Konsumsimu di Masa Kini

Khawatir Masa Tuamu Demensia atau Pikunan? Yuk Perhatikan Konsumsimu di Masa Kini

Bagikan

Lansia atau Lanjut usia yaitu siklus hidup manusia yang hampir dialami setiap orang pada usia 60 tahun keatas (1). Pada masa tua ini akan timbul berbagai risiko atau penyakit yang sebelumnya mungkin belum ada seperti malnutrisi, radang sendi, osteoporosis, penyakit parkinson, serta salah satunya demensia atau pikun. Demensia atau pikun ini sering dianggap biasa terjadi pada usia lanjut akan tetapi hal tersebut merupakan gangguan kesehatan yang bisa dicegah salah satunya melalui asupan gizi pada usia muda atau dewasa. Yuk simak artikel ini untuk mengetahui makanan apa saja untuk mengurangi risiko terjadinya pikun atau demensia di masa tua.

.

1. Definisi Demensia

Demensia ialah salah satu sindrom yang terjadi pada orang tua usia 60 tahun keatas dengan ditandai kemunduran ingatan, berfikir, perilaku hingga mengganggu kemampuan aktivitas sehari-hari (2). Penderita demensia di Indonesia sendiri sekitar 1,2 juta pada tahun 2016 dan akan meningkat menjadi 2 juta/tahun di tahun 2030 (3). Demensia sering dikenal sebagai pikunan yang biasa terjadi pada lansia. Kurangnya informasi pada masyarakat terkait demensia ini menyebabkan setiap individunya tidak memperhatikan kesehatan otak dengan konsumsi makanan sehat dan pola hidup yang teratur, akan tetapi tidak dapat dipungkiri demensia ini dapat terjadi karena proses alami saat bertambahnya usia. Faktor risiko dari demensia dari tahap awal hingga akhir yaitu seperti gaya hidup, faktor genetik, usia, lingkungan, dan tingkat pendidikan (2). Maka dari itu rantai risiko terjadinya demensia dapat dicegah dengan salah satunya merubah gaya hidup lebih sehat dan peduli akan apa yang dikonsumsi di masa kini.

FOTO ARTIKEL WEBSITE-5

2. Perubahan Pola Makan Pada Demensia

Demensia setiap tahunnya diperkirakan dapat terjadi setiap 3 detik dengan saat ini banyak tanda-tanda global mengungkapkan penambahan kasus demensia (4). Kasus ini berkaitan dengan terjadinya perubahan pola makan lansia yang menderita demensia, dimana nafsu makan akan berubah seiring berjalannya waktu karena penurunan kognititf seperti pasien lupa makan bahkan minum (5). Terjadinya malnutrisi pada lansia dengan demensia dapat terjadi, akibat pengurangan konsumsi protein dan lemak akibat fisiologis penuaan karena penurunan kemampuan mengunyah dan menelan makanan (6). Maka, penting dalam setiap proses penilaian untuk mengamati kemajuan dalam fungsi menelan, preferensi makanan, keterampilan fungsional, nafsu makanan bahkan keterlibatan pengasuhnya. Hal tersebut untuk mencegah terus menerus terjadinya penurunan nafsu makan dan kognitif yang mempengaruhi kesehatan lansia pada awal hingga akhir fase demensia.

3. Makanan mencegah risiko demensia (singgung pola hidup yang sehat mampu memperkuat daya ingat dimasa tua)

Makanan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan individu mampu berdampak positif dalam kasus ini memperlambat, mencegah atau menunda proses terjadinya demensia. Diet MIND (Meditteranean Intervention for Neurodegenerative Delay) merupakan gabungan diet Meditteranian dan DASH, dimana melibatkan gabungan buah, sayuran, ikan, unggas, telur, biji-bijian, beri berian, minyak zaitun atau lemak sehat dan anggur yang semuanya terbukti mengurangi peradangan, mencegah kerusakan sel, dan memperlambat efek penuaan otak (7).

a) Makanan yang mampu mengurangi risiko demensia
FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-09-05T151142.907
  1. Buah dan Sayuran Berwarna yaitu buah dan sayur tinggi antosianin dan karotenoid seprti wortel, ubi jalar, labu, paprika, tomat, pepaya, aprikot, sayuran hijau seperti bayam dan kangkung.
  2. Beri-Berian yaitu sumber antioksidan dan flavonoid diketahui dapat mencegah kerusakan sel dan dapat menghentikan perkembangan kerusakan otak akibat radikal bebas seperti blueberry, blackberry, dan raspberry
  3. Ikan yaitu khususnya ikan berlemak seperti tuna dan salmon, merupakan sumber asam lemak omega-3 yang sangat baik, yang berhubungan dengan kesehatan otak yang baik dan penurunan risiko penurunan kognitif.
  4. Kacang-Kacangan, dan Biji-Bijian yaitu mengandung antioksidan dan asam lemak omega-3, serta zat gizi lain seperti vitamin E, vitamin B, kolin, magnesium, dan seng. Mampu meningkatkan kesehatan otak dan mengurangi penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia seperti seperti kenari, almond, kacang tanah, kedelai, lentil, biji rami, dan biji labu
  5. Biji- Bijian Utuh yaitu utuh kaya akan serat, vitamin B, dan gizi lainnya serta dapat mengurangi peradangan di otak, mendukung daya ingat, dan menangkal demensia seperti quinoa, jelai, beras merah, dan oat (7).
b) Makanan yang harus dihindari

Makanan ini tidak harus sepenuhnya dihilangkan dari diet untuk menjaga kesehatan otak sebaliknya, mereka harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas dan diganti atau dikombinasikan dengan alternatif yang lebih sehat jika memungkinkan (7).

  1. Daging merah dengan lemak jahat
  2. Makanan penutup yang manis atau minuman manis
  3. Biji-bijian olahan
  4. Makanan fast food dan olahan
  5. Alkohol

Makanan yang sehat juga harus sinergis dengan kombinasi pola hidup sehat seperti olahraga ringan, menstimulasi pikiran dan ingatan seperti membaca buku atau koran, melakukan percakapan dengan keluarga atau orang lain. Hal tersebut mampu mengasah skill kognitif dan menjada suasana hati. Apabila terdapat penyakit penyerta diet dapat dilakukan dengan berkonsultasi kepada dokter atau ahli gizi yang menangani.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/070413-lansia-sehat_-lansia bahagia#:~:text=Jakarta%20%2D%20Di%20Indonesia%20yang%20dimaksud,bagi%20dirinya %2C%20keluarga%20dan%20masyarakat.
  2. Sari, C. W. M., Tarigan, D. P., & Rafiyah, I. (2022). Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Status Demensia pada Lansia Berdasarkan Kajian Data Sekunder di Posbindu Caringin. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 7(2).
  3. https://alzi.or.id/statistik-tentang-demensia/
  4. https://www.smh.com.au/goodfood/tips-and-advice/the-10-foods-that-could decrease-your-risk-of-dementia-20230521-p5d9zz.html
  5. Verwijs, M. H., van de Rest, O., van der Putten, G. J., de Groot, L. C. P. G. M., & Boesveldt, S. (2022). The effect of food odor exposure on appetite and nutritional intake of older adults with dementia. The journal of nutrition, health & aging, 26(2), 112-118.
  6. Fostinelli, S., De Amicis, R., Leone, A., Giustizieri, V., Binetti, G., Bertoli, S., ... & Cappa, S. F. (2020). Eating behavior in aging and dementia: the need for a comprehensive assessment. Frontiers in nutrition, 7, 6044886
  7. https://www.uhhospitals.org/blog/articles/2023/01/5-brain-boosting-foods-that-can fight-dementia
No Comments

Post A Comment