Rekor Si Amin: Pilihan Zat Gizi Mikro yang Mampu Mengurangi Risiko Terjangkit Asma

Rekor Si Amin: Pilihan Zat Gizi Mikro yang Mampu Mengurangi Risiko Terjangkit Asma

Bagikan

Sistem pernafasan (respirasi) manusia terdiri dari paru-paru, saluran udara pernapasan bagian atas seperti hidung, laring, faring dan trakea, saluran udara pernapasan bagian bawah seperti bronkus dan bronkiolus serta saluran udara pernapasan akhir seperti kantung alveolar dan alveoli. Salah satu gangguan pada sistem ini yaitu penyakit asma dengan gejala batuk, sesak, dan mengi yang disebabkan terjadinya reaksi inflamasi oleh zat alergen atau virus. Ketika daya tahan tubuh melemah, benda-benda asing masuk ke dalam tubuh dengan mudah sehingga kita seringkali dianjurkan untuk menjaga pola hidup dengan mencukupi istirahat, memperbanyak aktivitas fisik, menghindari rokok dan minuman beralkohol. Tak hanya itu, pola makan yang baik melalui asupan makanan yang beraneka ragam jenisnya, rutin mengonsumsi sayur dan buah dilengkapi minum vitamin penting untuk dilakukan.

Vitamin termasuk dalam kelompok zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikro) tetapi memiliki pengaruh bagi tubuh. Vitamin lebih banyak ditemukan pada kelompok buah-buahan dan sayuran. Berdasarkan anjuran dari Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) untuk hidup sehat konsumsi buah dan sayur sebanyak 400 gr/hari (250 gr sayur dan 150 gr buah). Mengonsumsi kelompok makanan tersebut tekanan darah, gula darah, dan kolestrol dapat terjaga dengan baik serta menurunkan risiko penyakit tidak menular. (1)

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-09-06T145310.815

Rekor Si Amin, singkatan dari Retinol (Vitamin A), Asam Askorbat (Vitamin C), Piridoksin (Vitamin B6), dan Kobalamin (Vitamin B12) menjadi beberapa pilihan zat gizi mikro untuk menunjang kesehatan tubuh. Vitamin A mampu menurunkan tingkat keparahan penyakit asma terlebih pada perokok aktif. Tingkat histamin dalam darah meningkat dan memperburuk kondisi penderita alergi, asma, sakit maag bila tubuh kekurangan vitamin C. Hampir sama dengan vitamin A, vitamin B6 pada kasus asma bronkial juga dapat mengurangi keparahan sekaligus frekuensi kekambuhan asma anak-anak hingga orang dewasa sedangkan vitamin B12 dijadikan pilihan untuk mengobati asma alergik. (2) Lalu, makanan apa saja yang mengandung vitamin tersebut? Yuk, Simak penjelasan berikut.

  1. Vitamin A (Retinol) Kekurangan vitamin A menjadi faktor penyebab daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena infeksi. Sumber makanan seperti kangkung, bayam, dan daun singkong (kelompok sayuran hijau) serta pepaya dan nangka kaya akan vitamin A. Buah nangka sendiri dapat mencegah penyakit jantung, kanker, anemia, dan penyakit asma lho!. (3)
  2. Vitamin C (Asam Askorbat) Meski termasuk ke dalam zat gizi mikro, vitamin C memegang peranan penting sebagai antioksidan yang memproduksi kolagen dan karnitin untuk kekebalan tubuh. Selain itu, sebagai agen anti mikroba yang mampu membasmi mikroba patogen sehingga dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C infeksi pernapasan sekalipun dapat diatasi. (4) Sumber makanan seperti brokoli, kembang kol, paprika hijau, kentang, jeruk dan strawberry kaya akan vitamin C. (2)
  3. Vitamin B6 (Piridoksin) Asma bronkial biasanya ditandai dengan kondisi tubuh yang lemas, kepala pusing, sering mual dan muntah, dan lain sebagainya termasuk sesak nafas. (5) Sumber makanan seperti kentang, hati sapi, dan pisang kaya akan vitamin B6. Vitamin ini bersifat tidak tahan panas dan cahaya. (2)
  4. Vitamin B12 (Kobalamin) Umumnya, vitamin B12 hanya ditemukan pada pangan hewani dan olahannya sedangkan pangan nabati hanya mengandung senyawa yang mirip vitamin B12. (2) Misalnya tempe, dikonsumsi oleh para vegetarian agar tidak kekurangan vitamin B12 untuk pembentukan sel-sel darah merah. Tempe dapat mencegah penyakit asma melalui serat pangan dan asam lemak tidak jenuh esensial seperti asam oleat, linoleat, linolenat yang dapat menurunkan tingkat peradangan di pernapasan dan meningkatkan kekebalan sel di paru-paru. (6)
FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-05-15T163258.534

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Emilia, E., Juliarti, J., & Akmal, N. 2021. Analisis konsumsi makanan jajanan terhadap pemenuhan gizi remaja. Jurnal Gizi dan Kuliner (Journal of Nutrition and Culinary), 1(1), 23-30.
  2. Fajar, S. A., Efendi, H, Y., & Saptanuddin, J. 2019. Handbook Mikronutrien (Zat Gizi Mikro dalam Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit).
  3. Yuniarti, E., & Ramadhani, S. 2023. Vitamin. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
  4. Widiyanto, A., Peristiowati, Y., Ellina, A. D., Duarsa, A. B. S., Fajria, A. S., & Atmojo, J. T. 2022. Peningkatan Imunitas Tubuh melalui Konsumsi Vitamin dalam Menghadapi Covid-19: Systematic Review. Jurnal Keperawatan, 14(S1), 95-104.
  5. Mukaddas, A., Faustine, I., & Ulti, P. H. 2019. Profil Penggunaan Obat Antidotum Di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2016-2018. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy)(e-Journal), 5(2), 132-139.
  6. Aryanta, I. W. R. 2020. Manfaat tempe untuk kesehatan. Widya Kesehatan, 2(1), 44-50.
No Comments

Post A Comment