06 Sep Kendalikan Asma dengan Gizi yang Tepat
Setiap orang membutuhkan makanan. Gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Selain untuk pertumbuhan dan perkembangan, gizi juga bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit, termasuk asma (5).
Apa itu asma?
Asma merupakan penyakit pernapasan kronis, yang ditandai dengan hiper-reaktivitas dan peradangan saluran napas sehingga menyebabkan saluran napas menyempit dan menimbulkan gejala napas berbunyi atau biasa dikenal di masyarakat dengan istilah mengi. Selain gejala tersebut seseorang yang dengan asma mengalami batuk, sesak, dan rasa berat di dada (5).
Faktor risiko asma
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang menderita asma. Faktor lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan asma. Paparan infeksi memicu asma, terutama infeksi virus seperti rhinovirus. Padahal, alergen dan sensitisasi lingkungan dianggap sebagai penyebab utama asma (PDPI, 2011). Faktor genetik dikatakan berperan dalam perkembangan asma, karena melibatkan produksi imunoglobulin E, pelepasan obat-obatan seperti histamin, kontraksi otot polos, dan pembengkakan saluran napas di bronkus (2).
Mekanisme terjadinya asma
Patofisiologi asma diawali dengan paparan alergen seperti HDM (House Dust Mites), yang merangsang pelepasan mediator inflamasi, yang kemudian mengaktifkan sel imun pada sel target saluran napas, yang selanjutnya menghasilkan berbagai efek seperti bronkokonstriksi, hipersekresi mukus, dan stimulasi refleks saraf. Asma memiliki mekanisme hiperaktivitas dan peradangan bronkus, kerusakan sel epitel, kebocoran mikrovaskular, dan kerusakan saraf. Hiperaktivitas bronkus merupakan respon bronkus yang berlebihan berupa bronkokonstriksi terhadap suatu rangsangan (Setyawati, 2014) (1).
Asma menyerang saluran napas sehingga paru-paru menyempit dan terisi oleh cairan lengket yang dihasilkan oleh dinding bagian dalam, sehingga menyempitkan saluran napas dan mengurangi aliran udara yang keluar masuk paru-paru (Depkes, 2008). Beberapa perubahan terjadi pada saluran napas penderita asma: dinding saluran udara membengkak, lendir dan akumulasi sel yang rusak menutupi sebagian saluran udara, hidung menjadi iritasi dan mungkin tersumbat, dan kejang otot saluran napas (Bull & Price, 2007) (1).
Apa yang harus saya makan untuk mencegah asma?
Makan sehat, teratur dan dalam jumlah sedang. Salah satu pesan dari sepuluh anjuran diet seimbang adalah banyak makan buah dan sayur. Meskipun tidak diketahui buah dan sayuran mana yang dapat memengaruhi asma, yang terbaik adalah meningkatkan konsumsi buah dan sayuran yang berbeda karena merupakan sumber yang sangat baik untuk:
Vitamin C
Vitamin C berfungsi menghidrasi permukaan saluran napas, menangkal radikal bebas, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi peradangan hingga membantu saluran napas tidak menyempit. Vitamin C tingkat tinggi bisa didapatkan dari jambu biji, kiwi, paprika, stroberi, jeruk, pepaya, brokoli, dan tomat (5).
Beta karoten
Beta-karoten juga bertindak sebagai antioksidan. Beta-karoten tingkat tinggi dapat ditemukan dalam makanan berwarna oranye tua atau kuning seperti jeruk, wortel, tomat, mangga, dan labu. Makanan kaya beta-karoten dapat mencegah, menghambat, dan memperbaiki kerusakan saluran napas pada asma (5).
Vitamin D
Penderita asma biasanya memiliki kadar vitamin D yang rendah dalam darahnya. Kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan tingkat keparahan asma. Sekitar 80 persen vitamin D dapat dibuat di dalam tubuh di bawah kulit yang terpapar radiasi ultraviolet dari sinar matahari langsung. Sekitar 20 persen vitamin D juga bisa didapat dari mengonsumsi makanan sumber vitamin D seperti tuna, salmon, mackerel, udang, hati sapi, telur, mentega, serta susu dan yogurt yang diperkaya vitamin D (5).
Omega-3
Omega-3 merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari sumber makanan sehari-hari. Berdasarkan tulisan Miyata J. dan Arita M. (2015), “Role of omega-3 fatty acids and their metabolites in asthma and allergic diseases”, omega-3 berperan sebagai anti-peradangan sehingga dapat memperbaiki fungsi paru pada penderita asma. Kandungan tinggi omega-3 dapat diperoleh dari jenis ikan yang berlemak (fatty fish), seperti salmon, tuna, mackerel, patin, dan belut (5).
Magnesium
Makanan tinggi magnesium, seperti kacang tanah, kacang mete, almond, tahu, bayam, keju, ayam, dan daging sapi, juga bermanfaat bagi penderita asma. Menurut Zilaee M. dan Hosseini SA (2019) dalam artikel “Nutritional recommendations in asthmatic patients”, magnesium dapat menyebabkan relaksasi otot polos saluran napas. Selain itu, mengonsumsi magnesium juga dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan melebarkan saluran udara (bronkus) (5).
Makanan yang harus dihindari pengidap asma
Ada beberapa makanan yang diduga memperparah gejala asma. Namun, tidak semua orang merasakan reaksi yang sama saat mengonsumsi makanan tersebut. Beberapa makanan di bawah ini hanyalah gambaran umum, sering dilaporkan oleh penderita asma dan diduga memperburuk gejala (4).
- Buah Kering Buah kering dikatakan dapat memperpanjang umur buah. Namun, buah-buahan yang dikeringkan seringkali mengandung zat aditif atau sulfit, yang dapat menimbulkan masalah bagi banyak penderita asma. Zat-zat ini termasuk, misalnya, kalium bisulfit dan natrium sulfit. Untuk melakukan ini, periksa dulu apakah buah kering yang Anda beli mengandung zat tersebut (4).
- Udang Udang beku atau olahan memiliki risiko tinggi untuk memperburuk gejala asma. Udang dan makanan laut lainnya kebanyakan mengandung sulfit yang berfungsi sebagai aditif (4).
- Acar Makanan acar biasanya mengandung sulfit sebagai pengawet, seperti halnya makanan fermentasi seperti kimchi. Perhatian harus diberikan dengan hidangan yang disajikan dengan saus salad atau saus lobak. Ada baiknya untuk memantau reaksi terhadap makanan tertentu atau menghindarinya jika perlu (4).
- Makanan Olahan Sebagian besar makanan olahan mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan yang dapat memperparah pneumonia. Misalnya makanan cepat saji, gorengan, makanan kemasan dan makanan beku (4).
- Susu dan Produk Susu Susu dan turunannya, seperti keju atau es krim, dapat memperburuk gejala asma dengan meningkatkan produksi lendir di paru-paru. Itulah makanan yang harus dihindari penderita asma. Namun, perlu diingat bahwa setiap penderita asma dapat memiliki reaksi yang berbeda, meskipun mereka mengonsumsi makanan yang sama. Untuk melakukan ini, Anda perlu mengidentifikasi makanan mana yang mungkin menyebabkan masalah asma Anda (4).
Pola hidup bagi penderita asma
Selain mengonsumsi makanan bergizi, penderita asma harus menjalani pola hidup sehat. Gaya hidup sehat yang harus dijalani penderita asma tidak jauh berbeda dengan gaya hidup orang sehat lainnya. Aspek-aspek berikut harus diperhatikan untuk mengikuti gaya hidup sehat (6).
- Mengatur pola makan Pola makan merupakan hal yang paling penting untuk diatur jika ingin hidup sehat. Diketahui juga bahwa asma bisa lebih mudah kembali ketika ada masalah dengan asam lambung. Anda perlu mengatur pola makan untuk menghindari asam lambung. Selain itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan sehat dengan gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh (6).
- Rajin berolahraga Olahraga juga merupakan bagian penting dari gaya hidup penderita asma. Karena olahraga adalah salah satu kunci tubuh sehat dan tetap bugar. Tetapi pastikan Anda memilih latihan yang benar dan cocok untuk penderita asma. Hindari olahraga intens seperti sepak bola, bola basket, dan lari jarak jauh untuk mencegah asma kambuh kembali (6).
- Hindari rokok Rokok adalah salah satu hal yang dapat mengiritasi saluran pernapasan. Ini dapat menyebabkan peradangan saluran napas, yang dapat menyebabkan gejala asma. Bagi Anda yang pernah merokok, berhenti merokok pasti sulit. Namun, hal ini wajib dilakukan jika ingin hidup sehat dan mencegah asma kambuh kembali (6).
Editor : Aldera, S.Tr.Gz
Referensi
- A, Widad (2020). (Poltekkesdepkes Surabaya). Diakses dari http://repo.poltekkesdepkes-sby.ac.id/3206/3/bab%202.pdf.
- Bachtiar, P. Y & Tjok Istri Anom Saturti (2016). “ASMA”. (FK UNUD/RSUP SANGLAH DENPASAR). Diakses dari http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/10751/1/6de1ec68f6366004a7ab380151445b0e.pdf
- Gobel, S, Rian Adi Pamungkas, dkk (2020). “BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA”. Jurnal Abdimas, 7(1): 33 - 36.
- Makarim, F. R. “5 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Asma”. halodoc. 2022 [cited 2023 July 18]. Available from: https://www.halodoc.com/artikel/5-makanan-yang-harus-dihindari-pengidap-asma
- Nurhayati. “Gizi untuk Asma”. yankes.kemkes. 2022 [cited 2023 July 18]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1875/gizi-untuk-asma
- Rivana, E. “Pola Hidup Bagi Penderita Asma agar Asma Tidak Mudah Kambuh”. siloamhospitals. 2023 [cited 2023 July 18]. Available from: https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/pola-hidup-bagi-penderita-as ma-agar-gejala-asma-tidak-kambuh
No Comments