15 Agu Jaga Hati dengan Zat Gizi, HEPATITIS ALERT!!! Kenali penyebab, pencegahan dan penangananya dengan zat gizi
Hepatitis adalah penyakit yang seringkali diabaikan oleh masyarakat. Namun, tahukah Anda bahwa apa yang Anda makan dan zat gizi yang Anda konsumsi dapat mempengaruhi risiko terkena hepatitis?
Berdasarkan Riskesdas, 2013 Prevalensi Virus Hepatitis B di Indonesia berkisar 7,1% (sekitar 18 juta) dan Virus Hepatitis C berkisar 1,01% (sekitar 2,5 juta). Virus ini sangat infeksius, terutama Hepatitis B dan C yang dapat menyebabkan sirosis Hati, dan kanker hati dan bahkan kematian. (1)
Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Dan bagaimana cara penanganannya? Pengertian HEPATITIS, Macam Dan Factor Penyebab.

Hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat menyebabkan nekrosis liver. Hepatitis dapat disebabkan karena infeksius (yaitu: virus hepatitis, bakteri, jamur atau parasite) maupun karena non-infeksius (yaitu: alcohol, penyakit autoimun atau masalah metabolisme, obat/racun/bahan kimia). Hepatitis dapat diklasifikasikan menjadi akut dan kronik serta dapat berkembang menjadi masalah hati yag lebih serius seperti: gagal hati fulminan, sirosis, bahkan karsinoma hepatoseluler (kanker hati).
Berdasarkan factor penyebabnya, Hepatitis terbagi menjadi 5 yaitu:
- HEPATITIS A = disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A dan ditularkan melalui makanan, minuman dan jamban (kontaminasi air minum atau undercooked seafood);
- HEPATITIS B = disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B dan ditularkan melalui transfusi darah/cairan yang berasal dari darah, jarum tato atau terkena darah yang terkontaminasi;
- HEPATITIS C = disebabkan oleh infeksi virus hepatitis c dan ditularkan melalui paparan darah/cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, hemodialisis dan lahir dari ibu yang terinfeksi;
- HEPATITIS D = disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B kronis atau dengan komplikasi dan ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi;
- HEPATITIS E = biasanya berupa infeksi akut dan cara penularan sama dengan hepatitis A. (2) /li>
Gejala hampir Mirip pada semua jenis hepatitis, gejala umumnya diantara lain: penyakit kuning, urin berwarna gelap, anoreksia, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, dan demam. hepatomegali dan splenomegali. Bilirubin, alkaline phosphatase, AST dan ALT biasanya mengalami peningkatan.
Lalu, Bagaimana cara Kita dapat terhindar dari HEPATITIS?
Setelah mengetahui pengertian dan berbagai macam hepatitis serta factor penyebabnya, kita dapat menarik kesimpulan bahwa terjadinya hepatitis berkaitan dengan hygiene sanitasi serta kebiasaan makan, dimana infeksi virus hepatitis dapat terjadi karena adanya kontaminasi virus baik dari darah maupun dari makanan yang kita konsumsi. Berikut cara pencegahan yang dapat kita terapkan
- Pencegahan Hepatitis melalui Vaksinasi Vaksin ini adalah salah satu cara Pemerintah dalam mencegah adanya penularan penyakit hepatitis. Sebab, penyakit ini ditularkan melaui orang ke orang, melalui percikan darah, ludah, atau keringat. Sehingga, Vaksin ini diharapkan dapat menurunkan angka penderita hepatitis di Indonesia terutama pada balita sebagai kelompok umur paling rentan. Vaksin hepatitis A maupun B diberikan pada usia 0 hingga 18 bulan. Namun, apabila belum menerima vaksin hepatitis A maupun B saat bayi, anak wajib mendapatkan imunisasi tersebut di usia 2-18 tahun. (3)
- Pencegahan Hepatitis melalui Kebersihan (a) Cuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet dan sebelum makan. (b) Hindari menggunakan perlengkapan makan yang sama dengan penderita hepatitis. (c) Pastikan makanan yang dikonsumsi sudah matang sempurna dan hindari makanan mentah atau setengah matang.
- Pencegahan Hepatitis dengan Gizi Seimbang
Gizi yang seimbang sangat penting dalam menjaga kesehatan hati kita. Zat Gizi yang tepat dapat membantu melindungi hati dari kerusakan dan mengoptimalkan fungsi hati. Beberapa zat gizi yang penting untuk hati adalah vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium, dan zinc. Vitamin A dapat ditemukan dalam wortel, bayam, dan hati sapi. Vitamin C terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk dan stroberi. Vitamin E banyak terdapat dalam kacang-kacangan dan minyak zaitun. Sementara itu, selenium dan zinc dapat ditemukan dalam makanan laut, daging, dan biji-bijian.
Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian. Serat membantu mengurangi penyerapan lemak dan kolesterol dalam tubuh, yang dapat membantu menjaga kesehatan hati. Juga, mengonsumsi protein yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan hati. Pilihlah sumber protein sehat seperti daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan.

Pentingnya Zat gizi bagi Penderita Hepatitis
Pencegahan hepatitis perlu dilakukan guna menghindari terkena infeksi hepatitis yang dapat mengakibatkan kerusakan hati lebih parah hingga kematian. Jika sudah terinfeksi hepatitis, penting untuk segera ditangani dan memperoleh Pengobatan. Terapi Pengobatan hepatitis tergantung pada jenis hepatitis yang Anda alami. Misalnya, hepatitis A biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, hepatitis B dan C memerlukan pengobatan yang lebih intensif dan mungkin memerlukan obat antiviral. Disamping terapi obat, penerapan terapi gizi (Nutrition care) perlu dilakukan untuk menunjang penyembuhan penyakit hepatitis. Asupan gizi yang seimbang sangat diperlukan dalam proses pengobatan guna menghindari adanya komplikasi penyakit lain. Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi penderita hepatitis adalah :
- Diet rendah lemak dan rendah kolesterol dapat diterapkan pada infeksi kronik hepatitis C; (4)(5)(6)
- Hygiene sanitasi perlu diperhatikan, memastikan makanan dan minuman matang dapat membantu treatmen Hepatitis A; (4)
- Menghindari shellfish (kerang-kerangan) serta daging hasil buruan yang rawan terkontaminasi; (4)(7)(8)
- Konsumsi Suplemntasi gizi serta Vitamin D jika diperlukan, karena penderita hepatitis rawan mengalami malnutrisi dan defisiensi vitamin D; (9)(10)
- Menghindari pemberian suplementasi Vitamin B12 berlebihan. karena meskipun vitamin B12 dapat membantu treatment pada pasien Hepatitis C. Namun, jika berlebihan dapat mendorong replikasi virusnya; (11)
- Menghindari makanan tinggi Fe serta suplemen Fe pada penderita Hepatitis C, yang mana dapat Fe berlebih dapat menngakibatkan stress oksidatif dan menurunkan resiko kanker hati (dari hepatitis C); (12)
- Menghindari konsumsi alcohol yang berlebihan yang dapat memperparah kondisi hepatitis pasien.(13)
Terapi penyembuhan hepatitis tak ayal memerlukan dukungan gizi yang cukup yang mana dapat mensuport penyembuhan lebih cepat dan menghindari adanya infeksi lebih serius maupun komplikasi penyakit lainya. Penerapan Gizi yang baik dan seimbang dalam kehidupan sehari-hari dapat juga sebagai ajang pencegahan terjadinya penyakit hepatitis. Jaid teman-teman mari kita “Jaga Hati dengan Zat Gizi”.
Editor : Aldera, S.Tr.Gz
Referensi
- P2p.kemkes.go.id. Hepatitis Can’t Wait [Internet]. http://p2p.kemkes.go.id/. 2022. p. Available from: http://p2p.kemkes.go.id/hepatitis-cant-wait/
- nutritionguide.pcrm.org. Viral Hepatitis [Internet]. https://nutritionguide.pcrm.org/. 2021. Available from: https://nutritionguide.pcrm.org/nutritionguide/view/Nutrition_Guide_for_Clinicians /1342052/all/Viral_Hepatitis#ref26109044
- Kemala F. Vaksin Hepatitis A pada Anak, Ini Manfaat dan Jadwalnya [Internet]. https://hellosehat.com/. 2022. p. Available from: https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/imunisasi/vaksin-hepatitis-a/
- D W, CY. G. Epidemiology and prevention of hepatitis A in travelers. J Travel Med. 2013;20((6)):394–9.
- R M, C V, P A, Al. E. Normocaloric low cholesterol diet modulates Th17/Treg balance in patients with chronic hepatitis C virus infection. PLoS One. 2014;9(12):e112346.
- LP O, RP de J, RS B, Al E. Effect of soy protein supplementation in patients with chronic hepatitis C: a randomized clinical trial. World J Gastroenterol. 2018;18:2203- 2211.
- DM Y, XJ. M. Hepatitis E virus: foodborne, waterborne and zoonotic transmission. Int J Env Res Public Heal. 2013;10(10):4507–33.
- D L, E P, MJ G. Hepatitis E virus load in swine organs and tissues at slaughterhouse determined by real-time RT-PCR. Int J Food Microbiol. 2010;139(3):206–9.
- LM V, JA DC, I R, Al. E. No Title. World J Gastroenterol. 2013;19(35):5917–24.
- Refaat B, AG E-S, A A. Vitamin D and chronic hepatitis C: effects on success rate and prevention of side effects associated with pegylated interferon-α and ribavirin. Int J Clin Exp Med. 2015;8(7):10284-303.
- NC M, AD G, L R, Al. E. Association of serum vitamin B12 levels with stage of liver fibrosis and treatment outcome in patients with chronic hepatitis C virus genotype 1 infection: a retrospective study. BMC Res Notes. 2015;8:260.
- K Y, M K, M N, Al. E. Nutrition therapy for liver diseases based on the status of nutritional intake. Gastroenterol Res Pr. 2012;20(12).
- Neuman MG, Seitz HK, French SW, Malnick S, Tsukamoto H, Cohen LB, et al. Mechanisms , Clinical and Experimental Research. Biomedicines. 2020;8(3):63.
No Comments