Mutualisme dalam Donor Darah

Mutualisme dalam Donor Darah

Bagikan

Darah merupakan salah satu komponen tubuh yang sangat penting. Setiap delapan detik sekali, ada 1 orang di Indonesia yang membutuhkan transfusi darah.(1) Transfusi darah biasanya dilakukan untuk mengatasi kehilangan darah atau kekurangan darah akut seperti perdarahan akibat kecelakaan, bedah mayor, transplantasi organ, maupun pada penyakit kronis seperti thalasemia, hemofilia, dan anemia kronis.(2) Untuk menjaga ketersediaan darah, penyedia layanan transfusi darah mengadakan kegiatan donor darah yang dapat diikuti masyarakat secara volunter. Selain dibutuhkan bagi pasien, donor darah ternyata juga bermanfaat bagi pendonornya. Berikut ini adalah beberapa keuntungan mendonorkan darah.

Manfaat donor darah bagi pendonor

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-07-31T175812.480
  1. Mendapat informasi golongan darah beserta rhesus Golongan darah dan rhesus pada calon pendonor akan diperiksa terlebih dulu untuk memastikan ketepatan data, sehingga pendonor yang belum pernah mengidentifikasikan golongan darahnya dapat mengetahui informasi tersebut.
  2. Mendapat skrining kesehatan gratis Sebelum pengambilan darah, calon pendonor akan diperiksa berat badan, tekanan darah, dan kadar hemoglobin, sehingga dapat diketahui apabila pendonor mengalami anemia dan hipotensi. Pendonor juga bisa mendeteksi dini adanya HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, sifilis, hingga malaria, karena darah yang disumbangkan akan diuji terlebih dahulu.(2)
  3. Melancarkan peredaran darah Penelitian menunjukkan bahwa donor darah secara signifikan dapat menurunkan kolesterol total, trigliserida, dan LDL, sehingga dapat melancarkan peredaran darah serta mencegah sumbatan lemak di pembuluh darah.(3) Donor darah juga dilaporkan dapat menurunkan tekanan darah, terutama pada penderita hipertensi.(4)
  4. Mencegah penyakit degeneratif Karena manfaatnya dalam memperbaiki profil lipid, donor darah secara rutin dapat memberikan efek protektif terhadap penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler.(4) Terdapat studi kohort yang membuktikan bahwa orang yang mendonorkan darahnya secara rutin, lebih jarang membutuhkan perawatan inap di rumah sakit untuk pengobatan penyakit kronis, dibandingkan pasien yang bukan pendonor darah.(5) Penelitian lain juga menyebutkan bahwa donor darah secara rutin dapat menurunkan tingkat kematian atau mortalitas.(6)
  5. Menumbuhkan jiwa sosial, meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup Kegiatan donor darah dapat menjadi sarana untuk berbagi kepada sesama dan menumbuhkan kepekaan terhadap masalah sosial. Donor darah berasosiasi positif dengan kesehatan mental pendonor yang lebih baik.(7) Pendonor darah juga cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik jika dibandingkan dengan individu yang bukan pendonor darah.(8)

Jika ingin mendonorkan darah, apa saja syaratnya?

Untuk memantau kualitas darah yang donorkan sekaligus menjaga keamanan dan keselamatan pendonor, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi pendonor darah.(1)

  1. Sehat jasmani dan rohani
  2. Berusia 17-60 tahun (bagi pendonor darah rutin, batas atas bisa ditingkatkan sampai 65 tahun atau sesuai pertimbangan dokter)
  3. Berat badan ≥45 Kg
  4. Tekanan darah normal (sistole 100-180; diastole 70-100) 5) Kadar Hb 12,5-17,0 g/dL
FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-07-31T180230.494

Kegiatan donor darah bermanfaat bagi kedua belah pihak, baik penerima maupun pendonor. Akan tetapi, kegiatan donor darah dalam interval pendek tanpa memperhatikan kesehatan pendonor juga dapat menimbukan masalah kesehatan tertentu seperti anemia.(9,10) Maka dari itu, pendonor darah harus menjaga kesehatan fisiknya secara rutin, salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Untuk mencegah anemia, pendonor darah tidak dianjurkan mendonorkan darahnya dalam interval kurang dari 2 bulan.(11) Mari donorkan darah kita untuk membantu sesama, dan mengamini tagline kampanye donor darah dari Palang Merah Indonesia: kita sehat, mereka selamat.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. 1. Kita Sehat Mereka Selamat [Internet]. [cited 2023 Jun 7]. Available from: https://ayodonor.pmi.or.id/?page=faq
  2. 3 manfaat Donor Darah Bagi Kesehatan Tubuh [Internet]. [cited 2023 Jun 8]. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/3-manfaat-donor-darah-bagi-kesehatan-tubuh
  3. Kebalo AH, Gizaw ST, Gnanasekaran N, Areda B. Lipid and Haematologic Profiling of Regular Blood Donors Revealed Health Benefits. J Blood Med. 2022 Jul;Volume 13:385–94.
  4. Quee FA, Peffer K, Ter Braake AD, Van den Hurk K. Cardiovascular Benefits for Blood Donors? A Systematic Review. Transfus Med Rev. 2022 Jul;36(3):143–51.
  5. Zhang L, Li H, Su S, Wood EM, Ma T, Sun Y, et al. Cohort Profile: The Shaanxi Blood Donor Cohort in China. Front Cardiovasc Med. 2022 May 11;9.
  6. Ferguson E, Murray C, O’Carroll RE. Blood and organ donation: health impact, prevalence, correlates, and interventions. Psychol Health. 2019 Sep 2;34(9):1073–104.
  7. Rigas AS, Skytthe A, Erikstrup C, Rostgaard K, Petersen MS, Hjalgrim H, et al. The healthy donor effect impacts self‐reported physical and mental health – results from the Danish Blood Donor Study (DBDS). Transfusion Medicine. 2019 Apr 12;29(S1):65–9.
  8. Stock B, Möckel L. Characterization of blood donors and non-blood donors in Germany using an online survey. Health Technol (Berl). 2021 May 2;11(3):595–602.
  9. Van Remoortel H, De Buck E, Compernolle V, Deldicque L, Vandekerckhove P. The effect of a standard whole blood donation on oxygen uptake and exercise capacity: a systematic review and meta‐analysis. Transfusion (Paris). 2017 Feb 3;57(2):451–62.
  10. Kaptoge S, Di Angelantonio E, Moore C, Walker M, Armitage J, Ouwehand WH, et al. Longer-term efficiency and safety of increasing the frequency of whole blood donation (INTERVAL): extension study of a randomised trial of 20 757 blood donors. Lancet Haematol. 2019 Oct;6(10):e510–20.
  11. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH. Jakarta; 2015.
No Comments

Post A Comment