Pecinta Tempe Harus Tau! Berikut Manfaat Tempe Bagi Masalah Kesehatan Wanita

Pecinta Tempe Harus Tau! Berikut Manfaat Tempe Bagi Masalah Kesehatan Wanita

Bagikan

Tempe merupakan produk olahan kacang kedelai yang melalui proses fermentasi dengan bantuan Rhizopus oligosporus. Produk tradisional ini banyak mengandung zat gizi essensial dan non essensial, dimana dalam proses pembuatan tempe terjadi peningkatan kandungan isoflavon total sehingga dapat diartikan fungsi tempe sebagai makanan fungsional memiliki efek antioksidan dan hipokolesterolemia (1). Kedelai yang digunakan ini mengandung protein, lemak, dan vitamin yang tinggi sehingga mendapat julukan Gold From The Soil dan diketahui bahwa tempe ini sangat baik bagi berbagai masalah kesehatan salah satunya masalah kesehatan yang sering dialami oleh wanita (2). Dalam artikel ini, yuk simak bahasan terkait manfaat tempe sebagai alternatif bahan pangan untuk masalah kesehatan wanita!!

1. Pengertian

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-07-31T173929.816

Proses fermentasi kacang kedelai dapat berupa produk tempe atau tahu, dan biasanya kedelai yang dipakai yaitu kedelai putih kekuningan (1). Fermentasi dibantu dengan menumbuhkan kapang Rhizopus sp. hingga nanti dapat dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk tempe (3). Tempe dapat diolah menjadi berbagai makanan pangan fungsional lainnya, dalam bentuk nugget, burger, snackbar, dan cookies. Keberagaman tersebut juga diikuti dengan kandungan gizi tempe yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, dengan kandungan asam amino essensial dan non essensial yang lengkap, kadar lemak jenuh rendah, isoflavon yang tinggi, serat tinggi, dan indeks glikemik yang rendah (3). Salah satu isoflavon yang memiliki manfaat kesehatan pada permasalahan kesehatan wanita yaitu genistein. Pada pembahasan selanjutnya akan dijelaskan apa saja permasalan kesehatan pada wanita yang dapat dicegah, dan dapat ditangani secara gizi oleh tempe.

2. Permasalahan Kesehatan Wanita

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-02-16T205445.727

Kandungan isoflavon terutama genistein pada tempe memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan. Pada artikel ini akan membahas hubungan tempe dengan permasalahan kesehatan pada wanita. Berikut permasalahan kesehatan tersebut dan hubungannya dengan tempe.

  1. Menopause
    Menopause ditandai dengan serangkaian perubahan fisiologis terkait dengan penurunan produksi estrogen dan progesteron tubuh, yang berpotensi memunculkan gejala seperti hot flashes sekunder akibat disfungsi vasomotor, berkeringat, penipisan selaput vagina, efek suasana hati, kurang tidur, dan banyak lagi (2). Penurunan kesehatan akibat dari menopause ini tentunya akan mempengaruhi kegiatan sehari-hari dengan adanya risiko terkena penyakit lainnya. Maka dengan konsumsi tempe yang memiliki kandungan antioksidan dan isoflavon yang mampu meningkatkan ketahanan tubuh/imunitas seseorang serta mengecilkan risiko terjadinya penyakit metabolik atau kanker (4,5).
  2. Kanker payudara
    Kanker payudara ini menjadi hal umum pada wanita di Asia dan Amerika Serikat berdasarkan hasil studi literatur yang ditemukan. Hal tersebut dapat dicegah dengan rajin mengkonsumsi makanan yang mengandung genistein seperti salah satunya tempe yang bekerja dalam mencegah potensi terjadi kanker payudara (2). genistein memberikan efek penghambatannya pada karsinogenesis, pertumbuhan sel kanker, dan perkembangan kanker tetapi masih belum menjadi agen dalam pengobatan kanker (6). Pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa variasi dalam cara asupan, metabolisme, status menopause, pola ekspresi reseptor estrogen, dan mutasi gen di antara individu juga mempengaruhi kerja genistein dalam mencegah kanker payudara (2,6). Maka konsumsi tempe ini hanya mampu menjadi asupan tambahan dalam mencegah terjadinya kanker tersebut.
  3. PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
    PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome ialah suatu gangguan hormon pada wanita usia subur usia 18-45 tahun. Salah satu makanan yang mampu mengurangi risiko dan mencegah terjadinya PCOS ini ialah bahan pangan tinggi serat seperti sayuran dan buah, kacang-kacangan dan polong-polongan, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan biji-bijian dalam jumlah sedang (8). Konsumsi tempe dengan kandungan genistein ini mampu memperbaiki profil hormonal dan lipid pada wanita PCOS secara signifikan, sehingga mengurangi risiko terjadinya gangguan kardiovaskular atau metabolisme komorbiditas. Studi lain menyebutkan dengan konsumsi protein dari kacang kedelai 35% ditemukan bahwa wanita PCOS yang mengikuti diet tersebut mengalami peningkatan BMI, kontrol glikemik, testosteron yang bersirkulasi, dan profil lipid, bersamaan dengan peningkatan signifikan dalam sirkulasi nitric oxide (NO) dan glutathione (GSH). Suplementasi isoflavon juga telah terbukti secara klinis meningkatkan kesehatan usus wanita dengan PCOS (2).
  4. Kanker Serviks
    Kanker serviks pernah menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di Amerika Serikat. Seperti halnya kanker payudara, ada bukti yang bertentangan dan kesimpulan kontroversial mengenai efek genistein, dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan genistein pada konsentrasi tinggi yang terkontrol dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk menghambat pertumbuhan kanker serviks dan radiosensitisasi sel kanker serviks tetap dilakukan untuk terapi (2). Maka, konsumsi tempe menjadi asupan yang baik bagi penderita kanker serviks.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Safitry, A., Pramadani, M., Febriani, W., Achyar, A., & Fevria, R. (2021). Uji Organoleptik Tempe dari Kacang Kedelai (Glycine max) dan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris). In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No. 2, pp. 358-369)
  2. Yu, L., Rios, E., Castro, L., Liu, J., Yan, Y., & Dixon, D. (2021). Genistein: Dual role in women’s health. Nutrients, 13(9), 3048
  3. Rahadiyanti, A., & Mulyati, T. (2017). Efek Tempe Kedelai Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Prediabetes. Darussalam Nutrition Journal, 1(2), 19-30.
  4. Aryanta, I. W. R. (2020). Manfaat tempe untuk kesehatan. Widya Kesehatan, 2(1), 44-50
  5. Rizzo, G. (2020). The antioxidant role of soy and soy foods in human health. Antioxidants, 9(7), 635
  6. Triswara, R., Farishal, A., & Siregar, B. A. (2020). Potensi Isoflavon Genistein Sebagai Terapi Suportif Imunonutrisi Pada Pasien Kanker Payudara. Medical Profession Journal of Lampung, 9(4), 736-741
  7. Moore, K., & Brewer, M. A. (2017). Endometrial cancer: is this a new disease?. American Society of Clinical Oncology Educational Book, 37, 435-442.
  8. https://betterbiome.com/blogs/blog/conquering-pcos-with-diet-how-fiber-and-other key-nutrients-can-help
No Comments

Post A Comment

16617 16621