Ingin Donor Darah? Yuk Perhatikan Konsumsimu

Ingin Donor Darah? Yuk Perhatikan Konsumsimu

Bagikan

Dalam perkembangan kesehatan, donor darah memiliki peran penting bagi kesehatan seseorang baik secara fisik atau mental. Donor darah dibutuhkan oleh beberapa orang dengan kondisi akut atau kronis seperti anemia, hemofilia, kanker, pendarahan, serta trauma internal atau external yang membutuhkan banyak darah (2). Pendonor sebelum melakukan donor darah akan melakukan pemeriksaan klinis yang disesuaikan dengan kriteria pendonor yang telah ada, serta sebelum melakukan donor darah ada baiknya pendonor memperhatikan perilaku gaya hidup seperti pemenuhan asupan zat besi, aktivitas fisik yang mempengaruhi tingkat hemoglobin dan zat besi (1). Maka, dalam artikel ini akan menjelaskan bagaimana anda memenuhi asupan konsumsi sebelum donor darah.

1. Pengertian

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-07-31T180230.494

Donor darah ialah proses pengambilan darah seseorang dengan sukarela  untuk disimpan ke bank darah atau PMI yang kemudian akan dipakai apabila ada  seseorang yang mengalami pendarahan, anemia, hemofilia, pendarahan, atau  trauma (3). Komponen darah yanng ditransfusikan yaitu sel darah merah,  tromboosit, plasma dan sel darah putih (4). Simpanan kantong darah dalam setiap  tahun harusnya memenuhi 70% dari kebutuhan darah penduduk indonesia yaitu  4,5 sampai 4,8 juta kantong darah, akan tetapi hanya terdapat 2 sampai 3 juta  kantong darah (5). Menurut data Pusdatin Kemenkes (2018) menyatakan sebanyak  258.704.986 juta jiwa penduduk indonesia di tahun 2016 memiliki kebutuhan  sebanyak 5.174.100 kantong darah, sedangkan yang tersedia 4.201.578 kantong  darah atau minus 18.8% (6).

2. Manfaat Donor Darah

Kesadaran masyarakat akan donor darah itu sangat penting dengan memperhatikan manfaatnya. Berikut merupakan beberapa manfaat dari donor darah secara fisik dan psikologi.

  1. Memperlancar peredaran darah
  2. Meningkatkan produksi sel darah merah baru
  3. Menurunkan resiko penyakit jantung, dan kanker
  4. Menurunkan kekentalan darah
  5. Mempunyai kadar profil lipid yang lebih baik
  6. Mendeteksi penyakit lebih dini
  7. Mengeluarkan zat besi yang berlebihan yang mengakibatkan penumpukan di pembuluh darah
  8. Dapat mengetahui kondisi kesehatan kita secara gratis; cek tensi, ukur berat badan, cek hemoglobin, dan pemeriksaan penyakit menular
  9. Memiliki emosi psikologi diantaranya senang, bahagia, bangga dan puas setelah mendonorkan darah
  10. Membantu menurunkan berat badan
  11. Mengetahui golongan darah tanpa dipungut biaya
  12. Menambah nafsu makan
  13. Menanamkan jiwa sosial
  14. Menyelamatkan jiwa seseorang secara langsung
  15. Menyehatkan sistem reproduksi

3. Pola Makan Seimbang

Dalam meningkatkan hemoglobin, seseorang yang akan melakukan donor darah perlu memperhatikan kesiapan fisik salah satunya yaitu asupan makanan untuk meningkatkan hemoglobin darah. Pemberian suplemen Fe tentunya menjadi alternatif dalam meningkatkan hemoglobin pendonor, akan tetapi konsumsi suplemen tersebut akan lebih maksimal dalam penyerapannya dengan asupan makanan (7). Berikut makanan yang kaya zat besi dan asam folat seperti.

  1. Daging
  2. Sereal
  3. Kacang-kacangan
  4. Sayuran berdaun hijau gelap
  5. Roti, dll
FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-07-31T175812.480

Adapun makanan dengan banyak vitamin B12 seperti;

  1. Susu dan produk turunan
  2. Makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu

    Dengan didukung banyak mengkonsumsi buah-buahan kaya akan vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi serta konsumsi tinggi protein hewani juga mampu meningkatakan kadar hemoglobin seseorang (8).

    Konsumsi daging serta pangan protein hewani sebagai salah satu penyumbang tinggi protein dan kadar zat besi, dapat bekerja maksimal saat penyerapan didalam tubuh apabila disertai dengan konsumsi vitamin C yang terdapat pada suplemen atau buah-buahan (9). Hal tersebut membantu seseorang yang mengalami kekurangan zat besi. Asupan protein berbanding lurus dengan kadar hemoglobin sehingga semakin besar jumlah protein yang dikonsumsi maka akan memperbesar kemungkinan terjadi peningkatan kadar hemoglobin (10).

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Timmer, T. C., De Groot, R., Rijnhart, J. J., Lakerveld, J., Brug, J., Perenboom, C. W., ... & Van Den Hurk, K. Dietary Intake Of Heme Iron Is Associated With Ferritin And Hemoglobin Levels In Dutch Blood Donors: Results From Donor Insight. Haematologica, 2020: 105(10), 2400.
  2. Santy, E., & Jaleha, J. (2019). Experiment Method of Dragon Fruit Intervention in Increasing Hemoglobin Level: Pemberian Buah Naga Untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin Dengan Metode Eksperiment. Jurnal Gizi KH, 2(1), 6-6.
  3. Mangara, A., Lissanora, S. M., & Pardede, S. Edukasi Kesehatan Tentang Manfaat Donor Darah Pada Prajurit TNI AD Dalam Rangka Hut Kodam I/Bukit Barisan. Center Of Knowledge: Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat, 2022; 108-112.
  4. Artha, D., & Dwipayana, I. K. A. Gambaran Hasil Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Pasien Anemia Yang Ditransfusi Dengan Packed Red Cell Dan Whole Blood Di Rsud Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Media Laboran, 2020: 10(2), 22-27.
  5. Lutfi, M., Zuryati, Z., & Mayangsari, M. Donor Darah “Selamatkan Jiwa Dan Sehatkan Raga Di Masa Pandemi Covid 19”. Jurnal Paradigma (Pemberdayaan & Pengabdian Kepada Masyarakat), 2022: 4(1), 27-35.
  6. Pusdatin Kemenkes. Situasi Pelayanan Darah Di Indonesia. 2018: P. 7. Diakses pada 19 Juni 2023. File:///F:/Pelayanan-Darah-Diindonesia-2018-Final.Pdf
  7. Rimawati, E., Kusumawati, E., Gamelia, E., & Nugraheni, S. A. Intervensi Suplemen Makanan Untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2018: 9(3), 161-170.
  8. Twistiandayani, R., Vauzyana, I., & Yazid, E. A. Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Dan Sesudah Donor Darah Dengan Pemeriksaan Metode Poct (Point of Care Testing): Hemoglobin, Blood Donation, POCT Method. Jurnal Penelitian Multidisiplin, 2022: 1(1), 56-60.
  9. Syahwal, S., & Dewi, Z. Pemberian snack bar meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2018: 3(1), 9-15
  10. Sumarmi, S., & Andarina, D. Hubungan Konsumsi Protein Hewani dan Zat Besi dengan Kadar Hemoglobin pada Balita Usia 13 36 Bulan. Indonesian Journal of Public Health, 2006: 3(1), 3867.
No Comments

Post A Comment