Pentingnya Pemberian Gizi yang Tepat untuk Penderita Thalassemia

Pentingnya Pemberian Gizi yang Tepat untuk Penderita Thalassemia

Bagikan

Thalasemia merupakan penyakit keturunan (genetik) berupa kelainan darah merah yang disebakan kurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin sehingga kurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh (1). .

Apa saja gejala dari penyakit thalassemia?

Berdasarkan gejalanya, thalassemia dibagi menjadi 3 jenis yaitu: (2,3)

  1. Thalassemia minor/pembawa sifat. Biasanya tidak memiliki gejala, terlihat normal, tidak mengalami perubahan fisik, namun kadar Hb sedikit dibawah normal. Pada thalassemia ini penderita mempunyai risiko anak dengan thalasemia jika menikah dengan sesame thalassemia minor
  2. Thalassemia intermedia. Umumnya baru terdeteksi pada anak yang lebih besar, pasien memiliki kadar Hb yang lebih rendah (8 – 10 g/dl) sehingga memerlukan transfusi darah namun tidak rutin
  3. Thalassemia mayor. Biasanya sudah diketahui sejak bayi, dengan gejala sering sakit, tampak pucat, letih, lesu kadang perut membuncit. Pasien harus rutin transfusi darah (2 – 4 minggu sekali), konsumsi obat kelasi besi dengan pemantauan ketat oleh dokter.

    Adapun beberapa gejala dari thalassemia yang lain yaitu kulit kekuningan, denyut jantung meningkat, lemah, cepat lelah, urin gelap, tulang wajah abnormal, pertumbuhan terhambat, perut membuncit dengan pembesaran hati dan limpa (4)

Lalu Apakah Thalassemia dapat Disembuhkan?

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-06-17T181046.474

Thalassemia adalah penyakit yang belum bisa disembuhkan sampai saat ini, dimana pada pasien thalassemia mayor agar dapat hidup dan menjalai aktivitas normal harus rutin melakukan transfusi darah dan mengkonsumsi obat khusus seumur hidupnya. Sedangkan cangkok sumsum tulang, terapi sel puncak serta terapi lainnya masih sangat mahal. Oleh karena itu dukungan penuh dari keluarga atau orang terdekat sangat penting untuk penderita (2)

Asupan Gizi untuk Penderita Thalasemia

Gizi yang baik sangat penting untuk penderita thalassemia sebagai pengobatan jangka panjang untuk mencegah gangguan gizi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan serta defisiensi imun. Gejala – gejala yang timbul dari thalassemia sering kali membuat nafsu makan penderita terutama pada anak menjadi menurun yang menyebabkan terjadinya gangguan gizi. (5) Oleh karena itu thalassemia dapat dikendalikan dengan terapi, gaya hidup sehat serta pengaturan makan yang baik. (6) Untuk itu yuk simak asupan gizii yang harus diperhatikan untuk penderita thalassemia!

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-05-15T163258.534
  1. Energi. Pada anak dengan kasus thalassemia memerlukan kalori yang tinggi terutama yang berasal dari karbohidrat. Pemberian kalori ini dianjurkan 20% lebih tinggi dari angka kecukupan gizi harian.(7)
  2. Lemak. Konsumsi lemak yang dianjurkan oleh WHO sebesar 15 – 30% dari total energi. Jumlah ini untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak dan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak esensial. (7)
  3. Protein. Pada anak yang dalam masa pertumbuhan memerlukan asupan protein tinggi. Namun sebagian besar sumber protein yang bernilai biologis tinggi juga mengandung zat besi yang tinggi. Bahan pangan tersebut dapat diganti dengan bahan yang kandungan zat besinya rendah seperti ikan, ayam atau susu. (7)
  4. Karbohidrat Pada penderita thalassemia yang dewasa, sebaiknya membatasi karbohidrat untuk mencegah dan mengatasi intoleransi glukosa (8)
  5. Zat besi. Pada penderita kasus thalassemia terutama anak-anak harus menghindari makanan dengan kadar zat besi yang tinggi seperti hati, daging merah dan olahannya. (7) Bahan pangan tersebut dapat diganti dengan ikan, ayam, tahu, produk berbahan dasar gandum, kacang merah, bayam, labu dan lain sebagainya. (6) Pemberian besi dalam bentuk elemen pada penderita usia di bawah 10 tahun maksimal sebesar 10 mg/hari, sedangkan di atas 10 tahun maksimal 18 mg/hari. (8)
  6. Seng (zink). Bahan pangan yang mengandung seng yaitu telur, susu, keju, kacang-kacangan, sereal. (6) Suplementasi seng pada thalassemia sebaiknya dengan dosis tinggi yaitu 45 mg/hari. (7)
  7. Vitamin D. Pada penderita thalassemia yang melakukan transfusi darah berulang biasanya kadar vitamin D nya rendah akibat disfungsi hati. (7) Makanan sumber vitamin D yaitu susu, hati, minyak ikan, telur, yogurt, tuna, salmon. (6) Untuk pasien bayi sebaiknya dilakukan fortifikasi makanan terutama pada susu dan mentega agar kebutuhan vitamin D nya terpenuhi. (7)
  8. Vitamin C. Pemberian vitamin C pada thalassemia dianjurkan dosis rendah yaitu 100-250 mg/hari atau 3 mg/kg berat badan/hari, diberikan setelah infus desferoksamin dimulai. (7) Makanan sumber vitamin C yaitu sayur, pepaya, jeruk, stroberi, dan lain-lain. (6)
  9. Vitamin E. Untuk penyakit thalassemia sumber vitamin E yang baik adalah yang mengandung lemak sehat seperti minyak jagung, minyak sayur, alpukat, kacang almond, biji-bijian, sereal, dan juga buah dan sayur. (6) Dosis vitamin E yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 200 – 400 IU/hari dan untuk anak adalah 1 IU/kgBB/hari.(8)
  10. Asam folat. Asam folat digunakan untuk sintesis DNA, maka pada thalassemia jumlah asam folat yang diperlukan cukup besar untuk mempercepat regenerasi sel. Dosis yang dianjurkan yaitu 1 mg/hari. Sumber bahan makanan asam folat yaitu sayur-sayuran, buah-buahan, susu. (7)

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Kementrian Kesehatan RI. (2018). Apa itu Thalassemia?. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
  2. Kementrian Kesehatan RI. (2018). FactSheet Thalassemia. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
  3. Kementrian Kesehatan RI. (2019). Apakah Pasien Talasemia Dapat Hidup Normal?. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
  4. Kementrian Kesehatan RI. (2017). Manifestasi Klinik Thalassemia Mayor. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
  5. RSUP dr. Soeradji. (2019). Pengaturan Nutrisi Pada Penderita Thalassemia. Available at: https://rsupsoeradji.id/pengaturan-nutrisi-pada-penderita thalassemia/
  6. RS Mitra Plumbon Indramayu. (2021). Panduan Makanan Untuk Penderita Thalasemia.Available at: https://rsmpindramayu.com/2021/05/08/panduan makanan-untuk-penderita-thalasemia/
  7. Mentari, A. N. (2020). Asuhan Keperawatan Anak dengan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Thalasemia Usia Sekolah di PMI Kota Semarang. Skripsi. Poltekkes Semarang.
  8. Arijanty, L., & Nasar, S. S. (2016). Masalah Nutrisi pada Thalassemia. Sari Pediatri, 5(1).
No Comments

Post A Comment