Aktivitas Fisik Cegah Diabetes Melitus Tipe 2

Aktivitas Fisik Cegah Diabetes Melitus Tipe 2

Bagikan

Hai, sobat ilmugiziku, tahukah kalian jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia terus meningkat, tetapi kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik sebagai salah satu pencegahan masih kurang diupayakan, salah satu contohnya Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat berjalan kaki yang rendah, sehingga pemahaman pentingnya aktivitas fisik akan kesehatan termasuk mencegah diabetes melitus perlu ditingkatkan.

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-05-15T114640.828

Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia, dan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk daftar itu. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyatakan bahwa kasus diabetes melitus di Indonesia pada usia di atas 15 tahun (berdasarkan diagnosis dokter) sebesar 2% yang meningkat bila dibanding pada tahun 2013 yaitu 1,5 %. Walau tidak semua dapat dicegah, tetapi diabetes melitus tipe 2 yang paling banyak diderita sesungguhnya dapat dicegah, salah satunya dengan meningkatkan aktivitas fisik. (1)

Apa itu Aktivitas Fisik?

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan yang dilakukan otot rangka yang meningkatkan pengeluaran energi. Aktivitas fisik meliputi bagian dari kehidupan sehari-hari termasuk semua gerakan selama waktu luang, transportasi untuk pergi ke dan dari suatu tempat, atau sebagai bagian dari pekerjaan. (2) Seseorang yang berusia di atas 18 tahun direkomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik aerobik intensitas sedang selama 150-300 menit dalam seminggu atau aktivitas fisik aerobik intensitas berat 75-150 menit dalam seminggu atau kombinasi yang setara antara aktivitas fisik aerobik intensitas sedang dan berat. Aktivitas fisik intensitas sedang contohnya menyapu, mengepel, mencuci pakaian (2,3). Selain itu, harus melakukan kegiatan penguatan otot sebanyak minimal 2 kali dalam seminggu dan membatasi gaya hidup sedenter yang banyak duduk dan bermalas-malasan (2,3)

Apa itu Diabetes Melitus Tipe 2?

Diabetes melitus tipe 2 adalah diabetes yang terjadi karena kenaikan gula darah karena penurunan sekresi insulin yang rendah oleh kelenjar pankreas. Berbagai faktor risiko seperti obesitas dan lainnya menyebabkan otot tidak mampu menggunakan glukosa karena terjadi resistensi insulin sehingga pankreas terus melakukan sekresi insulin hingga akhirnya aus dan produksi insulin menurun. Kriteria diagnosis diabetes adalah bila :

  1. HbA1C lebih dari sama dengan 6,5%,
  2. Gula darah puasa lebih dari sama dengan 126 mg/dl,
  3. Gula darah plasma 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) lebih dari sama dengan 200 mg/dl.(1).
FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-05-15T115702.188

Bagaimana hubungan keduanya?

Aktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan risiko berbagai penyakit tidak menular termasuk diabetes melitus. Aktivitas fisik dapat menurunkan risiko mengalami diabetes melitus melalui hubungan dengan berat badan dan sensitivitas insulin. (4) Aktivitas fisik disebut mempunyai efek “antidiabetik” dengan meningkatkan kontrol terhadap kadar gula darah melalui penurunan resistensi insulin, meningkatkan produksi glucose transporter type 4 (GLUT-4), menurunkan jaringan adiposa viseral, meningkatkan fungsi sel beta pankreas, penggunaan glukosa sebagai energi, dan lainnya. (5)

Orang yang rutin melakukan aktivitas fisik mempunyai peningkatan sensitivitas dan kemampuan pengaturan insulin. Namun, bila berhenti beraktivitas fisik sensitivitas insulin dapat menurun. Otot yang dilatih mempunyai persediaan darah yang lebih baik, karena glukosa dari darah diperoleh dengan efektif. Hati menjadi lebih efisien dalam memproduksi glikogen dari glukosa yang terdapat dalam darah.(6)

Mari kurangi rebahan dan tingkatkan aktivitas fisik. Cukup 30 menit dalam sehari sebanyak 5 hari dalam seminggu maka kita akan terhindar dari diabetes melitus tipe 2. Satu kebiasaan bermanfaat ini akan berdampak jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup kita.

Editor :  Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin 2020 Diabetes Melitus. Jakarta; 2020.
  2. World Health Organization. Physical Activity [Internet]. World Health Organization. 2022 [cited 2023 Apr 24]. Available from : https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/physical-activity
  3. Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku Ayo Bergerak, Lawan Obesitas!. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI:2017. 2 p
  4. Ramadhani, N.F et al. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Diabetes Melitus Pada Wanita Usia 20-25 di DKI Jakarta (Analisis Data Posbindu PTM 2019). Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2022; 2(2):72-78
  5. Wake, A. D. Antidiabetic Effects of Physical Activity: How It Helps to Control Type 2 Diabetes. Diabetes Metab Syndr Obes. 2020; 13: 2909–2923.
  6. Listyandini, R et al. Asupan Makan, Stress, Dan Aktivitas Fisik Dengan Sindrom Metabolik Pada Pekerja Di Jakarta. AN-Nur: Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat. 2020;1(1):19-32
No Comments

Post A Comment