17 Apr Gizi sebagai Komponen Penting pada Penderita Hemofilia
Hemofilia merupakan suatu kelainan genetik yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Hemofilia adalah penyakit langka dimana darah dalam tubuh tidak dapat menggumpal atau membeku dengan baik. Sehingga penderitanya akan mengalami pendarahan yang sukar berhenti. Nah, setiap tahun tepatnya pada tanggal 17 April diperingati sebagai Hari Hemofilia sedunia. Peringatan ini cukup penting untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit genetik satu ini, sehingga diagnosis dini dapat terjadi. Karena penyakit ini merupakan penyakit genetik, maka penyakit ini akan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, penderita hemofilia wajib memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari dengan cara menerapkan pola makan sehat untuk dapat membantu memelihara kondisi tubuh.
Bagaimana Hemofilia Terjadi ?
Apakah kamu tau ? bahwa penderita hemofilia paling banyak ternyata laki-laki. Penyakit ini diturunkan melalui kromosom ibu ke anak. Kromosom X dan Y membantu menentukan pola pewarisan hemofilia. Gen untuk hemofilia dibawa pada kromosom X. Seperti yang kita tahu, wanita memiliki 2 kromosom X (XX) dan laki-laki memiliki 1 kromosom X dan 1 Kromosom Y (XY). Berarti anak laki-laki akan mewarisi 1 kromosom X dari ibu dan 1 kromosom Y dari ayah. Jika kromosom X ibu membawa hemofilia, maka anak laki-laki akan terkena hemofilia. Kromosom Y didapat dari Ayah, oleh karena itu ayah tidak dapat menurunkan penyakit ini.
Anak perempuan akan mewarisi kromosom X dari ibu dan ayahnya. Meskipun mereka mewarisi kromosom X pembawa hemofilia dari sang Ibu, mereka juga mewarisi kromosom X sehat dari sang Ayah. Anak perempuan yang mewarisi kromosom X yang mengandung gen hemofilia disebut pembawa. Dia bisa mewariskan gen itu kepada anak-anaknya [1].
Diperkirakan ada 1 dari 10.000 anak yang lahir mengidap hemofilia dan jumlah orang di seluruh dunia yang hidup dengan hemofilia sekitar 400.000. Hemofilia A lebih umum terjadi, yaitu sekitar 80% hingga 85% dari total populasi pengidap hemofilia, artinya terjadi pada 1 dari 5000 kelahiran laki-laki hidup. Hemofilia B terjadi pada 1 dari 30.000 kelahiran laki-laki hidup. Hemofilia C umumnya terjadi pada 1 dari setiap 100.000 orang [2].
Gejala Hemofilia
Gejala utama hemofilia adalah darah sukar membeku sehingga menyebabkan perdarahan sulit berhenti atau berlangsung lebih lama. Beberapa gejala dan tanda yang akan muncul pada penderita hemofilia adalah [5] :
- Perdarahan pada hidung (mimisan) yang sulit berhenti
- Perdarahan pada luka yang sulit berhenti.
- Perdarahan pada gusi
- Perdarahan setelah sunat yang sulit berhenti
- Ditemukannya darah pada urin dan feses (tinja)
- Mudah mengalami memar
- Perdarahan pada sendi yang ditandai dengan nyeri dan bengkak pada sendi siku dan lutut
Kebutuhan Gizi
Zat gizi merupakan komponen yang sangat penting bagi penderita hemofilia. Pola makan yang sehat akan tetap menjaga tubuh tetap sehat dan mengontrol berat badan normal. Makanan yang bergizi dapat berperan dalam meningkatkan pembekuan darah dan menghentikan pendarahan. Selain itu, pasien hemofilia juga harus berusaha makan makanan yang mengandung zat besi. Mempertahankan kadar zat besi sangat penting bagi penderita hemofilia, karena diperkirakan 0,75 mikrogram zat besi hilang setiap 15 ml darah [3]. Berikut merupakan makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk penderita hemofilia [3][4].
- Meningkatkan Asupan Sayur dan Buah Seperti yang sudah kita ketahui bahwa sayur dan merupakan sumber dari beragam macam vitamin, mineral, serat, serta antioksidan. Sayur dan buah juga dapat mengontrol nafsu makan, menurunkan kolesterol, serta menjaga berat badan.
- Meningkatkan asupan biji-bijian dan kacang-kacangan Konsumsi biji-bijian dapat berasal dari gandum, jelai, gandum utuh, bekatul, beras merah, atau pasta dapat menjaga kadar glukosa darah atau kolesterol.
- Konsumsi protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak Daging merupakan sumber protein dan juga menjadi sumber zat besi. Pilihlah daging yang tidak mengandung banyak lemak atau tanpa lemak. Susu dan produk olahannya pun mengandung kalsium dan vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang. Pilihlah susu dan produk olahan yang rendah lemak seperti, susu skim, keju rendah lemak, dan yoghurt.
- Meningkatkan asupan zat besi serta vitamin Makanan kaya zat besi termasuk hati, daging merah tanpa lemak, unggas, sayuran berdaun hijau, brokoli, kacang kering, biji-bijian, dan kismis. Menggabungkan makanan kaya zat besi dengan sumber vitamin C yang baik (seperti jus jeruk) dapat meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh.
- Memilih “lemak baik” daripada “lemak jahat” Memilih minyak nabati seperti minyak zaitun atau kanola daripada lemak jenuh seperti mentega atau lemak hewani.
- Hindari makanan olahan, makanan yang tinggi gula, garam dan makanan dengan kadar lemak atau minyak yang tinggi
- Perhatikan juga cara pengolahan makanan, pilih cara memanggang, merebus, atau memanggang daripada menggoreng
- Hindari penggunaan beberapa suplemen seperti vitamin E atau minyak ikan karena vitamin E dan minyak ikan berisiko menghambat kerja trombosit dalam menggumpalkan darah
Walaupun penyakit ini tidak dapat diobati, dengan menjalankan pola makan yang seimbang dan memperhatikan kandungan gizi dapat membantu penderita hemofilia menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat. Penderita hemofilia harus menghindari makanan yang meningkatkan perdarahannya dan meningkatkan asupan makanan harian yang meningkatkan pembekuan darah dan menjaga berat badan normal. Gizi utama yang penting untuk meningkatkan produksi sel darah merah adalah nutrisi yang mengandung unsur-unsur seperti zat besi, protein, tembaga dan vitamin (C, B12, B6 & E) serta asam folat.
Editor : Aldera, S.Tr.Gz
Referensi
- National Hemophilia Foundation. What is Hemophilia A [Internet]. Available From:https://www.hemophilia.org/bleeding-disorders-a- /types/hemophilia-a
- Mehta P, Reddivari AKR. Hemophilia. [Updated 2022 Sep 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551607/
- Hemophilia News Today. Nutrition in Hemophilia [Internet]. Available From: https://hemophilianewstoday.com/living-with-hemophilia/nutrition-in-he mophilia/
- Ayyash, Hani & Mustafa, Abu & Alhabbibi, A. (2020). Evaluation of Nutritional Status among Adult Hemophilia Patients Enrolled In European Gaza Hospital in Gaza strip. Available From: https://www.researchgate.net/publication/338395638_Evaluation_of_Nutr itional_Status_among_Adult_Hemophilia_Patients_Enrolled_In_European_ Gaza_Hospital_in_Gaza_strip
- Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2022. Mengenal Haemofili. Kemkes, Direktorat Jenderal Pelayanan Masyarakat [Internet]. Available From: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/719/mengenal-haemofili
No Comments