17 Apr Bahayakah Hemophilia? Yuk Intip 7 Pola Konsumsi “Do & Don’t” Bagi Penderita Hemophilia
Hemophilia adalah salah satu kelainan pendarahan pada kromosom X langka yang ditandai pembekuan darah lambat dan apabila terjadi pendarahan akan terjadi pendarahan berlebihan karena kekurangan faktor pembekuan F (VIII) dan (IX), dimana sering terjadi pada persendian (1). Hemophilia sering disebut sebagai penyakit kerajaan, karena penyakit ini diketahui bermula dari Ratu Victoria yaitu Ratu Inggris pada tahun 1837 hingga 1901 yang menderita penyakit ini (2). Pada tahun 2020 terdapat 50% populasi penderita hemophilia di India, sedangkan menurut Pusat Pengedalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tahun 2022, Amerika Serikat memiliki sekitar 33.000 orang yang menderita hemophilia (2,4).
Pengertian Hemophilia
Hemophilia merupakan penyakit langka yang ditandai darah tidak menggumpal dengan alami karena kurangnya protein dalam faktor pembekuan (3). Protein dalam darah bekerjasama dengan trombosit dalam membentuk gumpalan darah yang mengontrol pendarahan (4). Pendarahan yang berulang ini dapat menyebabkan kerusakan pada persendian serta kerusakan saraf di dalam otak (2). Adapun penyebab dari hemophilia paling banyak terjadi akibat genetik dan sebanyak 20% disebabkan oleh hemophilia spontan atau tidak adanya riwayat hemophilia dari riwayat keluarga.
Tanda dan Gejala Hemophilia
Tanda dan gejala dari penderita hemophilia ini bervariasi, jika tingkat faktor pembekuan hanya berkurang sedikit, pendarahan dapat terjadi karena operasi atau trauma. Apabila faktor pembekuan berkurang banyak maka pendarahan dapat terjadi hingga tanpa alasan (3). Berikut tanda dan gejala umum. a. Banyak memar besar b. Pendarahan tidak biasa setelah vaksinasi c. Nyeri, bengkak, dan sesak pada persendian d. Darah dalam urin dan feses e. Mimisan tanpa adanya penyebab Tanda dan gejala tersebut tidak bisa menjadi acuan diagnosa, maka apabila terjadi tanda berkepanjangan dapat dikonsultasikan ke dokter. Jangan Self diagnose ya kawan!! Adapun pendarahan yang berulang dapat mengancam jiwa apabila kita salah dalam mengambil langkah tindakan. Pada beberapa artikel dijelaskan bahwa pasien dengan hemophilia dianjurkan untuk tidak beraktivitas secara berlebihan yang dapat menimbulkan cedera, atau penyebab pendarahan luar lainnya, maka banyak kasus pasien hemofiia dikaitkan dengan penyakit obesitas dan penyakit kardiovaskular lainnya. Pada artikel ini akan membahas pencegahan terjadinya penyakit penyerta lainnya dengan menjaga pola konsumsi bagi penderita hemophilia.
“Do”
Dalam menentukan asupan kalori harian dapat dilakukan dengan mempertahankan atau mengurangi berat badan untuk memulai pola hidup sehat. Selain itu, stres sehari-hari dan jadwal kerja yang padat dapat menjadi pemicu pemilihan nutrisi yang buruk. Maka, kesadaran dalam memilih jenis dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi setiap hari ini dapat berkontribusi dalam pola hidup sehat kamu lho. Yuk perhatikan konsumsi kadar zat besi normal, konsumsi asupan kalsium dan vitamin yang cukup, dapat menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam dunia kesehatan penderita hemophilia lho. Berikut merupakan anjuran konsumsi penderita hemophilia.
- Makanan Rich Zat Besi dan Vitamin C Sayuran hijau, biji-bijian, hati, daging tanpa lemak, dan unggas serta dengan kombinasi konsumsi vitamin C yang cukup seperti buah jenis jeruk dapat meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh
- Biji-Bijian Utuh Oat, barley, gandum utuh, bekatul, buncis kering dan beras merah dapat menjaga kadar glukosa darah atau kolesterol
- Rendah Lemak dan Produk Susu Daging tanpa lemak dan susu skim, keju rendah lemak pada penderita obesitas dapat berkontirbusi pada mengurangi kerusakan tulang dan sendi
- Banyak Konsumsi Sayuran dan Buah Sumber vitamin dan serat makanan yang baik dapat membantu menyediakan dosis harian antioksidan untuk menjaga kesehatan darah dan tulang
- Produk Kaya Kalsium Susu skim, keju rendah lemak, tahu, yoghurt, almond, sereal yang diperkaya, sarden, kedelai, sayuran berdaun hijau, dan polong-polongan dapat membantu menjaga kesehatan dan kekuatan tulang.
- Suplemen Zat Besi, Vitamin dan Asam Folat Suplemen tambahan in dapat membantu produksi dan pemeliharaan sel darah merah dan hemoglobin. Namun, asupan suplemen harus didiskusikan dengan dokter untuk menghindari reaksi merugikan yang terkait dengan asupan berlebihan.
- Mindful Eating Mengurangi ukuran porsi, membawa makanan dalam wadah terukur, membaca label yang menyebutkan jumlah kalori, menghindari gula berlebih seperti soft drink, jus buah dengan pemanis buatan, saus salad dan bumbu yang mengandung lemak tinggi, makan dalam jumlah sedikit dan memakannya perlahan.
Don’t
Berikut hal-hal yang harus dihindari pada pola konsumsi penderita hemophilia.
- Hindari Karbohidrat dan Makanan Lemak Trans Seperti permen, permen cokelat, biskuit, pizza, kue kering, minuman ringan, jus dengan pemanis buatan, produk susu tinggi lemak, lemak hewani dan mentega.
- Hindari makan langsung dari wadah atau bungkus karena ada kecenderungan untuk makan berlebihan serta hindari banyak gorengan. Dengan mengganti makanan yang dipanggang atau direbus
- Mengemil makanan manis di antara waktu makan dan menghindari susu sebelum tidur untuk anak-anak karena kebiasaan ini dapat menjadi predisposisi kerusakan gigi yang mungkin memerlukan prosedur gigi dan oleh karena itu membuat pasien berisiko mengalami pendarahan yang berlebihan.
- Menghindari kuah kental, saus, bumbu yang tinggi lemak atau tinggi gula seperti mayones atau saus tomat
- Hindari alkohol atau minum secukupnya karena alkohol hanya memberikan sedikit kalori
- Hindari diet ketat, memuntahkan atau minum obat pencahar untuk menurunkan berat badan karena kebiasaan tersebut dapat menyebabkan perubahan kimia dalam tubuh dan menyebabkan penyakit lainnya.
- Hindari suplemen seperti Ginkgo biloba, minyak ikan, vitamin E, bawang putih atau jahe
Editor : Aldera, S.Tr.Gz
Referensi
- Mahdavi, A., Mohammadi, H., Foshati, S., Shokri‐Mashhadi, N., Clark, C. C., Moafi, A., & Rouhani, M. H. (2021). Effects of the dietary approach to stop hypertension (DASH) diet on blood pressure, blood glucose, and lipid profile in adolescents with hemophilia: A randomized clinical trial. Food Science & Nutrition, 9(1), 145-153
- https://www.healthcareradius.in/uncategorized/26897-understanding- haemophilia-and-how-to-treat-with-it (diakses pada 21/03/2023)
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hemophilia/symptoms- causes/syc-20373327 (diakses pada 21/03/2023)
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14083-hemophilia (diakses pada 21/03/2023).
No Comments