11 Apr Penerapan Diet TKTP pada Penyakit Kanker Tulang
Posted at 08:49h
in artikel, Artikel Hari Besar, Kepenulisan Artikel Ilmugiziku, Penyakit dan Gizi
0 Comments
Kanker merupakan penyakit kronik yang terjadi karena adanya perubahan pertumbuhan sel yang tidak terkendali, menyerang jaringan biologis terdekat, dan bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah yang dapat disebabkan dari dalam tubuh (faktor mutasi genetik, hormonal atau metabolisme) dan luar tubuh (faktor lingkungan). (1) Lalu, bagaimana penerapan diet TKTP pada penyakit kanker tulang? Yuk mari kita simak artikel di bawah ini!
Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) atau bisa juga disebut Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) adalah diet yang memiliki kandungan energi dan protein lebih tinggi dibandingkan kebutuhan normal. Diet ini diberikan untuk mengatasi masalah dan risiko malnutrisi pada pasien akibat kekurangan energi dan protein karena kebutuhan yang meningkat sebagai dampak dari peningkatan stres metabolik, penurunan daya tahan tubuh, faktor penyakit, inflamasi, dan sebagainya.
Diet ini dapat diberikan dalam berbagai bentuk, baik oral maupun enteral. Diet ini umumnya diberikan dengan penambahan makanan atau suplemen yang mengandung energi tinggi dan protein tinggi tanpa meningkatkan volume makanan menjadi terlalu besar, seperti susu, daging, margarin, makanan enteral, dan sebagainya. (1)
Kanker tulang (osteosarcoma) adalah pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali pada tulang. (2) Kanker tulang ini dapat terjadi di dalam tulang dan di permukaan tulang. (3) Osteosarcoma biasanya ditandai dengan adanya massa tulang yang abnormal di lengan, bahu, lutut, di dalam tulang panggul, rahang, dan tulang rusuk. (2)
Diet TKTP mencegah dan mengatasi terjadinya malnutrisi pada pasien dengan penyakit kanker. Malnutrisi merupakan suatu kondisi yang dihasilkan dari kekurangan intake atau uptake zat gizi yang mengarah pada perubahan komposisi tubuh (penurunan massa bebas lemak) dan massa sel tubuh sehingga terjadi kurangnya fungsi fisik dan mental serta gangguan hasil klinis penyakit. Malnutrisi pada pasien kanker dapat berdampak pada peningkatan lama rawat, biaya rawat, dan memperparah keadaan klinis misalnya terdapat komplikasi (infeksi dan imunitas menurun), respons terhadap terapi kurang signifikan, menghambat kelancaran terapi, dan masuk rawat inap tanpa direncanakan.(1)
Gaya hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik 150 menit dalam seminggu dan pengaturan makan atau diet berperan penting sebagai upaya pencegahan faktor risiko terjadinya kanker, menghambat prognosis penyakit kanker itu sendiri serta terhadap efek samping yang ditimbulkan dari terapi kanker, mencegah timbulnya kembali/kambuhnya penyakit kanker dan meningkatkan kualitas hidup survivor kanker. (1)
Editor : Aldera, S.Tr.Gz
Referensi
No Comments