16 Mar Tumbuhkan Harapan Anak Penderita Kanker dengan Asupan Gizi Optimal
Tanggal 15 Februari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kanker Anak Sedunia sekaligus menjadi momentum pengingat bahwa semua individu tak terkecuali anak-anak juga berpotensi untuk terserang kanker. Pada hakikatnya setiap anak berhak atas kelangsungan hidup dan proses tumbuh kembang yang baik, begitu pula dengan anak penderita kanker. Akan tetapi karena kondisi penyakitnya, pertumbuhan pada anak penderita kanker dapat terganggu dan menjadi tidak maksimal. Namun dengan dukungan asupan nutrisi yang optimal, dampak buruk dari kanker dapat diminimalisir bahkan kualitas hidup para penderita kanker dapat meningkat. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai peran zat gizi pada kanker anak, yuk mari simak penjelasannya pada artikel berikut ini!

Fenomena Kanker Anak
Kanker adalah kondisi yang disebabkan karena pertumbuhan tidak normal pada sel jaringan tubuh dan dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan fungsi tubuh. Umumnya jenis kanker pada anak dikelompokkan menjadi 3 yaitu leukimia, getah bening, dan tumor padat. (1) Sementara, jenis kanker yang paling umum diderita oleh anak di Indonesia adalah leukemia, kanker bola mata (Retinoblastoma), dan kanker tulang (Osteosarkoma). (2) Hingga saat ini kanker anak masih menjadi isu serius dalam bidang kesehatan. Menurut hasil Riskesdas 2018 prevalensi kanker pada usia 0-14 tahun di Indonesia sebesar 4,2%. (3)
Apa Hubungan antara Kanker dan Zat Gizi?

Dampak yang ditimbulkan dari penyakit kanker antara lain gangguan metabolisme, peningkatan kebutuhan zat gizi, asupan makan tidak adekuat, gangguan indra perasa dan penciuman, serta kesulitan mengunyah. (4,6) Selain itu, diperparah pula oleh pengaruh terapi anti kanker yang menyebabkan efek samping berupa mual, muntah, kembung, sariawan, dan inflamasi pada mukosa membran saluran cerna, sehingga mengakibatkan penurunan asupan makan dan berdampak pada kondisi malnutrisi atau kanker kaheksia. (5) Malnutrisi pada pasien kanker selanjutnya akan memberikan efek domino pada munculnya keadaan klinis lain seperti komplikasi, infeksi, gangguan biokimia, bahkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan perkembangan saraf dan gagal tumbuh pada anak. (6) Berdasarkan hasil riset, status gizi pada anak sangat mempengaruhi prognosis kanker, dimana anak dengan status gizi baik akan menunjukkan respon yang lebih baik terhadap efek samping pengobatan dan mampu terhindar dari risiko infeksi. (7)
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa asupan gizi yang optimal merupakan salah satu faktor krusial untuk mencegah perburukan klinis, mempertahankan pertumbuhan normal, dan meningkatkan kualitas hidup penderita kanker. Lalu pola makan seperti apa yang dianjurkan untuk anak penderita kanker?
Anjuran Diet untuk Anak Penderita Kanker
- Berikan asupan karbohidrat adekuat Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi selama proses pengobatan. Sumber karbohidrat yang dianjurkan yaitu roti, tepung-tepungan, beras, dan jagung. (8)
- Berikan asupan protein adekuat Protein berfungsi dalam proses perbaikan jaringan rusak, peningkatan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah wasting otot. Asupan protein yang tidak memadai akan berdampak pada pemecahan otot sebagai sumber energi sehingga menghambat proses penyembuhan. Berikut beberapa sumber protein yang dianjurkan antara lain ikan, produk susu rendah lemak, daging merah tanpa lemak, telur, dan kacang-kacangan. (9)
- Berikan asupan lemak khususnya jenis MCT Asupan Medium Chain Triglycerides (MCT) atau lemak rantai sedang dapat mencegah kejadian diare dan mempercepat proses penyerapan. MCT secara alami dapat ditemukan pada minyak nabati seperti Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak kelapa sawit (palm oil), minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak jagung. (10)
- Lengkapi dengan asupan vitamin dan mineral Suplemen yang dianjurkan khususnya yaitu vitamin C, vitamin A, vitamin D, mineral seng, dan selenium. Pemberian vitamin dan mineral ini secara spesifik penting untuk menunjang sistem imun. (1,6)
- Batasi asupan natrium Dianjurkan untuk membatasi asupan natrium sebesar 4-6 gram/hari terlebih jika terdapat edema. (1)
- Hindari bahan makanan yang mentah, diawetkan, atau beragi Bagi pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi dianjurkan untuk membatasi asupan makanan yang beragi dan diawetkan seperti tape, brem, tempe, dan sebagainya. Selain itu, hindari pula konsumsi bahan makanan mentah seperti sushi, seafood mentah, kerang mentah, sayuran mentah, dan susu yang tidak dipasteurisasi (1)
- Pengaturan makan bila terdapat gejala mual muntah Mual muntah yang berlebihan akan berdampak pada hilangnya sejumlah zat gizi sehingga untuk meminimalisir hal tersebut perlu menerapkan pengaturan makan dengan tepat. Berikut beberapa anjuran makan bila terdapat gejala mual muntah yaitu berikan makanan dengan porsi kecil, hindari makanan berkuah, hindari makanan terlalu manis, berlemak, dan berbau tajam, serta berikan makanan kering seperti krakers, roti bakar, dan biskuit. (1)
- Berikan bahan makanan yang mengandung fitokimia dan antioksidan Bahan makanan tersebut dapat ditemukan pada buah dan sayur berwarna seperti sayuran hijau, brokoli, wortel, pisang, jeruk, anggur, dan nanas. Asupan antioksidan penting bagi penderita kanker karena berperan sebagai agen anti inflamasi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. (11)
Berdasarkan pemaparan diatas, selain mendapatkan terapi pengobatan rutin, anak penderita kanker juga perlu mendapatkan tata laksana gizi yang tepat dan optimal untuk meningkatkan angka kesembuhan dan kualitas hidup pasien. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk selalu memastikan bahwa asupan gizi anak penderita kanker telah memadai serta berkonsultasi dengan para tenaga profesional terkait pemberian diet yang sesuai.
Referensi
- Hendarto A, dkk. Penuntun Diet Anak. Jakarta: Badan Penerbit FKUI: 2014.
- Kemenkes RI. Kendalikan Kanker pada Anak [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016 [cited 2023 Feb 22]. P. 1. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/16021600001/kendalikan-kanker-pada-anak.html.
- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018. Jakarta: 2018.
- Nasution HN. Kaheksia Kanker dan Tatalaksana Nutrisi pada Penderita Kanker. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 2021;21(2):189-196.
- Suharyati, Hartati BSA, Kresnawan T, Sunarti, Hudayani F, Darmarini F. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. 4th ed. Jakarta: Buku Kedokteran EGC: 2019.
- Kurniasari FN, Harti LB, Ariestiningsih AD, Wardhani SO, Nugroho S. Buku Ajar Gizi dan Kanker. Malang: Universitas Brawijaya Press: 2017.
- Hakim N, Allenidekania HH. Efektivitas Asuhan Keperawatan pada Anak Kanker yang Mengalami Gangguan Nutrisi dengan Menggunakan Teori Levine: Kanker. Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik. 2018:1(1):1-14.
- Ririn H. Kanker : Nutrisi pada Pasien Kanker [Internet]. Rumah Sakit Kanker Dharmais. 2020 [cited 2023 Feb 20]. P. 1 . Available from: https://dharmais.co.id/news/285/Kanker-:-Nutrisi-pada-Pasien-Kanker.
- American Cancer Society. Nutrition for People With Cancer Benefits of Good Nutrition during Cancer Treatment [Internet]. American Cancer Society. 2018. [cited 2023 Feb 23], P. 3. Available from: https://www.cancer.org/content/dam/CRC/PDF/Public/6711.00.pdf.
- Fitriani EW, Imelda E, Kornelis C, Avanti C. Karakterisasi dan Stabilitas Fisik Mikroemulsi Tipe A/M dengan Berbagai Fase Minyak. Pharmaceutical Sciences and Research (PSR), 2016:3(1):31-44.
- Kinanti AP. Uji Sitotoksisitas Minuman Fungsional Berbasis Jahe (Zingiber Officinale) dan Kacang-Kacangan terhadap Sel Kanker Serviks (Sel Hela). Universitas Brawijaya: 2019.
No Comments