Yuk Skip Nyeri Menstruasi dengan GGL

Yuk Skip Nyeri Menstruasi dengan GGL

Bagikan

Kamu sering ngerasa nyeri perut saat menstruasi? Rasanya mules seperti diremas remas, duh ampun deh sakitnya. Tak kenal usia pula, dari yang baru pertama mens sampai usia 25 tahun keatas bisa loh mengalami itu. Sebenernya apa bisa kita cegah biar tiap mens bisa tetap happy dan tidak meringis kesakitan? Bisa dong dengan GGL tentunya, yuk mari kita cari tau lebih lanjut…

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-03-05T185722.864

Nyeri menstruasi atau bahasa medisnya dysmenorrhea sering menjadi gejala penyerta saat mens. Biasanya, nyeri dirasakan di perut bagian bawah, bahkan bisa sampai bagian punggung. (1) Rasa sakit ini akan berlangsung selama dinding rahim berkontraksi. Hormone prostaglandin yang tinggi menjadi pemicu terjadinya kontraksi loh. Kamu juga harus tau jika level prostaglandin ini dipengaruhi salah satunya konsumi gula, garam dan lemak (GGL). (2,3)

Gula, garam dan lemak biasanya banyak kita temukan dalam makanan cepat saji atau makanan kemasan. (4) Tidak hanya itu, makanan yang kita olah sendiri pun terkadang penggunaan GGLnya masih berlebihan. Lantas, berapa normalnya dong? Menurut KEMENKES sendiri dalam Permenkes No. 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi GGL bisa kita hafal dengan mudah yaitu G4 G1 L5. G4 yaitu anjuran konsumsi gula/orang/hari adalah 10% dari total energi (200Kkal) atau setara dengan 50gram/orang/hari atau 4 sendok makan/orang/hari. Selanjutnya, G1 yaitu anjuran konsumsi garam/orang/hari adalah 2000mg natrium atau setara 5gram/orang/hari atau 1 sendok teh/orang/hari. Terakhir, L5 yaitu anjuran konsumsi lemak/orang/hari adalah 20-25% dari total energi (702Kkal) atau setara dengan 67gram/orang/hari atau 5sdm/orang/hari. (5)

Tidak hanya pemakaian GGL dalam masakan saja ya, perlu kamu tau GGL dihitung dari seluruh asupan makan per hari. Gula bisa juga kita temukan dalam minuman dan makanan kemasan loh, jadi jangan lupa baca label nutrition fact ya.. Selain itu, untuk garam perhatikan juga penggunaan vetsin/micin, kecap dan makanan cepat saji/frozen food. (5)

Tapi, kamu tipe orang yang suka jajan? Suka manis-manis? Bisa loh kamu coba mengganti kebiasaan minum-minuman manis dengan minum air putih. Menurut KEMENKES saja minum air putih minimal 8 gelas/hari. Hayoo kamu sudah belum? Menurut penelitian, minum air putih saja dapat menurunkan konsentrasi vasopressin. Vasopressin sendiri ikut berpengaruh pada kontraksi dinding rahim.(7) Tapi jika kamu tidak terbiasa memang awalnya sulit, coba deh kamu punya 1 botol 2 Liter, ada jam minumnya juga. Lalu kamu bisa hias selucu mungkin kemudian letakkan didekat kamu. Biasanya kamu akan termotivasi untuk menghabiskan air dalam botol tersebut. “Waaah, udah jam 9 ini tapi aku belum minum”.

FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-03-05T190221.829

Kebutuhan diatas tentu untuk kondisi orang normal tanpa komplikasi yaaa, jika terdapat komplikasi seperti diabetes melitus, hipertensi, dislipidemia, gangguan ginjal atau sejenisnya tentu kebutuhannya berbeda dan bisa dikonsultasikan dengan ahli gizi ya

Pesan ini bisa kita temukan dalam tumpeng gizi, wah keren gak tuh sebenernya hidup sehat dengan mematuhi tumpeng gizi ala gizi seimbang udah cukup loh. Tidak hanya memerhatikan asupan saja, tapi juga pola hidup seperti aktivitas fisik, memantau berat badan dan juga peilaku hidup bersih dan sehat.(5)

Editor : Aldera, S.Tr.Gz

Referensi

  1. Irianto, K. (2014). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alfabet.
  2. Barcikowska Z, Rajkowska-Labon E, Grzybowska ME, Hansdorfer-Korzon R, Zorena K. Inflammatory markers in dysmenorrhea and therapeutic options. Int J Environ Res Public Health. 2020;17(4):1–14.
  3. Ozerdogan N, Sayiner D, Ayranci U, Unsal A, Giray S: Prevalence and predictors of dysmenorrhea among students at a university in Turkey. Int J Gynaecol Obstet 2009; 107: 39– 43.
  4. Anisa, M. V. (2015). Hubungan Status Gizi, Menarche Dini, Dan Perilaku Mengonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Siswi SMAN 13 Bandar Lampung. Fakultas Kedokteran.
  5. Permenkes No. 30 Tahun 2013
  6. Kazemi A, Bokaee M, Shirinkam F. Effect of water load on intensity of primary dysmenorrhea. J Babol Univ Med Sci. 2001;3(3):17–20.
  7. Fernández-Martínez E, Onieva-Zafra MD, Parra-Fernández ML. Lifestyle and prevalence of dysmenorrhea among Spanish female university students. PLoS ONE. 2018;13:e0201894.
No Comments

Post A Comment

16617 16621