04 Feb Gizi Optimal untuk Cegah Malnutrisi Survivor Kanker
Masalah malnutrisi rentan dialami oleh para survivor kanker. Malnutrisi merugikan karena berdampak pada kelancaran terapi, prognosis dan kualitas hidup. Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah malnutrisi adalah dengan mengupayakan pemenuhan asupan zat gizi secara optimal.
Malnutrisi dan survivor kanker
Survivor kanker akan mengalami perubahan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak yang berpengaruh pada penurunan berat badan. Pasien non kanker selama starvasi mengalami penurunan metabolisme, namun pada survivor kanker akan terjadi hipermetabolisme sehingga menyebabkan penurunan status gizi. Penurunan asupan makan dan komplikasi gastrointestinal berat dapat muncul akibat dari proses pengobatan seperti kemoterapi, opiat dan radiologi yang memberi efek samping mual, muntah, kram perut, kembung, mucositis dan ileus paralitik. Kondisi stres psikologis seperti rasa kesepian dan kesendirian juga memiliki peran penting pada penurunan nafsu makan. (1,2) Kondisi penurunan asupan makan yang berlangsung lama akan menyebabkan malnutrisi.
Bagaimana cara mencukupi asupan zat gizi secara optimal?
- Pengaturan asupan energi
Menentukan kebutuhan energi untuk kondisi kanker dapat menggunakan pedoman ASPEN. Estimasi kebutuhan energi tergantung pada beberapa kondisi seperti tingkat aktivitas, stress metabolik dan status gizi. Kebutuhan energi dapat diberikan sesuai kebutuhan minimal individu sehat yaitu 25-30 kkal/kg BB/hari. Energi diberikan tinggi untuk mengganti simpanan dalam tubuh jika berat badan kurang. Apabila terjadi infeksi, energi perlu ditambah dengan menyesuaikan keadaan infeksi. (1,2) - Pengaturan asupan protein
Protein diberikan tinggi yaitu dengan target asupan 1,2-1,5 g/kg BB/hari untuk mengganti kehilangan berat badan. Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang mengaharuskan konsumsi protein hingga 2 g/kg BB/hari. (2) - Pengaturan asupan lemak
Lemak diberikan 30-50% dari kebutuhan kalori total. Makanan sumber lemak sebaiknya banyak diberikan pada pagi hari dengan porsi kecil dan sering. (1) Jenis lemak yang diutamakan adalah lemak esensial khususnya yang mengandung omega-3 seperti minyak zaitun karena mampu mengurangi inflamasi. (1,2) - Pengaturan kebutuhan vitamin dan mineral
Pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral dianjurkan sesuai kebutuhan normal dapat diperoleh dari makanan. Kondisi penurunan berat badan kronis dipastikan terjadi peningkatan hormon diuretik yang menyebabkan cairan dan vitamin mineral tertentu hilang. Pemberian suplemen dianjurkan pada kondisi defisiensi yaitu vitamin C (500 mg/hari), Vitamin B1 (200-300 mg), kalium (2-4 mmol/kg BB/hari),fosfat (0,3-0,6 mmol/kg BB/hari), magnesium (0,2 mmol/kg BB/hari melalui intravena atau 0,4 mmol/kg BB/hari melalui oral ). (2) -
Pengaturan kebutuhan serat
Asupan serat yang dianjurkan adalah memenuhi 30 g/hari atau setara dengan lima porsi sayur dan buah per hari yaitu sebanyak 400 g. Beberapa penelitian menyebutkan konsumsi tinggi serat memiliki peran protektif pada beberapa jenis kanker. Sebagai contoh setiap asupan 5 g serat/hari mampu menurunkan risiko mortalitas karena kanker kolorektal sebesar 18% dan manfaat terbesar dapat dirasakan apabila konsumsi 24 g serat/hari. (2.3)
Apa saja bahan makanan yang dianjurkan dan tidak?
- Karbohidrat Jenis karbohidrat yang familiar dan mudah ditemukan seperti beras putih, kentang, jagung, ubi merupakan bahan makanan yang dianjurkan. Bahan makanan tinggi serat dapat diperoleh dari konsumsi makanan seperti oat, roti, tepung, sereal dan pasta yang berbahan dasar gandum utuh. Produk mie tidak dianjurkan karena tinggi natrium dan rendah serat. (2,3)
- Protein hewani Pemilihan jenis protein hewani dianjurkan yang tidak melalui proses pengawetan dan pengalengan. Daging merah yang diolah dengansuhu tinggi dapat meningkatkan risiko kanker lambung, hal ini dikaitkan dengan muncul zat karsinogen pada makanan. Jenis bahan makanan yang dianjurkan adalah daging sapi tanpa lemak, daging ayam tanpa kulit, ikan, telur (bagian kuning maksimal 3 butir/hari). (2,3,4)
- Protein nabati Kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, kacang polong dianjurkan karena mengandung polifenol yang dapat memperkuat sistem imun untuk melawan kanker. Kacang-kacangan juga sumber asam omega-3 yang dapat membunuh sel kanker dengan memotong suplai darah. (5)
- Lemak Sumber lemak yang dianjurkan adalah tak jenuh seperti minyak jagung, minyak kedelai, minyak zaitun. (2)
- Sayur Sayur sebangsa kol (brasicca) seperti kubis, bunga kol dan brokoli merupakan sumber bahan makanan antikarsinogenik. Selain itu, jenis sayur familiar seperti lobak, pare, bayam, buncis, selada, diperbolehkan asalkan tidak diawetkan atau dikalengkan. Sayur sebaiknya dikonsumsi setiap hari karena kandungan antioksidan dan sumber serat. (2,5)
- Buah Buah seperti papaya, pisang, jeruk manis, jeruk lemon, kurma, stroberi, anggur, dan sebagainya dianjurkan dikonsumsi karena kaya akan vitamin mineral dan anti oksidan. Tomat masak juga dianjurkan karena kandungan likopen dapat melindungi DNA dari kerusakan akibat sel kanker. Anjuran konsumsi buah adalah dalam keadaan segar, bukan buah yang sudah diawetkan dan dikalengkan. (2,5)
Referensi
- Marischa S, Angraini DI, Putri GT. Malnutrisi pada pasien kanker. MEDULA, medicalprofession journal of lampung university. 2017;7(4):107–11.
- Suharyati, Hartati BSA, Kresnawan T, Sunarti, Hudayani F, Darmarini F. Penuntun diet dan terapi gizi. 4th ed. Jakarta: Buku Kedokteran EGC: 2019.
- Tjakrapawira A, Peran protektif diet tinggi serat dan gandum utuh terhadap penyakit kardiovaskuler, diabetes, dan kanker [internet]. Available from: https://www.alomedika.com/cme-skp-peran-protektif-diet-tinggi-serat-dan- gandum-utuh-terhadap-penyakit-kardiovaskular-diabetes-dan-kanker
- Kurniasari FN, Harti LB, Ariestiningsih AD, Wardhani SO, Nugroho S. Buku Ajar Gizi dan Kanker. Universitas Brawijaya Press; 2017.
- Tim CNN. Kacang hingga ubi, sederet makanan ‘harian’ bisa cegah kanker [internet]. 2019 [cited 2019 Oct 30]. Available from: https://www.cnnindonesia.com/gaya- hidup/20190819125216-255-422650/kacang-hingga-ubi-sederet-makanan-harian- bisa-cegah-kanker
No Comments