09 Jan Optimalkan Gizi Generasi Millenial di Tengah Tren Makanan dan Minuman Kekinian
Saat ini tren makanan dan minuman kekinian tengah diminati oleh para generasi millenial. Contohnya saja, demi mencicipi manisnya es krim kekinian asal Tiongkok yang saat ini tengah viral, para pembeli yang didominasi oleh kaum millenial rela untuk mengantri panjang di kedai es krim berlogo “malaikat berjubah merah” tersebut. Fenomena itu harus menjadi perhatian yang serius mengingat munculnya makanan dan minuman kekinian dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, hipertensi, dll. Apalagi produsen makanan tsb menyasar para generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa. Lantas seberapa penting pemenuhan gizi generasi millenial ? Bagaimana dampak akibat konsumsi makanan tidak sehat? Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut ini!

Bagaimana pola makan generasi millenial saat ini ?
Pola makan generasi millenial saat ini cenderung mengalami pergeseran karena pengaruh perkembangan teknologi, sehingga mereka lebih banyak membuat pilihan mandiri. Pilihan yang dibuat seringkali kurang tepat sehingga secara tidak langsung menyebabkan masalah gizi. Karekter generasi millenial saat ini cenderung konsumtif dan sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan disekelilingnya. Apalagi munculnya aplikasi order makanan daring semakin membuat para generasi millenial berlomba-lomba untuk mencicipi segala makanan yang sedang viral. Selain itu, kebiasaan mengunjungi tempat makan /cafe instagramable untuk sekedar mencicipi makanan yang sedang nge-tren sudah menjadi kebiasaan atau hobi para millenial saat ini.
Seberapa penting pemenuhan gizi generasi millenial?
Pemenuhan gizi millenial sangatlah penting karena dapat menentukan kesehatan mereka dimasa depan. Kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan remaja lebih banyak dari pada orang dewasa, begitu juga vitamin dan mineral.. Generasi millenial berada dalam usia produktif sehingga kebutuhan nutrisi di tubuh akan mengalami peningkatan untuk bisa menjalankan fungsinya dengan sempurna. Selama usia remaja, sekitar 15-20% dari total tinggi badan dewasa dan 20-25% dari total berat badan dewasa, akan tercapai. (1)

Apa saja resiko penyakit akibat asupan gizi yang kurang seimbang?
- Obesitas Makanan dan minuman kekinian, cenderung mengandung kalori yang tinggi, namun rasa kenyang yang ditimbulkan tidak begitu besar. Sehinggamembuat orang mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup banyak. Jika berlangsung dalam waktu lama, hal ini bisa meningkatkan risiko obesitas pada seseorang. Terlebih jika tidak diimbangi dengan rutin berolahraga.
- Diabetes Produk makanan yang berbahan dasar tepung memiliki indeks glikemik tinggi, terutama bila disertai zat pemanis tambahan. Kandungan tersebut akan membanjiri aliran darahmu dengan glukosa. Hal tersebut kemudian dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang memicu terjadinya penyakit diabetes dan segala komplikasinya.
- Penyakit Jantung Koroner Konsumsi makanan olahan berbahaya bagi kesehatan, karena memengaruhi elastisitas pembuluh darah. Mirisnya, jika terlalu sering mengonsumsi makanan olahan, bisa terjadi hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung koroner di kemudian hari.
- Hipertensi Makanan olahan sangat identik dengan kadar garam serta penyedap rasa yang berlebihan dengan alasan menambah cita rasa. Jika kadar garam atau natrium menumpuk, lemak akan terikat dan menyebabkan naiknya berat badan. Selain itu, bisa juga terjadi kenaikan kadar kolesterol atau penumpukan plak pada pembuluh darah.
Lantas, bagaimana cara mengoptimalkan gizi generasi millenial?
- Memperbaiki Pola Makan yang sesuai Pedoman Gizi Seimbang
Pola makan yang seimbang adalah kunci agar terhindar dari risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) ditengah tren makanan dan minuman kekinian. Pola makan millenial yang terdiri atas sumber energi seperti roti, tepung- tepungan, sumber protein seperti ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang- kacangan, tahu, tempe,dan sumber zat pengatur seperti sayur-sayuran, buah-buahan (2,3). Diet yang seimbang menghasilkan kecukupan asupan zat gizi sehingga dapat mengurangi kejadian defisiensi zat gizi spesifik. Apalagi generasi muda saat ini cenderung memperhatikan body image yang berdampak pada kebiasaan makan yang tidak teratur dan dapat menyebabkan anemia. Sehingga penting sekali berkonsultasi kepada ahli gizi atau dietisien terkait pengaturan makan untuk mencapai status gizi optimal mengingat generasi muda adalah generasi penerus bangsa. - Baca label informasi nilai gizi
Membaca label informasi nilai gizi sangatlah penting untuk dilakukan, karena kebanyakan makanan atau minuman kekinian seperti es krim, boba, kopi, dll, memiliki kandungan gula yang tinggi. Contonya,Sebelum minuman boba bisa dilakukan dengan memesan minuman dengan takaran gula yang lebih sedikit atau memilih topping dengan kadar kalori yang tidak terlalu tinggi dengan ukuran gelas sedang atau kecil. Jika ada pilihan minuman kekinian yang mencantumkan nilai gizi, lebih direkomendasikan, sehingga lebih mudah mengontrol kalori yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu frekuensi mengonsumsi minuman tersebut juga perlu diperhatikan, misalkan tidak lebih dari 3 kali dalam satu bulan. - Berolahraga Secara Teratur
Berolahraga secara teratur juga menjadi solusi penting untuk meningkatkan gizi generasi millenial. Olahraga yang baik harus memenuhi kriteria FITT (frequency, intensity, time, type). Frequency, olahraga sebaiknya dilakukan 3-5 kali seminggu. Intensity, lakukanlah olahraga dengan intensitas sedang atau 65 persen-75persen dari denyut nadi maksimal (DNM) dikurangi umur (220-umur). Time, atau lamanya berolahraga. Lakukan olahraga 20-30 menit, dan apabila kemampuannya memungkinkan, bisa dilakukan selama satu jam. Type atau jenis olahraga yang dilakukan harus bersifat aerobik. Olahraga tidak harus dilakukan dengan intensitas yang berat, melainkan dapat dilakukan sesuai kemampuan masing-masing individu. Lakukan olahraga dengan suasana hati gembira agar dapat mengoptimalkan produksi hormon kebahagiaan atau endorphin dan meningkatkan imunitas (4)
Mengonsumsi makanan dan minuman kekinian tentunya tidak sepenuhnya dilarang, melainkan para generasi millenial harus bijak dalam memilijh makanan yang dikonsumsi agar tetap memenuhi kebuuthan gizi yang seimbang, sebab Pada dasarnya pola makan sehat dimulai dari diri sendiri. Yuk bersama-sama kita optimalkan gizi dengan asupan yang seimbang agar tubuh sehat dan bugar sepanjang hari!
Referensi
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Kemkes.go.Id.https://www.kemkes.go.id/article/view/18051600001/menkes-remaja-indonesia-harus-sehat.html
- IDAI | Nutrisi Pada Remaja. 2013. Idai.Or.Id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar- kesehatan-anak/nutrisi-pada-remaja.
- Apa Saja 4 Pilar Utama Dalam Prinsip Gizi Seimbang? - Direktorat P2PTM. 2019. Direktorat P2PTM. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic p2ptm/obesitas/apa-saja-4-pilar- utama-dalam-prinsip-gizi-seimbang.
- Olahraga Meningkatkan Kebugaran dan Kekebalan tubuh di Masa-New-Normal-life.2021. https://fkkmk.ugm.ac.id/olahraga-meningkatkan-kebugaran-dan-kekebalan-tubuh-di-masa
new-normal-life/
No Comments