ASI
eksklusif yaitu air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai 6
bulan tanpa ditambahkan dengan makanan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih, pisang, bubur susu, biskuit, dan lainnya. Bayi yang diberikan ASI eksklusif dapat terhindar
dari berbagai penyakit. ASI eksklusif yang diberikan pada 6
bulan pertama dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
pada bayi. Hasil capaian pemberian ASI eksklusif masih rendah
karena kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan
pemberian ASI eksklusif masih relatif rendah.
Kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif karena tingkat pengetahuan ibu yang
rendah dan rendahnya pengetahuan ibu salah satu penyebabnya kurangnya
informasi dari petugas kesehatan mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif
dan ibu yang sudah mengetahui pentingnya ASI eksklusif tetapi tidak diterapkan
sehingga ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Pengetahuan
ini berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif.
Secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif tahun 2020 yaitu sebesar
66,06%. Angka tersebut sudah melampaui target Renstra tahun 2020 yaitu 40%. Persentase tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat pada Provinsi Nusa
Tenggara Barat (87,33%), sedangkan persentase terendah terdapat di Provinsi
Papua Barat (33,96%). Terdapat empat provinsi yang belum mencapai target
Renstra tahun 2020, yaitu Maluku dan Papua Barat
Ibu yang mempunyai pengetahuan baik, maka ibu memberikan ASI secara eksklusif
kepada bayinya dan sebaliknya pengetahuan ibu yang kurang dapat dipengaruhi
oleh promosi atau iklan produk susu formula yang berpengaruh kepada ibu
sehingga ibu lebih tertarik untuk membeli susu formula dibandingkan memberikan
ASI secara eksklusif kepada bayinya. Selain itu, dukungan keluarga merupakan
faktor eksternal yang paling besar pengaruhnya terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Adanya dukungan keluarga terutama suami maka akan berdampak pada
peningkatan rasa percaya diri atau motivasi dari ibu dalam menyusui. Motivasi
seorang ibu sangat menentukan dalam pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
Saat ini, WHO dan UNICEF membuat Peringatan Pekan ASI Sedunia
atau World Breastfeeding Week (WBW) yang bertujuan untuk
mendukung ibu menyusui di seluruh dunia. Pekan ASI Sedunia
diperingati setiap tanggal satu hingga tujuh Agustus, demi
mengoptimalkan kesehatan gizi serta kesehatan ibu dan anak.
Lahirnya peringatan ini dicetuskan setelah adanya forum World
Alliance for Breastfeeding Action (WABA) pada 14 Februari 1991.
Berdasarkan masalah di atas, diperlukannya upaya untuk
mendukung meningkatkan praktik pemberian ASI Eksklusif serta
selarasnya dengan peringatan Pekan ASI Sedunia atau World
Breastfeeding Week (WBW), maka salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan adalah dengan melaksanakan kegiatan seperti webinar
yang dapat memberikan dan meningkatkan pengetahuan terutama
kepada calon ibu dan ibu untuk melakukan ASI Eksklusif.
Tujuan Kegiatan
Memberikan pengetahuan mengenai gizi
kepada calon pengantin, Ibu hamil, ibu
menyusui, dan ibu yang memiliki rencana
program kehamilan.
Manfaat Kegiatan
Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat tentang pemberian ASI
eksklusif
Bagi Instansi/Perusahaan
Instansi/Perusahaan dapat membantu dalampencapaian kesadaran
masyarakat tentang ASI eksklusif sehingga berperan dalam
meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia
Nama Kegiatan
Webinar Ilmugiziku 3 dalam Rangka Pekan ASI seduni 1-7 Agustus 2022
Tema Kegiatan
Menciptakan Generasi Sehat Melalui Pemberian ASI, EdukASI, dan AdvokASI
Pembicara pada webinar Ilmugiziku 3
Fitri Wardah M., SKM, RD (Konselor ASI RSIATMP & Pengurus DPP PERSAGI )
Dr. Made Derawati, STP, M.Sc (Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram)
No Comments