30 Mar Kini Sudah Bukan MP-ASI 4 Bintang
Kebutuhan bayi setelah 6 bulan sudah tidak bisa terpenuhi dari ASI saja, karena energi yang dibutuhkan lebih banyak. MP-ASI menjadi asupan yang diandalkan sebagai pendamping atau tambahan dari ASI sebagai pemenuhan gizi anak.(1) Harapan para ibu dalam pemberian MP-ASI bisa sesuai dengan kebutuhan anak dan kalau bisa sekaligus meningkatkan status gizi anak. Karena itu, diperlukannya untuk selalu mencari informasi yang benar dan mengikuti perkembangan yang ada terkait MP-ASI.
Perlu diketahui bahwa menu MP-ASI kini sudah bukan lagi 4 bintang yang terdiri dari karbohidrat, protein, kacang-kacangan, dan sayur atau buah.(2) Melainkan sudah beralih pada menu 4 kuadran, memang tidak ada perbedaan yang signifikan, hanya saja pada kacang-kacangan digantikan oleh lemak. Dalam hal ini bukan berarti kacang-kacangan tidak diperlukan, tetap dikonsumsi tetapi masuk dalam salah satu sumber lemak pada menu 4 kuadran. Dalam menu 4 kuadran digantikan oleh lemak karena memang lemak dibutuhkan anak untuk perkembangan kognitif dan motoriknya. Lemak yang diutamakan adalah lemak tidak jenuh yaitu omega 3. Lemak ini dapat didapatkan dari konsumsi ikan (sarden, kembung, tenggiri, salmon), kacang-kacangan, biji-bijian, minyak kanola, minyak kedelai, dan sebagainya. Hindari konsumsi lemak trans seperti yang ada pada snack kemasan atau makanan olahan yang bisa menyebabkan penyakit kronis pada masa dewasa nanti.(3)
Protein dalam MP-ASI diutamakan dari sumber protein hewani (telur, daging, unggas, dan ikan) karena merupakan sumber dari zink, zat besi, vitamin B12, dan kalsium yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan penelitian konsumsi minimal 5 kelompok protein hewani tersebut dapat mengurangi risiko anak terhadap stunting.(3) Tidak hanya zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) yang perlu diperhatikan, zat gizi mikro (vitamin dan mineral) juga perlu dilengkapi untuk menunjang kebutuhan anak. Anak bisa sesekali diberikan kombinasi dengan MP-ASI fortifikasi yang mana telah ditambahkan vitamin dan mineral sesuai kebutuhan bayi, seperti MP-ASI buatan pabrik. Jika terlalu sering akan mengurangi ketertarikan anak mengkonsumsi MP-ASI bahan lokal. Hindari pemberian makanan rendah gizi, seperti permen, keripik, makanan manis dan asin, karena dapat menyebabkan peningkatan berat badan berlebih yang berisiko pada obesitas, serta karies gigi akibat makanan manis.(1)
Berikan MP-ASI sesuai dengan jumlah yang dianjurkan oleh WHO yaitu 2-3 sdm sampai setengah mangkok 250 ml setiap makan dengan frekuensi 2x/hari untuk usia 6-9 bulan, 1/2 mangkok 250 ml tiap makan dengan frekuensi 3x/ hari untuk usia 9-11 bulan dan ¾ sampai satu mangkok 250 ml tiap makan dengan frekuensi 3x/hari untuk usia 12-24 bulan. Namun jika dalam satu kali makan anak tidak habis dengan porsi tersebut, bisa dibuat beberapa kali makan karena mengingat ukuran lambung anak juga masih kecil.(1)
Tidak hanya dari makanan, tetapi proses makan yang responsif juga menjadi hal penting untuk bisa meningkatkan pemenuhan gizi anak. Proses makan yang responsif ini seperti mengajak berbicara, mendorong anak untuk makan, bernyanyi, akan menstimulasi otak anak dan membantu perkembangan kognitifnya.(1) Terakhir jangan lupa untuk menjaga kebersihan alat bahan dan tempat untuk membuat MP-ASI. Cuci dan bersihkan dengan baik untuk mencegah kontaminasi dan mengurangi risiko diare.(1)
Editor : Erni, S.Tr.Gz
Refrensi
- Srivastava, S and Neelam, C. Complementary Feeding Practices: A Critical Intervention For Survival And Well Being Of Children. International Journal of Recent Scientific Research. 2020; 11(8): 39557-39563
- Rahmuniyati, M dan Tri, M. Edukasi Penganekaragaman Menu 4 Bintang (4*) Mp-Asi Homemade Sebagai Upaya Meningkatkan Status Gizi Balita. Community Development Journal. 2020;1(3):410-415
- United Nations Children’s Fund (UNICEF). Improving Young Children’s Diets During the Complementary Feeding Period. UNICEF Programming Guidance. New York: UNICEF; 2020. 12-17 p
No Comments