Jangan Ragu Untuk Meningkatkan Asupan Saat Kehamilan, Inilah PMT Yang Cocok Untuk Ibu Hamil

Jangan Ragu Untuk Meningkatkan Asupan Saat Kehamilan, Inilah PMT Yang Cocok Untuk Ibu Hamil

Bagikan

Kehamilan merupakan anugerah yang dititipkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, seorang ibu hamil tentulah ingin melahirkan bayi yang normal dan sehat. Ciri bayi yang lahir normal adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan 37-42 minggu serta berat badan lahir antara 2500-4000 gram.(1) Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan usaha yang tidak mudah. Ibu hamil perlu mengontrol asupan bagi janin dan ibu hamil sendiri agar terpenuhi gizinya serta mencapai berat badan yang normal. Kali ini, penulis akan membahas fungsi terkait PMT (Pemberian Makanan Tambahan) serta penambahan kalori yang sesuai pada ibu hamil. Simak artikel di bawah ini, yuk!

Perhatikan Peningkatan Angka Kecukupan Gizi Berdasarkan Trimester Kehamilan

FOTO ARTIKEL WEBSITE (84)

Awal kehamilan dihitung mulai dari hari pertama menstruasi terakhir, anda harus mengingatnya karena inilah hari pertama usia kehamilan. Janin yang ada di kandungan akan berkembang selama kurang lebih 40 minggu, perkembangan janin dibagi menjadi tiga trimester menurut usia kehamilan.(2)(3)

1. Trimester I dengan usia kandungan 0-12 minggu.(4)(5)

Trimester I akan berlangsung pada 3 bulan pertama kehamilan, ibu hamil biasanya akan mengalami mual, muntah dan nafsu makan berkurang (morning sickness). Dalam hal ini ibu hamil tetap perlu menjaga asupannya agar tidak kekurangan gizi. Penambahan energi sebanyak +180 kkal, protein +1 gram, karbohidrat +25 gram, lemak total +2,3 gram dan serat +3 gram.

2. Trimester II dengan usia kandungan 13-27 minggu.(4)(5)

Pada trimester II, kebutuhan gizi ibu hamil bertambah karena pertumbuhan janin lebih cepat daripada trimester I. Gangguan morning sickness biasanya juga berkurang pada trimester II. Penambahan energi sebanyak +300 kkal, protein +10 gram, karbohidrat +40 gram, lemak total +2,3 gram serta serat +4 gram.

3. Trimester III dengan usia kandungan 28-40 minggu.(4)(5)

Penambahan kalori pada trimester III kurang lebih sama dengan tahap trimester II. Penambahan energi sebanyak +300 kkal, protein +10 gram, karbohidrat +40 gram, lemak total +2,3 gram serta serat +4 gram. Dalam tahap ini, selain asupan makanan yang meningkat, kebutuhan suplementasi vitamin dan mineral juga harus diperhatikan guna terhindar dari defisiensi yang dapat berakibat pada pertumbuhan sel janin. Untuk vitamin dan mineral dari ketiga tahap trimester kehamilan kurang lebih membutuhkan penambahan yang sama, seperti vit. A sebanyak +300 RE, folat +200 mikrogram, kolin +25 milligram, kalsium +200, besi +9 milligram, iodium +70 mikrogram dan seterusnya. Nah, jika dilihat dari penambahan kalori yang dibutuhkan bagi ibu hamil, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bisa lho memenuhi peran tersebut, pola makan ibu hamil tentunya masih mengacu pada pola makan gizi seimbang, ya!

Jenis Bahan Makanan Tambahan Yang Bisa Diberikan ​

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bertujuan untuk mencukupi kebutuhan gizi ibu selama masa kehamilan terutama kecukupan protein.(6) PMT bukan berarti mengganti asupan dari makanan utama, akan tetapi menambah asupan agar bayi di dalam kandungan memiliki gizi yang lebih baik lagi.(7) Berikut ini adalah jenis-jenis makanan tambahan yang bisa diberikan untuk ibu hamil:

1. Makanan Tambahan Lokal
FOTO ARTIKEL WEBSITE (85)

Bahan makanan lokal dapat diperoleh dan dibuat sesuai dengan ketersediaan di sekitar kelompok sasaran (ibu hamil), harus beragam serta bernilai gizi tinggi baik dari segi nilai maktronutrien (karbohidrat, protein, lemak dan serat) maupun mikronutrien (vitamin dan mineral). Walaupun dapat membuat makanan tambahan lokal dengan variasi beragam, dalam hal ini ahli gizi perlu menyusun perencanaan menu guna menghitung nilai gizinya. Berikut contoh makanan tambahan lokal untuk ibu hamil :

  1. Lumpia Tahu Lumpia tahu berbahan dasar tepung beras, tepung terigu, telur, udang, tahu, selada, selai kacang serta minyak goreng. Akan didapat 147 kalori untuk 2 potong sedang.(8)
  2. Panada Ikan Panada berbahan dasar tepung terigu, ikan dan minyak goreng. Untuk ikan dapat digunakan sesuai keinginan, namun biasanya berisi ikan tuna suwir. Akan didapat kalori sebesar 164 kkal per saji.(9)
  3. Kroket Kentang Kroket kentang berbahan dasar kentang yang ditumbuk kemudian dipadatkan menjadi bentuk bulat-bulat, kroket kentang berisi sayuran seperti wortel dan daging cincang halus yang dibalut dengan tepung roti dan digoreng dengan minyak. Kalori yang akan didapatkan dari kroket kentang yakni 156 kkal per saji.(9)Nah, jika kita melihat contoh dari makanan tambahan lokal untuk ibu hamil diatas, Bahan makanan yang digunakan beragam namun penyajiannya masih dalam porsi yang kecil dan bisa dikonsumsi sebagai selingan dari makanan utama juga. Porsinya sesuaikan dengan kebutuhan zat gizi berdasarkan Trimester kehamilan, ya!
2. Makanan Tambahan Pabrikan.(7)(8)


pmt ibu hamil

Makanan pabrikan dibuat dengan tujuan mempertimbangkan aspek kebutuhan disamping keamanan dan penerimaan untuk kelompok sasaran (ibu hamil). Makanan tambahan pabrikan diformulasikan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan tambahan zat gizi makronutrien (karbohidrat, protein, lemak dan serat) dan mikronutrien (vitamin dan mineral). Sangat efektif jika dibandingkan dengan makanan tambahan bahan lokal yang harus dibuat perencanaan menu serta perhitungan gizinya terlebih dahulu.

Kementerian Kesehatan RI. Biskuit terdiri dari dua lapis dengan isi selai buah yang lembut, setiap satu kemasan primer berisi tiga buah biskuit lapis dengan berat 20 gram/biskuit lapis. Setiap bungkus/100 gram biskuit PMT mengandung 520 kalori, 56 gram karbohidrat, 16 gram protein, dan 26 gram lemak. Biskuit PMT ini diperkaya 11 macam vitamin (A,B1,B2, B3, B5, B6, B9 B12, C, D dan E) serta 7 macam mineral (Zat Besi, Selenium, Natrium, Zink, Iodium, dan Fosfor). Ketentuan pemberian biskuit PMT pada kehamilan trimester I diberikan 2 keping per hari. Pada kehamilan trimester II dan III diberikan 3 keping per hari. Pemberian biskuit PMT diberikan hingga Ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori Kekurangan Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan lingkar lengan atas (LiLA). Apabila berat badan sudah sesuai standar, dilanjutkan dengan mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang.

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah kondisi dimana seseorang kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama, cara untuk mengetahuinya adalah dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), seseorang dengan LILA <23,5cm cenderung menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK). Penelitian pada tahun 2015 yang dilakukan oleh Chandra Dewi di wilayah Kerja Puskesmas Labuan Lombok mendapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan berat badan ibu hamil KEK yang telah diberikan makanan tambahan selama 90 hari dengan rata-rata 5,80±2,007 kilogram.(10)

Biskuit PMT ini hanya bisa diperoleh melalui bidan desa atau tenaga gizi saat pemeriksaan ANC (Antenatal Care) dengan perjanjian di fasilitas  pelayanan kesehatan, melalui kunjungan rumah atau diambil oleh keluarga setelah melalui perjanjian sebelumnya. Meski begitu, biskuit PMT diprioritaskan bagi ibu hamil yang menderita KEK (Kekurangan Energi Kronis). Jika memang ada stok, ibu hamil dengan keadaan normal akan diberikan biskuit tersebut disertai edukasi gizi.(11) Jadi, rutin mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan serta rutin melakukan pemeriksaan janin kepada bidan desa setempat sangat penting sekali lho!

Editor : Erni, S.Tr.Gz

Refrensi

  1. Dewi & Lia, VN. Asuhan Neonatus bayi dan Anak Balita. Salemba Medika. Jakarta; 2018.
  2. Cleveland Clinic. Fetal Development: Stages of Growth. Cleveland Clinic medical professional. 2020. [Diakses pada 15 September 2021].[Diambil dari :  :https://my.clevelandclinic.org/health/articles/7247-fetal-development-stages-of-growth
  3. Budianita EB. Penerapan Metode Learning Vector Quantization2 (LVQ 2) Untuk Menentukan Gangguan Kehamilan Trimester I. SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri; 2018 June 24;15(2):144-51.
  4. Sutomo, B. Menu Sehat untuk Ibu Hamil. DeMedia; 2010.
  5. Kementerian Kesehatan RI. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. Permenkes 28 Tahun 2019. Jakarta; 2019.
  6. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta; 2010
  7. Kementerian Kesehatan RI. Perbaikan Gizi Untuk Generasi Agar Mampu Memenangkan Persaingan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta; 2016.
  8. Izwardy, D. Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Pendidikan Gizi Pemberian Tambahan Makanan Lokal Bumil Dan Balita Serta Konsep Pendidikan Gizi-PMBA Melalui Dana BOK 2019 Dan Balita. Kementerian kesehatan RI. Jakarta; 2019.
  9. Kementerian Kesehatan RI. PMT Ibu Hamil dan MP-ASI. Direktorat Bina Gizi. Jakarta; 2011.
  10. Chandradewi AA. Pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan berat badan ibu hamil KEK (kurang energi kronis) di wilayah kerja Puskesmas Labuan Lombok. Jurnal Kesehatan Prima. 2018 Apr 10;9(1):1391-402.
  11. Direktorat Gizi Masyarakat. Pedoman Pelayanan Gizi Pada Masa Tanggap Darurat COVID-19 Untuk Tenaga Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta;  2020.
No Comments

Post A Comment