27 Nov Balita Sehat dan Kuat di Masa Pandemi dengan Pemberian Vitamin A
Hai Sobat Giziku! Permasalahan kekurangan vitamin A (KVA) pada anak masih menjadi persoalan di negara berkembang termasuk Indonesia. Bagaimana langkah pemerintah dalam mengentas prevalensi KVA yang belum terselesaikan? Kementerian Kesehatan melakukan pemberian vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus di posyandu maupun fasilitas kesehatan secara gratis [1]. Apakah pemerintah memfasilitasi pemberian vitamin A disaat pandemi? Tentu saja! Pemberian vitamin A di tengah keadaan pandemi COVID-19 tetap dilakukan dengan mematuhi dan memperhatikan protokol kesehatan. Apa sih pentingnya pemberian vitamin A bagi balita? Dan bagaimana cara pemberiannya? Simak ulasan dibawah ini!
Program Pemberian Vitamin A
Sobat Gizi, tahukah kamu? Kegiatan pemberian vitamin A telah ditetapkan secara nasional untuk dilaksanakan setiap bulan Februari dan Agustus dari tahun 1991 sampai sekarang [2]. Menurut Riskesdas tahun 2013, data cakupan pemberian vitamin A pada anak berusia 12-59 sebesar 75,5%. Namun, menurut The Lancet Series, Maternal and Child Nutrition 2013 memberikan rekomendasi sebanyak 90% cakupan agar memberikan dampak yang luas. Sehingga, pemerintah Indonesia menjadikan pemberian kapsul vitamin A pada anak sebagai salah satu indikator keberhasilan gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) untuk mendapatkan efektivitas program [3] dan penurunan prevalensi kekurangan vitamin A pada anak.
Pemberian kapsul vitamin A ini terintegrasi dengan program terkait seperti campak, imunisasi, diare, cacingan, dan tatalaksana anak dengan gizi buruk. Hal ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan, penyediaan logistik, pencatatan, dan pelaporan, serta pemantauan dan evaluasi [4].
Apa sih Manfaat Vitamin A?
Vitamin A, atau yang biasa disebut retinol, merupakan suatu vitamin larut lemak yang memiliki banyak fungsi seperti penglihatan, reproduksi, membantu pertumbuhan dan perkembangan dan peningkatan sistem imunitas. Vitamin A dikenal akan fungsinya yang sangat baik bagi penglihatan. Bentuk aktif vitamin A, retinol, akan dimetabolisme dalam tubuh untuk membentuk pigmen rhodopsin, pigmen yang berperan dalam penciptaan bayangan visual.
Selanjutnya, ibu dan calon ibu harus tahu nih! Vitamin A ternyata merupakan faktor esensial untuk perkembangan sistem imunitas dan perkembangan sistem barrieratau perlindungan dari benda asing untuk anak dan balita, lho. Selain itu, dengan pemberian vitamin A membuat anak lebih kuat dan tidak mudah terkena penyakit infeksi seperti campak dan diare [3]. Dengan kata lain, pemberian vitamin A mampu meningkatkan daya tahan tubuh anak terutama di tengah situasi pandemi COVID-19.
Kenapa Balita Harus Mendapatkan Vitamin A?
Selain berbagai manfaat vitamin A yang telah disebutkan diatas, ada yang harus diketahui oleh para ibu dan calon ibu, nih! World Health Organization (WHO) sebagai badan kesehatan dunia telah melakukan banyak penelitian dan survei untuk mendeteksi daerah atau negara yang rentang mengalami kekurangan vitamin A. Hasilnya, tercatat sekitar 190 juta anak usia pra-sekolah di seluruh dunia, terutama di daerah Afrika dan Asia Tenggara, mengalami defisiensi vitamin A. Anak dengan xerophthalmia memiliki proporsi jumlah sel darah putih yang rendah dalam plasma darah sehingga mereka rentan jatuh sakit [3] dan sembuh dari penyakit infeksi cukup lama.
Oleh karena itu, sesuai dengan anjuran WHO, pemerintah Indonesia melakukan pemberian vitamin A pada balita dengan usia yang disarankan untuk mendapatkan pemberian kapsul vitamin A adalah bayi usia 6-11 bulan dan anak usia 12-59 bulan. Pada bayi 6-11 bulan, kapsul vitamin A diberikan satu kali dengan dosis 100.000 IU). Sedangkan, pada bayi 12-59 bulan, diberikan tiap 4-6 bulan sekali dengan dosis 200.000 IU.
Bagaimana Cara Pemberiannya?
Suplementasi vitamin A pada bayi usia 6-11 bulan dan balita usia 12-59 bulan biasa dilakukan serentak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terdekat, fasilitas kesehatan, dan Sekolah TK/PAUD tiap bulan Februari dan Agustus. Jika balita sasaran tidak mendatangi tempat yang dituju, akan dilakukan sweeping kunjungan ke rumah balita sasaran dengan tujuan untuk menjaring dan meningkatkan pemberian kapsul vitamin A.
Petugas kesehatan akan menanyakan terlebih dahulu pada ibu balita sasaran apakah bayi telah menerima kapsul vitamin A pada 1 bulan terakhir. Petugas kesehatan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum pemberian kapsul vitamin A pada anak. Kapsul biru dengan dosis 100.000 IU akan diberikan pada bayi usia 6-11 bulan dan kapsul merah dengan dosis 200.000 IU akan diberikan pada anak balita usia 12-59 bulan. Petugas kesehatan akan memotong ujung kapsul dan memastikan bayi dan anak balita menelan seluruh isi kapsul dan tidak memuntahkannya.
Ada info menarik, Sobat Giziku! Tidak hanya bayi dan anak balita yang bisa mendapatkan kapsul vitamin A. Ibu nifas usia 0-42 hari juga mendapatkan suplementasi vitamin A dengan dosis 200.000 IU dengan kapsul merah sebanyak 2 kali. Satu kapsul vitamin A pertama diminum segera setelah persalinan, dan satu kapsul kedua diminum 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama.
Mari ajak anak ke posyandu atau fasilitas layanan kesehatan untuk dapatkan vitamin A secara gratis! Mata sehat dan tubuh yang kuat demi masa depan mereka.
Refrensi
- Dinas Kesehatan Aceh. Bulan Februari & Agustus itu Bulannya Vitamin A. 2020. Diakses melalui: https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2020/08/06/98/bulan-februari-agustus-itu-bulannya-vitamin-a.html
- Titiesari, YV. Mums, Ini Pentingnya Pemberian Kapsul Vitamin A untuk Bayi dan Balita! 2019. Artikel diakses pada 17 September 2021 pada https://www.guesehat.com/mums-ini-pentingnya-pemberian-kapsul-vitamin-a-untuk-bayi-dan-balita.
- Azrimaidaliza. Vitamin A, Imunitas, dan Kaitannya dengan Penyakit Infeksi. Jurnal Kesehatan masyarakat 2007;1(2): 90-96.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Manajemen Terintegrasi Suplementasi Vitamin A. 2016.
No Comments