Bunda, Asupan Asam Folatmu Sudah Terpenuhi?

Bunda, Asupan Asam Folatmu Sudah Terpenuhi?

Bagikan
FOTO ARTIKEL WEBSITE (98)

Tahukah bunda? Anak generasi emas lahir dari ibu yang sehat dan kuat. Hal ini ditunjang melalui pemenuhan zat gizi selama masa kehamilan yang seimbang agar mencapai perkembangan dan pertumbuhan bayi yang optimal. Terdapat beberapa zat gizi yang harus dicukupi bagi ibu hamil untuk mencegah adanya permasalahan selama kehamilan maupun setelah melahirkan, salah satunya adalah asam folat. Yuk, simak artikel dibawah ini!

Apa Pentingnya Asam Folat?​

Asam folat (vitamin B9) merupakan bentuk vitamin B kompleks yang larut dalam air dan diperlukan oleh tubuh untuk sintesis DNA, produksi sel dan jaringan baru, dan produksi sel darah merah. Di Indonesia, kejadian defisiensi asam folat sering terjadi pada wanita usia subur, ibu hamil dan menyusui. Padahal, seiring dengan bertambahnya usia trimester ibu hamil, semakin meningkat kebutuhan zat gizi yang dipenuhi [3]. Pemberian asam folat bagi ibu hamil ditujukan untuk mencegah terjadinya anemia megaloblastik dan kejadian preeklampsia. Menurut penelitian Silvaa dan Hofman (2016), konsumsi suplemen asam folat mampu menurunkan resistensi pembuluh darah uteroplasenta dan hipertensi selama kehamilan [5].

Peran Asam Folat bagi Bayi​

Bunda, asam folat berperan penting pada fase awal pembentukan janin, yaitu pembentukan sistem saraf pusat. Pemberian asam folat pada ibu hamil juga berperan dalam menurunkan kejadian neural tube defects [1], risiko terjadinya autisme [2], efek teratogenik, mencegah hambatan pertumbuhan janin [3]. Menurut CDC (2004), konsumsi makanan fortifikasi asam folat bagi ibu hamil mampu menurunkan kejadian menjadi 3000 kehamilan per tahunnya. Konsumsi suplemen asam folat 4 mg tiap hari pada ibu hamil trimester pertama dan wanita usia subur mampu mengurangi 2-5% rekurensi terjadinya anak dengan neural tube defects hingga lebih dari 70%, apabila sebelumnya memiliki anak dengan neural tube defects [4]. Neural tube defects atau defek tuba saraf merupakan suatu kelainan kongenital akibat kegagalan penutupan lempeng saraf yang terjadi pada minggu ketiga hingga keempat masa kehamilan. Neural tube defects biasanya terjadi pada otak (anenchepaly), tulang belakang (enchepalocale), dan sum-sum tulang belakang (spina bifida) anak.

Asam folat berperan sebagai kofaktor enzim bersama vitamin B12 untuk sintesis DNA, pembawa genetik pada anak. Jika terjadi kekurangan asam folat dalam tubuh, mengakibatkan sintesis DNA dalam tubuh anak terganggu sehingga penutupan pada lempeng saraf pun tidak optimal [6].Namun, perlu diingat bahwa gangguan kecacatan pada bayi tidak hanya disebabkan oleh kekurangan vitamin B9 dan B12 saja, Bunda. Diperlukan konsumsi makanan bergizi seimbang dan pola hidup sehat seperti berolahraga secara rutin, membatasi konsumsi kopi, tidak meminum alkohol dan merokok, serta istirahat teratur.

FOTO ARTIKEL WEBSITE (97)

Berapa Kebutuhan Asam Folat bagi Ibu Hamil?

Ibu hamil disarankan mengkonsumsi asam folat sebanyak 400-600 mcg per hari. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2019 mengenai Angka Kecukupan Gizi ibu hamil terhadap konsumsi asam folat dan vitamin B12 setiap hari [8] memiliki jumlah yang sama setiap trimesternya. Pada trimester 1-3 kebutuhan folat dan vitamin B12 ibu hamil masing-masing yaitu 600 mcg dan 4,5 mcg.

Sumber asam folat terdapat pada kacang-kacangan, alpukat, sayuran hijau (bayam, kangkung, brokoli), daging merah, telur, dan susu. Namun, kandungan asam folat dalam makanan cenderung bersifat kurang stabil terhadap suhu penyimpanan dan proses pemasakan sehingga sering digunakan sebagai suplemen dan bahan tambahan pada makanan seperti roti, tepung, atau sereal [1][4]. Makanan dengan kandungan asam folat tinggi dapat diolah pada suhu 55-60oC dalam waktu 4-5 jam. Jika melebihi 60oC akan menyebabkan penurunan atau kerusakan asam folat [7].

Menu Sehat bagi Ibu Hamil Kaya Akan Asam Folat

Bunda butuh referensi makanan kaya akan asam folat? Tim Ilmugiziku memiliki satu bentuk menu makan sehari yang sehat dan bergizi

  1. Sarapan: nasi putih, tumis daging dan tahu, sayur sop, dan jus jeruk Dalam menu sarapan praktis ini mengandung energi 425 kkal dan protein 15 gram.
  2. Selingan pagi: roti gandum isi alpukat, susu full cream Alpukat memiliki kandungan 90 mcg asam folat lho Bund! Selain itu, energi dalam menu selingan ini sebanyak 262,5 kkal dan 9 gram protein.
  3. Makan siang: nasi putih, ayam pokpok, tempe saus kecap, omelet bayam, dan buah pepaya potong. Pembuatannya yang mudah membuat menu ini menjadi pilihan bagi ibu hamil. Kandungan energinya sebesar 487,5 kkal dan, 23,5 gram protein.
  4. Selingan sore: smoothies susu skim dengan yoghurt blueberry, kiwi, dan bayam. Menu sore sehat ini memiliki energi yang rendah Bun, hanya 137,5 kkal dan 11 gram protein. Campuran sehat buah dan sayur dalam 1 gelas smoothies, membangun mood ibu untuk melakukan aktivitas sehari-hari!
  5. Makan malam: nasi putih, empal daging, telur orak-arik, dan sayur kangkung. Dalam menu makan malam ini mengandung energi 375 kkal, 19 gram protein dan 12,5 gram lemak.
  6. Selingan malam: pudding, potongan apel & melon.Sebagai penutup, puding dan buah menjadi pilihan sehat dengan kandungan energinya yang rendah yaitu 125 kkal.

Editor : Erni, S.Tr.Gz

Refrensi

  1. Goetzl, L.M. “Folic acid supplementation in pregnancy”. UpToDate 2017. Dilihat tanggal: 5 Maret 2018. https://www.uptodate.com/contents/folicacid-supplementation-in-pregnancy .
  2. Moussa, H. N., et al. 2016. Folic acid supplementation: what is new? Fetal, obstetric, long-term benefits and risks.
  3. Moore A, Mundle W, Connor DO, Ray J, Hof MV., 2015. Pre-conception Folic Acid and Multivitamin Supplementation for the Primary and Secondary Prevention of Neural Tube Defects and Other Folic Acid-Sensitive Congenital Anomalies. J Obstet Gynaecol Can 2015;37(6):534-549
  4. Crider KS, Bailey LB, Berry RJ. 2011. Folic Acid Food Fortification—It’s History, Effect, Concerns, and Future Directions. Nutrients 2011, 3, 370- 384; doi:10.3390/nu3030370
  5. Timmermans S, Jaddoe VW, Silva LM, Hofman A, Raat H, Steegers-Theunissen RP. Folic acid is positively associated with uteroplacental vascular resistance: the Generation R study. Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases 2011; 21(54–61).
  6. Imbard, A, Benoist J, Blom HJ. Neural tube defects, folic acid, and methylation. Int J Environ
  7. Nguyen MT, Indrawati, Hendrickx M. Model Studies on the Stability of Folic Acid and 5-Methyltetrahydrofolic Acid Degradation during Thermal Treatment in Combination with High Hydrostatic Pressure. Journal of Agriculture and Food Chemistry 2003;51(11):  3352-3357.
  8. Kementerian Kesehatan RI. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2019.
No Comments

Post A Comment