6 Elemen Penting Dalam Penyelenggaraan Makanan

6 Elemen Penting Dalam Penyelenggaraan Makanan

Bagikan

Halo, Sobat Ilmugiziku! Ada yang berpikir ingin membangun sebuah institusi penyedia makanan yang sehat dan aman? Atau ada yang terpikir untuk bekerja di sebuah institusi penyelenggaraan makanan? Saat ini, jasa penyedia/penyelenggara makanan telah banyak berkembang di Indonesia. Pengelola maupun pebisnis makanan dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan tren maupun strategi baru di dunia kuliner. Untuk menarik pelanggan, seorang penyelenggara makanan harus mengetahui dasar atau elemen sistem penyelenggaraan makanan. Apa saja elemen penyelenggaraan makanan? Simak artikel dibawah ini!

Apa sih Penyelenggaraan Makanan?

Penyelenggaraan makanan merupakan rangkaian kegiatan dimulai dari perencanaan hingga pendistribusian makanan pada konsumen yang bertujuan untuk memberikan pilihan makanan yang sehat dan tepat agar tercapai status kesehatan yang optimal [1]. Klasifikasi penyelenggaraan makanan pun bermacam-macam. Berdasarkan kelompok institusi, penyelenggaraan makanan dibagi menjadi dua (2), yaitu penyelenggaraan makanan bersifat non atau semi komersial (service oriented) dan penyelenggaraan makanan bersifat komersial (profit oriented). Berdasarkan konsumen, penyelenggaraan makanan dibagi menjadi beberapa kelompok institusi, antara lain penyelenggaraan makanan pada pelayanan kesehatan, sekolah, asrama atau pondok pesantren, institusi sosial, industri tenaga kerja, dan penyelenggaraan makanan darurat.

Florence Nightingale merupakan administrator sekaligus ahli gizi rumah sakit modern pertama di Inggris tahun 1854. Beliau membuat sistem manajemen dan organisasi rumah sakit yang lebih baik dengan beberapa standar makanan rumah sakit untuk meningkatkan status gizi pasien yang optimal. Hingga saat ini, sistem penyelenggaraan makanan terus mengalami perubahan yang lebih baik disesuaikan dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan kegiatan pelayanan makanan semakin meningkat seiring sedikitnya waktu yang tersisa di rumah untuk memasak [2]. Sehingga untuk mempermudah stok ketersediaan makanan, beberapa orang memilih untuk membeli di restoran atau penjaja makanan tertentu. Untuk menyediakan pilihan makanan yang sehat dan tepat bagi konsumen, pihak penyelenggara harus menerapkan beberapa prinsip, yaitu:

  1. Memenuhi syarat higiene dan sanitasi.
  2. Makanan mampu memenuhi kebutuhan gizi konsumen.
  3. Fasilitas dan peralatan yang memadai dan layak digunakan.
  4. Harga yang terjangkau.
  5. Mampu memenuhi selera dan kepuasan konsumen.

Prinsip ini dapat terpenuhi oleh penyelenggara maupun pengelola bisnis makanan dengan perencanaan dan perhitungan yang tepat berdasarkan budget dan kebutuhan konsumen agar sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan. Untuk dapat mencapai mutu makanan yang akan disajikan, diperlukan 6 dasar atau elemen yang penting untuk diperhatikan.

Penyelenggaraan Makanan yang Sehat dan Sukses dengan 6 Elemen

Setiap penyelenggaraan makanan memiliki sebuah sistem dan sub sistem yang saling tergantung dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan, baik di institusi maupun dalam bisnis yang telah ditetapkan. Sub sistem tersebut terdiri dari 6 elemen, yaitu input (resources), process, output (goal), control, feedback dan lingkungan. Misalnya, apabila dalam suatu restoran terdapat jumlah karyawan yang sedikit, akan mempengaruhi subsistem proses yang membutuhkan waktu lama dan sistem pengontrolan mutu makanan yang kurang berkualitas. Berikut ini penjelasan beberapa elemen yang perlu diperhatikan dalam sistem penyelenggaran makanan :

  1. Elemen Input Elemen yang berisi sumber daya yang digunakan untuk melakukan proses penyelenggaraan makanan, yang terdiri dari jumlah dan keterampilan tenaga kerja, biaya, material, peralatan, prosedur kerja dan standar kebijakan dari suatu institusi, dan konsumen. Pastikan bahwa tenaga kerja gizi sudah sesuai jumlah maupun kemampuannya agar mampu bekerja secara efektif.
  2. Elemen proses Elemen yang meliputi sistem pengadaan yang dimulai dari perencanaan menu, pembelian, hingga penyimpanan; sistem produksi makanan; sistem distribusi makanan; penerapan higiene dan sanitasi serta keselamatan kerja karyawan. Dalam elemen ini diperlukan pengorganisasian sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing unit kerja, serta hubungan antar unit kerja.
  3. Elemen output (goals) Elemen ini merupakan hasil dari elemen proses berupa produk atau pelayanan gizi dan merepresentasikan sejauh mana tujuan dari suatu penyelenggaraan makanan telah berhasil dicapai, antara lain kepuasan konsumen, jumlah dan kualitas menu/makanan yang dihasilkan, perhitungan biaya, dan kepuasan tenaga kerja. Pada penyelenggaraan makanan berbasis profit, lebih menekankan untuk outputnya berupa keuntungan (profit) yang dihasilkan.
  4. Elemen pengontrolan Elemen yang terdiri dari regulasi dan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah, rencana dan tujuan dari suatu institusi, dan standar operasional prosedur.
  5. Elemen umpan balik (feedback) Elemen untuk penyediaan informasi, kritik, dan saran untuk kelangsungan efektivitas dari suatu sistem dan evaluasi kedepannya.
  6. Elemen memori Elemen yang mengatur bagaimana sistem penyimpanan, pencatatan dan pelaporan (tenaga kerja dan keuangan) agar mampu memperbarui data-data yang dapat dan akan digunakan sebagai pengambilan keputusan [2].
Editor : Erni, S.Tr.Gz

Refrensi

  1. Rohmalia, PA dan Djajalaksana, YM. Pengelolaan Bisnis Catering dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Berbasis Web (Studi Kasus pada Anggun Catering). Jurnal Sistem Informasi 2013;8(2): 181-201.
  2. Bakri B, Intiyati A, Widartika. Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018; 1-354.
No Comments

Post A Comment