Zat Gizi Makro dan Metabolismenya

Zat Gizi Makro dan Metabolismenya

Bagikan
pexels-polina-tankilevitch-4518703 - Copy

Seperti yang telah kita ketahui, tujuan kita makan adalah untuk mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan tubuh agar dapat bertahan hidup. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan (1). Zat gizi terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu zat gizi makro dan mikro. Zat gizi makro adalah zat-zat yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, yang terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak (2). Artikel ini akan membahas zat gizi makro serta metabolismenya secara singkat.

Karbohidrat (1)

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berperan dalam memberikan rasa manis pada makanan, mengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses, dan menghemat simpanan protein. Dalam ilmu gizi, karbohidrat dibagi menjadi dua golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.

    • Karbohidrat Sederhana
      1. Monosakarida

        Monosakarida yang sering dibahas dalam ilmu gizi adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

      2. Disakarida

        Karbohidrat disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2 ikatan monosakarida, meliputi sukrosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa.

      3. Gula Alkohol

        Jenis karbohidrat ini merupakan bentuk alkohol dari monosakarida, meliputi sorbitol, mannitol, dulsitol, dan inositol.

      4. Oligosakarida

        Oligosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2-10 molekul monosakarida. Beberapa karbohidrat yang termasuk jenis oligosakarida adalah rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.

    • Karbohidrat Kompleks
      1. Polisakarida

        Polisakarida terdiri dari banyak molekul gula sederhana. Jenis polisakarida antara lain adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida non pati.

      2. Serat

        Serat adalah polisakarida penyusun dinding sel tumbuhan yang digolongkan menjadi serat larut air dan serat tidak larut air.

    • Bagaimana proses metabolisme karbohidrat?

Setelah dicerna dan diserap di usus, karbohidrat akan menghasilkan glukosa yang akan diedarkan ke seluruh sel tubuh melalui aliran darah. Selanjutnya, glukosa akan diubah oleh sel menjadi energi, CO2, dan H2O. Kelebihan glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot. Simpanan glikogen di hati akan dikeluarkan ke aliran darah apabila kadar glukosa darah menurun. Berbeda dengan glikogen hati, simpanan glikogen di sel otot hanya digunakan untuk keperluan penggunaan energi di otot saja, tidak untuk dilepaskan ke peredaran darah. Selain disimpan dalam bentuk glikogen, kelebihan glukosa juga akan diubah menjadi lemak oleh hati dan disimpan dalam bentuk sel-sel lemak (adiposit).

Protein (1)

Protein adalah zat gizi makro yang tersusun dari rantai-rantai panjang asam amino dengan ikatan peptida. Molekul asam amino sendiri tediri dari unsur-unsur karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen, dengan nitrogen sebagai unsur utama yang menyumbang 16% berat protein. Protein memiliki fungsi yang tidak dimiliki zat gizi lainnya, yaitu membangun dan memelihara sel dan jaringan tubuh. Di samping itu, protein juga membentuk substansi esensial di tubuh seperti hormon, enzim, dan hemoglobin; mengatur keseimbangan air di tubuh; menjaga pH tubuh tetap normal (7,35-7,45); membentuk antibodi; dan mengangkut zat-zat gizi. Metabolisme protein memiliki proses yang berbeda-beda, tergantung kebutuhannya. Berikut penjelasan singkat metabolisme protein:

  1. Saat sel membutuhkan asam amino tertentu untuk mensintesis protein, maka asam amino lain yang tersedia akan dipecah dan gugus aminonya akan bergabung dengan unit-unit karbon dari glukosa untuk membentuk asam amino tidak esensial yang dibutuhkan sel.
  2. Saat sel kekurangan energi dan tidak ada simpanan glukosa maupun lemak, maka sel akan menggunakan protein untuk menghasilkan glukosa dan energi. Namun, hal ini dapat menyebabkan otot melemah dan pertumbuhan terganggu karena tidak ada protein yang tersisa untuk membangun sel-sel tubuh.
  3. Saat jumlah protein berlebih, maka akan terjadi deaminasi asam amino, yaitu pelepasan gugus amino (NH2) dari asam amino yang menghasilkan amonia. Senyawa amonia bersifat racun, sehingga zat ini akan dibawa ke hati dan diubah menjadi ureum, untuk selanjutnya dikeluarkan melalui urine. Sedangkan sisa-sisa ikatan karbon hasil deaminasi asam amino akan diubah menjadi lemak dan disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak).

Lemak (1)

Lipid (lemak dan minyak) adalah zat gizi makro yang tidak larut air tetapi larut dalam pelarut non polar. Zat gizi ini berfungsi sebagai cadangan energi dengan nilai energi tinggi (9 kkal/gram), sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, memberi rasa kenyang dan kelezatan pada makanan, membantu pengeluaran sisa pencernaan, memelihara suhu tubuh, dan melindungi organ-organ tubuh dari benturan. Lipid diklasifikasikan menjadi 4 kelompok utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Lipid sederhana, contohnya trigliserida dan ester asam lemak,
  2. Lipid majemuk, meliputi fosfolipid dan lipoprotein,
  3. Lipid turunan, meliputi asam lemak dan sterol,
  4. Dan kelompok lipid lainnya, contohnya vitamin larut lemak.

Bagaimana lipid dimetabolisme?

Lipid dari makanan paling banyak terdapat dalam bentuk trigliserida, yang akan disimpan di jaringan adiposa. Saat sel membutuhkan energi dari lemak, enzim lipase pada adiposit akan menghidrolisis trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak, kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah. Komponen-komponen ini akan dibawa menuju sel yang membutuhkan energi, lalu dimetabolisme hingga menghasilkan energi, CO2, serta H2O. Namun, proses hidrolisis lemak tidak dapat berjalan dengan sempurna tanpa adanya glukosa, karena akan menghasilkan sisa metabolisme berupa benda keton yang berisiko menyebabkan ketosis.

Editor : Erni, S.Tr.Gz

Refrensi

  1. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2004.
  2. Luthfia, Q., Sudaryati, E., & Lubis, Z. Asupan Zat Gizi Makro dan Serat serta Status Gizi pada Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan tahun 2016. Universitas Sumatera Utara: 2016.
No Comments

Post A Comment