Ketahui dan Kenali Defisiensi Vitamin B12 pada Lansia

Ketahui dan Kenali Defisiensi Vitamin B12 pada Lansia

Bagikan
FOTO ARTIKEL WEBSITE - 2023-02-16T211744.986

Lansia merupakan kelompok usia berisiko mengalami gangguan kesehatan dan proses kemunduran yang diikuti dengan munculnya gangguan fisiologis, penurunan fungsi, gangguan kognitif, gangguan afektif dan gangguan psikososial. sejalan dengan bertambahnya usia. Lansia membutuhkan asupan zat gizi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kali ini ilmugiziku ingin membahas salah satu yang zat gizi dibutuhkan saat lansia nih yaitu vitamin B12.

Apa itu Vitamin B12?

Vitamin B12 merupakan vitamin larut air dan merupakan kofaktor dua jenis enzim pada manusia yaitu metionin sintase dan metilmalonil-KoA mutase yang diperlukan tubuh untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif dan dalam fungsi normal metabolisme sel terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang dan jaringan saraf. (7) Vitamin B12 sangat penting untuk perkembangan otak, mielinisasi saraf, dan fungsi kognitif. (3) Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019, lansia memerlukan sebanyak 4 mcg vitamin B12 dalam satu hari.(5)

Bagaimanakah Hubungan Antara Vitamin B12 dengan Lansia?

Kekurangan konsumsi vitamin B12 baru menunjukkan tanda-tanda setelah empat hingga sepuluh tahun. Kekurangan vitamin B12 lebih banyak pada orang tua karena pola makan yang tidak teratur, sebagian besar disebabkan penyakit saluran cerna atau gangguan absorpsi transportasi dan kurangnya asupan vitamin B12 dari makanan sehari-hari.

Sindrom utama defisiensi vitamin B12 adalah anemia pernisiosa, yang ditandai dengan dua gejala utama yaitu anemia megaloblastik dan/atau neuropati.(6)

  1. Anemia megaloblastik
    Defisiensi vitamin B12 dapat disertai dengan anemia, sel darah merah membesar, leukosit neutrofil hipersegmentasi, jumlah sel darah putih rendah, jumlah trombosit rendah, lidah sakit, dan infertilitas. Megabloblastosis menyebabkan anemia megaloblastic, glositis serta gangguan saluran cerna berupa gangguan absorbs dan rasa lemah.(7)
  2. Neuropati Defisiensi vitamin B12 dapat ditandai dengan degenerasi sumsum tulang belakang, hilangnya sensasi proprioseptif, kejang, kelemahan pada tungkai bawah, dan, dalam beberapa kasus, depresi atau kehilangan ingatan.

Pilihlah makanan sumber vitamin B12

Vitamin B12 disintesis hanya pada bakteri tertentu dan tidak dapat disintesis oleh manusia. Makanan yang berasal dari hewani dianggap sebagai sumber makanan utama vitamin B12. Beberapa bahan makanan yang merupakan sumber vitamin B12 diantaranya:

  1. Daging
    Daging merah merupakan sumber vitamin B12 yang baik. Kandungan vitamin B12 yang terdapat dalam 100 gram daging adalah 0.7-5.2 microgram
  2. Susu dan Produk Olahannya Kandungan vitamin B12 yang terdapat pada susu maupun produk olahannya diantaranya pada 100 gram susu sapi terdapat vitamin B12 0,08 – 0,49 microgram kemudian pada 100 gram keju terdapat vitamin B12 sebanyak 0,34 – 3,34 microgram
  3. Telur Vitamin B12 yang terkandung pada telur utuh yaitu antara 0,9 – 1,4 microgram per 100 gram, dan vitamin B12 banyak terkandung pada kuning telurnya. Asupan vitamin B12 dari telur umumnya besar, karena telur merupakan makanan yang popular dan mudah ditemukan disekitar kita. (2)
  4. Ikan Ikan juga mengandung vitamin B12 yang berperan didalamnya. Vitamin B12 yang terkandung pada beberapa jenis ikan seperti salmon, sardine, tuna dan ikan lainnya mengandung sebanyak 3,0 – 8,9 microgram per 100 gram. (2)
  5. Kerang Kerang dikonsumsi masyarakat luas juga merupakan sumber vitamin B12 yang baik lho. Kerang mensintesis vitamin B12 dari mikroorganisme dilaut dikenal sebagai sumber vitamin B12 yang baik yaitu sebanyak 10 gram per 100 gram. (2)
  6. Tempe Umumnya kandungan vitamin B12 pada kedelai rendah. Namun makanan fermentasi kedelai yaitu tempe ternyata mengandung vitamin B12 dalam jumlah besar yakni 0,7 – 8 microgram per 100 gram. Kontaminasi bakteri tertentu selama produksi tempe dapat berperan pada peningkatan vitamin B12 pada tempe. (2)
  7. Sereal Makanan siap saji ini diperkaya dengan vitamin B12. Beberapa peneliti menyarankan bahwa mengonsumsi sereal yang diperkaya dengan folat, vitamin B12 dan vitamin B6 dapat meningkatkan konsentrasi vitamin dalam darah dan menurunkan konsentrasi total homosistein pada populasi lansia. (2) Lansia memiliki risiko yang cukup besar untuk mengalami defisiensi vitamin B12. Defisiensi Vitamin B12 dapat menyebabkan masalah kesehatan yang dapat mengganggu kelangsungan hidup di masa tua. Oleh karena itu, dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 dan dengan tambahan suplemen vitamin B12 diharapkan dapat mencegah terjadinya defisiensi vitamin B12 pada lansia.

Editor : Erni, S.Tr.Gz

Refrensi

  1. Krisdyana B, Hanim D, Sugiarto S. Vitamin B6, B12, Asam Folat, Tekanan Darah dan Demensia pada Lanjut Usia. Amerta Nutr. 2020;4(2):123.
  2. Watanabe F. Vitamin B12 sources and bioavailability. Exp Biol Med. 2007;232(10):1266–74.
  3. Salsabila DM. Defisiensi Vitamin B12 Dan Gangguan Neurologis. J Med Hutama. 2020;2(1):48–59.
  4. Setyowati E, Santosa NI, Kridawati A. Hubungan Asupan Vitamin B12 dan Asam Folat dengan Fungsi Kognitif Lansia. 2019;4(1):194–201.
  5. Kementerian Kesehatan RI. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.Permenkes 28 Tahun 2019.Jakarta:2019
  6. Gille D, Schmid A. Vitamin B 12 in meat and dairy products. 2015;73(2):106–15.
  7. Almatsier S. Prinsip Ilmu Gizi Dasar. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2016.
No Comments

Post A Comment